Kaskus

News

cowoluguAvatar border
TS
cowolugu
contoh polisi bijak menghadapi ababil di jalan
Umpat Polisi, Tiga Pelajar SMK Dihukum Baca Teks Pancasila

Tuban - Ini akibatnya jika berani melanggar lalu lintas dan menantang anggota Satlantas. Tiga pelajar SMK Negeri Tuban ini dihukum mendorong motor sejauh 1 kilometer menuju Mapolres Tuban, dan menghafalkan isi teks Pancasila.

"Itu tadi berboncengan 3 lewat Jalan Pramuka berpapasan dengan Musa (anggota Satlantas Polres Tuban), diperingatkan malah nantang bilang danc**," kata Edy Purnomo, seorang saksi mata kepada detikcom, Jumat (26/4/2013).

Merasa dihina, Iptu Musa yang menjabat Kanit Pengatur Jalan, Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Tuban, langsung membalikan laju motornya untuk mengejar para pelajar yang masih memakai seragan sekolah tersebut.

Aksi kejar-kejaran pun sempat terjadi hingga menuju Jalan Basuki Rahmat. Namun ketiga pelajar tersebut akhirnya tertangkap karena salah mengambil jalan sempit di Kelurahan Ronggomulyo.

Untuk memberi efek jera, ketiga pelajar tersebut kemudian digiring ke Mapolres Tuban. Namun mereka dilarang mengendarai motornya, melainkan harus mendorongnya sejauh 1 kilometer.

"Intinya mereka melanggar lalu lintas boncengan 3 dan tidak memakai helm, tapi hanya kita bina tanpa kita beri tilangan," ujar Iptu Musa kepada wartawan.

Selain Mendorong sepeda motor, ketiga pelajar itu juga diberi hukuman menghafal Pancasila sambil berdiri di atas motor. Setelah hafal Pancasila, polisi menyuruh mereka kembali pulang.

"Sudah melanggar aturan lalu lintas, berkata kotor, teks Pancasila pun tidak hapal. Tapi ini tidak kita tilang, hanya kita beri pembinaan saja," tandas Musa.

[URL="http://news.detik..com/surabaya/read/2013/04/26/120233/2231207/475/umpat-polisi-tiga-pelajar-smk-dihukum-baca-teks-pancasila"]sumber[/URL]



Hukum Pelajar dengan Baca Pancasila, Iptu Musa: Generasi Muda Harus Disiplin

Tuban - Langkah Iptu Musa Bachtiar menghukum tiga pelajar SMK dengan cara disuruh membaca teks Pancasila patut diapresiasi. Mantan Komandan Brimob Bojonegoro yang sekarang dinas di Polres Tuban ini memang dikenal disiplin dan supel.

Kanit Pengatur Jalan, Pengawalan, dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Tuban ini memang namanya tak asing di masyarakat dan anggota kepolisian di Bumi Ronggolawe.

Namun sikap supel dan murah senyum yang selalu ditunjukan Iptu Musa tidak menghilangkan ketegasan dan disiplinnya dikala menjalankan tugas-tugas sebagai penegak hukum.

Perwira polisi kelahiran ngawi tahun 1977 itu tidak mau main-main dalam menjalankan tugas dan mengatur anak buah di lapangan.

"Waktunya apel pagi ya harus apel. Terpenting kalau ada perintah di lapangan, anggota harus segera cepat dan tanggap melaksanakan karena itu akan berhubungan dengan kepentingan masyarakat. Saya tidak akan memberi toleransi ketedoran," jelas Iptu musa saat ditemui detikcom disela-sela menjalankan tugas di pos Polisi Patung Tuban, Sabtu (27/4/2013).

Sikap disiplin yang dimiliki Iptu Musa ini tidak lepas dari didikan orangtuanya, Sardani dan Sri Suminten. Sang ayah yang merupakan tentara berpangkat kolonel dan sang ibu yang guru SD mendidik Musa kecil dengan tegas dan penuh kedisiplinan.

"Ya tahu sendirilah bagaimana tentara dan guru kalau mendidik. Saya ingin generasi muda itu yang tegas dan disiplin dalam melakukan apa saja," katanya dengan tersenyum.

Pendidikan tegas dan disiplin tersebut hingga sekarang terus terjaga dan ditularkan di keluarganya. Kepada istrinya, Nunuk Srihariyati serta 2 anaknya yaitu Brama Sang Fatih Bawono (9) dan Rangga Sang Jabar (3), Musa menerapkan rasa tanggungjawab dan kedisiplinan.

Seperti harus bangun pagi, salat berjamaah, belajar, hingga harus tertib lalu lintas saat di jalan raya. "Naik kendaraan harus pakai helm, karena demi keselamatannya sendiri. Itu saya ajarkan ke keluarga," pungkasnya.

Iptu Musa sebelumnya diberitakan telah menghukum tiga pelajar SMK di Tuban dengan cara yang unik. Pelajar yang berboncengan tiga dan mengumpat polisi itu dihukum dengan cara harus menghafalkan teks Pancasila dan mendorong motornya sejauh 1 Kilometer.

Alasan dia menghukum dengan cara beda itu, untuk pembinaan agar generasi muda mengetahui dan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung di Pancasila. Dan ia menyatakan tidak ada yang istimewa terhadap langkahnya.

"Biasa saja kok itu. Tidak ada yang istimewa, dan itu tugas untuk ikut bersama-sama mengamalkan nilai-nilai Pancasila," pinta Iptu Musa.

[URL="http://news.detik..com/surabaya/read/2013/04/27/141625/2232012/475/hukum-pelajar-dengan-baca-pancasila-iptu-musa-generasi-muda-harus-disiplin"]sumber[/URL]


Quote:
Diubah oleh cowolugu 27-04-2013 17:15
0
2.1K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan