JAKARTA, PESATNEWS- Pemprov DKI Jakarta menggusur bangunan liar sekitar waduk Pluit. Penggusuran inipun ditentang warga. Mereka berteriak-teriak menagih janji Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi yang berjanji tidak akan menggusur warga miskin. Jokowi dalam kampanye lalu berjanji tidak akan menggusur warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit.
Sampra (57), termasuk warga yang merasa dikhianati janji Jokowi. Di tengah-tengah kerumunan seratusan warga yang berdemo di Pospol Pluit Timur, Jalan Pluit Timur Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Sampra berteriak-teriak menagih janji mantan Walikota Solo, Jawa Tengah itu.
"Mana Jokowi, mana janjinya, saya punya kontrak politiknya, mana realisasinya, saya dulu tim suksesnya. Tapi mana janjinya sama saya dan warga saya di RW 19," teriak Sampra sambil memegang poster Jokowi dan surat kontrak politiknya, Selasa (23/4/2013).
Jokowi dulu berjanji, ucap Sampra, akan melegalisasi permukiman warga di sekitar Waduk Pluit. Selain itu, pernah berjanji untuk melibatkan masyarakat dalam pembangunan kota.
"Tapi mana? Rumah saya malah dibongkar," teriak Sampra sambil menunjukkan keping cakram padat (CD) kampanye Jokowi-Ahok dan 10 kartu nama Ahok ini.[ ]
sumber
Quote:
Ratusan pedagang kios Stasiun Kereta Api se-DKI Jakarta berunjuk rasa depan Balaikota, Jakarta. Mereka menuntut janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi untuk memediasi pedagang dengan PT KAI dalam menata stasiun.
"Kami datang kembali setelah pada 25 November lalu, Pak Jokowi berjanji memfasilitasi pedagang stasiun tentang penataan pedagang. Mana janjimu Pak Jokowi, katanya mau menjembatani membantu kami," ujar Andre, salah seorang orator dalam aksi tersebut, Kamis (21/3/2013).
Jokowi juga pernah berjanji mengunjungi kios para pedagang stasiun yang dibongkar PT KAI. Tapi belum juga sampai sekarang.
"Kami menagih janji Jokowi, Bapak pernah bilang akan mengunjungi stasiun, mana buktinya. Sampai sekarang belum lakukan itu," kata Andre.
Andre menambahkan pihaknya hanya ingin agar pembongkaran kios yang telah dihuni para pedagang sejak belasan tahun itu, juga disertai kompensasi dan penggantian yang jelas. Bukan dengan digusur secara paksa.
"Jangan menggusur secara sepihak, kami membeli kios di sini sejak lama dan sudah menjadi mata pencaharian kami. Kami siap ditata dan dibina oleh Pemprov DKI, tapi tidak digusur paksa seperti ini," ungkap Andre.
Ia pun berharap Jokowi mau menemui perwakilan para pedagang dan memberikan waktu untuk mendengar keluhan. Andre telah membawa data para pedagang yang digusur PT KAI. "Kami harap Pak Jokowi mau dengar jeritan para pedagang. Kami membawa data untuk Pak Jokowi," ucap Andre.
Pantauan Liputan6.com, massa pedagang memulai aksi sejak pukul 11.00 WIB. Mereka membawa poster dan spanduk penolakan penggusuran kios dagangan di stasiun kereta api.(Ais)
sumber
ini pasti pedagangnya yang salah, pokoknya salah
media-media seperti ini bisanya cuma ngomong doang
jokowi itu baru menjabat, kok udah di tagih janjinya
ternyata..
Quote:
Jokowi Siap Berikan Sertifikat Pemukiman Ilegal
Kepemilikan tanah menjadi persoalan warga Ibu Kota sejak dulu. Meski sudah puluhan tahun meninggali tanah itu, seringkali seseorang dicap sebagai "penduduk ilegal" karena membangun di atas tanah sengketa. Melihat persoalan itu, calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menerbitkan sertifikat bagi warga yang sudah tinggal minimal 20 tahun di tanah sengketa.
"Kalau tanahnya tanah negara, dan sudah dihuni 20 tahun, nanti saya akan urus sertifikatnya. Ini janji saya," ujar Jokowi, Sabtu (15/9/2012), saat berkunjung ke kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.
Jokowi mengaku dirinya bukan asal berjanji. Selama menjabat sebagai Walikota Solo, dirinya suering melakukan hal serupa. "Saya sudah lakukan terhadap ribuan warga di Solo. Semua bisa dilakukan, tapi tergantung pemimpinnya mau apa tidak," kata Jokowi.
Kalau pun nanti ada persoalan terhadap tanah sengketa milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka Jokowi menyatakan dirinya siap untuk maju dan melakukan negosiasi langsung. "Saya nanti yang akan langsung bernegosiasi," ujarnya.
Jokowi juga kembali menyorot soal proses pembangunan saat ini yang lebih menyasar wilayah pusat bisnis dibandingkan perkampungan. Ia berjanji akan melakukan hal sebaliknya yakni memulai pembangunan dari kampung dengan menerapkan sistem "kampung susun".
Kampung-kampung kumuh pun, lanjutnya, juga akan langsung ditata. "Jadi kampung harus dalamnya rapi, salurannya rapi, rumahnya juga nanti akan diberikan subsidi supaya jadi rumah yang sehat," ujar Jokowi.
sumber
ternyata kompas juga salah ngasih berita,
mustahil lah di kasih, mereka itu komunis
