Perwakilan Asosiasi Pengusaha Mesin Konstruksi Cina (CCMA), Su Zi Meng, mengklaim Indonesia masih membutuhkan peralatan mesin konstruksi asal Cina. “Saya yakin akan hal ini,” katanya kepada Tempo hari ini, 26 April 2013, di Hotel Borobudur, Jakarta.

Alasannya, Su Zi menjelaskan, ada beberapa faktor. Pertama, meningkatnya anggaran Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia di bidang infrastruktur. Pada 2012, anggaran Kementerian sebesar Rp 62,56 triliun, lebih besar dari tahun sebelumnya, Rp 57,96 triliun. Sedangkan pada 2013 ini sebesar Rp 69,90 triliun dan tahun depan mencapai Rp 71,85 triliun. “Naiknya signifikan,” katanya.

Faktor kedua ialah naiknya investasi asing di Indonesia. Analis Citibank itu mengestimasi pada awal 2013 akan mengalami kenaikan dibandingkan semester kedua pada 2012 lalu.

Naiknya investasi asing tersebut, menurut Su Zi, berkaitan dengan faktor ketiga, yakni naiknya ekspor Indonesia di bidang sumber daya alam, khususnya batu bara. Su Zi yakin naiknya hasil sumber daya alam ini menjadi alasan pihak Indonesia untuk membeli mesin konstruksi dan infrastruktur dari Cina.

Terakhir adalah faktor populasi Indonesia yang sangat besar. Jumlah 242 juta penduduk menempatkan Indonesia ke dalam lima negara populasi terbesar dunia setelah Amerika Serikat (sebesar 300 juta penduduk). Sekitar 60 persen dari jumlah tersebut berasal dari angkatan kerja produktif. “Jelas ini menjadi alasan kuat kenapa Indonesia dipilih.”

SUMBERNYA