Kaskus

Story

cherpoetAvatar border
TS
cherpoet
Setumpuk Surat
Rin, sekali waktu pernah kukatakan padamu bahwa; akan tiba waktunya ketika, namaku mulai terkucil dari ingatan, yang bahkan meski sekuat tenaga kau coba ingin menengoknya. Tak pernah lagi kau temukan.

Begitulah cara waktu mempermainkan kita, barangkali aku yang menetap pada bilik hatimu sekarang, akan terlampau membuang-buang waktumu jika, kau senantiasa memeliharanya.

Barangkali dunia membawakanmu lebih banyak pilihan, yang jika kau pikirkan sekali lagi, akan jauh lebih bernilai bagimu di masa nanti, ketimbang hal-hal kecil yang pernah kubawakan dulu. Hal-hal yang tak menjadikanmu apa-apa. Aku tak menyalahkanmu.

Aku rela terpencilkan jauh dari tempat di mana aku bisa beristirahat damai sebelumnya, bersandar pada lenganmu. Mungkin memang sudah kehendak Tuhan yang mengizinkan kita berteduh di bawah payung yang sama sampai di sini. Tak ada pelukan, tak ada kecup dari bibir kita yang saling merindu. Semua terlampau singkat. Tetapi aku tak lantas berhenti mensyukurinya.

Nanti, di masa jauh yang akan datang, aku bisa merasakan dunia yang akan terasa lebih menarik bagimu. Hari-hari yang cerah, secerah tawa bayi-bayi mungil yang ada di dekap dadamu.

Bahkan pada sedih dan sepimu kelak, aku tahu, terangmu tak akan pernah lagi berkurang, karena engkau tak lagi merasakan keduanya di atas cawan sesal.

Rin, aku tak pernah benar-benar tahu pasti apakah, esok juga akan sama menariknya bagiku. Barangkali esok tak lebih dari sekedar dunia kosong, yang bahkan tak ingin kubayangkan saat ini.

Atau barangkali juga, esok ialah mimpi indah yang terhenti oleh pagi, ketika tidurku mulai terjaga, dan aku tak pernah benar-benar mengecapnya.

Tetapi biarkanlah aku sesukanya, menuliskan surat-surat semacam ini untukmu. Bercerita pada secarik kertas tentang betapa cantik matamu. Sesuatu yang selalu tak ingin kulewatkan meski oleh satu kedipan saja.

Biarkanlah aku menuliskan surat-surat ini untukmu. Pesan-pesan yang esok atau lusa, tak akan lagi kau ingat siapa pengirimnya.



Jakarta, hari pertama.
0
578
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan