- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menengok sisi gelap bisnis jual-beli follower Twitter


TS
ghilang27
Menengok sisi gelap bisnis jual-beli follower Twitter
http://www.merdeka.com/teknologi/menengok-bisnis-jual-beli-follower-twitter.html

Siapa sangka, jual beli follower bisa menjadi bisnis menggiurkan bagi segelintir pihak. Hal inilah yang ditemukan dalam sebuah penelitian oleh Andrea Stroppa dan Carlo De Micheli.
Seperti yang dilansir oleh NY Times (5/4), tercatat jasa jual beli pengikut Twitter ini laris dijajakan di berbagai macam situs crowdsourcing macam Fiverr, SeoClerks, InterTwitter, FanMeNow, LikedSocial, SocialPresence dan Viral Media Boost. Di sini, tiap seribu follower Twitter bisa dihargai hingga USD 18 atau sekitar Rp 174 ribu.
Namun, yang menarik perhatian dua orang asal Italia ini bukanlah bisnisnya. Mereka lebih menyoroti kepada cara curang yang dilakukan sang penjual untuk memberikan pembeli pengikut di Twitter mereka.
Tercatat, dari jutaan pengikut yang dijual, kebanyakan merupakan pengikut dengan akun palsu. Akun-akun yang dijadikan pengikut ini tidak pernah dipakai sekali pun untuk melakukan kegiatan bersosialisasi di Twitter.
Dalam kata lain, maka pembeli follower ini sebenarnya ditipu. Padahal, bisnis ini sendiri tercatat mampu menghasilkan omset jutaan dollar dalam seminggu.
Bahkan, lanjut De Micheli, membuat akun Twitter palsu ini sendiri sebenarnya gampang-gampang susah. Yang harus dipastikan, penjual harus bisa memastikan bahwa akun palsu ini terlihat tidak palsu.
"Sekarang sudah ada software khusus untuk membuat akun palsu. Software ini bisa mengisi tiap detail. Beberapa akun palsu pun terlihat asli," sambung De Micheli.
Twitter sendiri selama ini memang dinilai masih lemah dalam hal menangkal akun palsu atau yang lebih dikenal dengan bot ini. Jika di Facebook membutuhkan email asli pengguna, Twitter hanya menerapkan captcha saja.
Mungkin ini yang menyebabkan Twitter mengeluarkan autentifikasi dua langkah. Tujuannya, agar tidak ada lagi bot, dan tidak ada lagi follower palsu yang bisa diperjual-belikan.
Tuntutan ego bikin bisnis jual-beli follower Twitter laris manis
Ketika 140 karakter mampu ubah dunia
Ketika 140 karakter mampu ubah dunia
Seperti yang dilansir oleh NY Times (5/4), tercatat jasa jual beli pengikut Twitter ini laris dijajakan di berbagai macam situs crowdsourcing macam Fiverr, SeoClerks, InterTwitter, FanMeNow, LikedSocial, SocialPresence dan Viral Media Boost. Di sini, tiap seribu follower Twitter bisa dihargai hingga USD 18 atau sekitar Rp 174 ribu.
Namun, yang menarik perhatian dua orang asal Italia ini bukanlah bisnisnya. Mereka lebih menyoroti kepada cara curang yang dilakukan sang penjual untuk memberikan pembeli pengikut di Twitter mereka.
Tercatat, dari jutaan pengikut yang dijual, kebanyakan merupakan pengikut dengan akun palsu. Akun-akun yang dijadikan pengikut ini tidak pernah dipakai sekali pun untuk melakukan kegiatan bersosialisasi di Twitter.
Dalam kata lain, maka pembeli follower ini sebenarnya ditipu. Padahal, bisnis ini sendiri tercatat mampu menghasilkan omset jutaan dollar dalam seminggu.
Bahkan, lanjut De Micheli, membuat akun Twitter palsu ini sendiri sebenarnya gampang-gampang susah. Yang harus dipastikan, penjual harus bisa memastikan bahwa akun palsu ini terlihat tidak palsu.
"Sekarang sudah ada software khusus untuk membuat akun palsu. Software ini bisa mengisi tiap detail. Beberapa akun palsu pun terlihat asli," sambung De Micheli.
Twitter sendiri selama ini memang dinilai masih lemah dalam hal menangkal akun palsu atau yang lebih dikenal dengan bot ini. Jika di Facebook membutuhkan email asli pengguna, Twitter hanya menerapkan captcha saja.
Mungkin ini yang menyebabkan Twitter mengeluarkan autentifikasi dua langkah. Tujuannya, agar tidak ada lagi bot, dan tidak ada lagi follower palsu yang bisa diperjual-belikan.
0
3.5K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan