adesyknk82Avatar border
TS
adesyknk82
sejarah payung


serjarah payung

Sejarah yang Khas
Payung yang pertama rupanya sama sekali tidak ada kaitannya dengan hujan. Payung merupakan simbol pangkat dan kehormatan yang dikhususkan bagi orang penting. Pahatan dan lukisan yang berusia ribuan tahun dari Asiria, Mesir, Persia, dan India memperlihatkan para pelayan memegang payung untuk melindungi para penguasa dari terik matahari. Di Asiria, hanya raja yang diperbolehkan memiliki payung.
Sepanjang sejarah, payung terus melambangkan kekuasaan, khususnya di Asia. Status seorang penguasa meningkat sesuai dengan jumlah payung yang dimilikinya, seperti yang diperlihatkan seorang raja Burma yang dijuluki Tuan Dua Puluh Empat Payung. Kadang-kadang jumlah tingkat payung penting. Payung kaisar Cina memiliki empat tingkat, dan raja Siam memiliki tujuh atau sembilan. Bahkan sekarang, payung tetap menjadi simbol kekuasaan di beberapa negeri Timur dan Afrika.
Spoiler for gambar:


Spoiler for lanjutan:

Dari Pelindung terhadap Matahari sampai Pelindung terhadap Hujan

Orang Cina-lah atau mungkin wanita-wanita Roma kuno yang mulai meminyaki dan melapisi payung kertas mereka dengan lilin sebagai perlindungan terhadap hujan. Akan tetapi, gagasan memakai pelindung dari matahari atau hujan menghilang dari Eropa sampai abad ke-16 sewaktu orang-orang Italia, dan belakangan orang Prancis, menggunakannya kembali.
Pada abad ke-18, wanita di Inggris mulai mengenakan payung, meskipun kaum prianya masih enggan menggunakan apa yang mereka pandang sebagai pernak-pernik yang feminin. Pengecualiannya adalah para pemilik kedai kopi, yang menyadari keuntungan memiliki payung yang siap digunakan untuk melindungi para langganan dari cuaca buruk sewaktu mereka melangkah dari kereta kuda mereka. Para pemimpin agama juga mendapati payung sangat berguna di halaman gereja sewaktu mereka memimpin upacara penguburan di tengah hujan lebat.
Musafir dan filantrop Jonas Hanway-lah yang mengubah sejarah payung di Inggris. Konon ia adalah pria pertama yang berani membawa payung di hadapan umum di London. Setelah mengamati para pria menggunakan payung sewaktu ia berada di luar negeri, ia tanpa gentar menghadapi makian para kusir kereta yang dengan sengaja mencipratnya dengan air lumpur dari selokan yang mereka lalui. Hanway menggunakan payung di hadapan umum selama 30 tahun, dan pada waktu ia meninggal pada tahun 1786, pria maupun wanita sudah senang menggunakan payung.
Menggunakan payung pada zaman itu benar-benar tidak mudah. Payung pada waktu itu besar, berat, dan susah dibawa. Penutup dari sutera atau kanvas yang diminyaki serta rusuk dan gagang panjangnya yang dibuat dari rotan atau tulang ikan paus membuatnya sulit dibuka sewaktu basah, dan juga sering bocor. Namun, popularitasnya bertambah, khususnya karena lebih murah membeli payung daripada menyewa kereta sewaktu hujan. Pembuat dan toko payung pun bertambah banyak, dan para penemu mencurahkan perhatian untuk meningkatkan rancangan. Pada pertengahan abad ke-19, Samuel Fox mempatenkan model Paragon, yang memiliki rangka baja yang ringan tapi kuat. Kain yang lebih ringan seperti sutra, katun, dan linen yang dilapisi lilin menggantikan kain penutup lama yang berat. Payung modern telah muncul.
Spoiler for sekarang:


sumber The Complete Encyclopedia of Illustration/J. G. Heck

Diubah oleh adesyknk82 28-04-2013 05:29
0
1.4K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan