Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un Meninggalnya Ustat Jeffry Al Buchori
TS
DB7damai
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un Meninggalnya Ustat Jeffry Al Buchori
Spoiler for No Repost:
Jakarta - Innalillahi wainna ilaihiraji'un. Kabar duka datang dari dunia selebritas Indonesia. Ustad Jeffry Al-Buchory meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
"Informasi yang diterima demikian, Ustad Jeffry yang menjadi korban kecelakaan," kata salah seorang petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Kasno, saat dihubungi detikcom, Jumat (26/4/2013).
Kecelakaan tersebut terjadi sekitat pukul 01.00 WIB di Pondok Indah. Ustad Jeffry saat itu mengendarai kendaraan besar Kawasaki E650 bernopol B 3590 SGQ.
"Korban kecelakan tunggal, korban hilang kontrol saat mengendarai sepeda motornya," jelas Kasno.
Spoiler for Berita 1:
Jakarta - Ustad Jeffry Al-Buchory meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal yang terjadi Jumat dini hari. Motor besar Kawasaki E650 yang ditungganginya rusak berat. Berikut penampakan motor yang ditunggangi ustad yang akrab disapa UJ itu.
Motor berperawakan besar itu bernopol B 3590 SGQ dan bercat hijau. Dari gambar yang didapatkan detikcom di Unit Lalu Lintas Satuan Wilayah Jakarta Selatan, terlihat kendaraan mengalami rusak berat di bagian depan.
Stang kendali motor terlihat menekuk ke atas dan mengakibatkan lampu motor rusak parah. Body motor sebelah kiri pun terlihat penyok akibat kecelakaan tersebut. Sebagian body bagian belakang motor juga terlihat rusak.
UJ mengalami kecelakaan di bundaran kawasan Pondok Indah atau tepatnya di Jl Gedung Hijau Raya 7, Jakarta Selatan. Menurut petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Kasno, korban sempat dirujuk ke RS Pondok Indah dan Fatmawati.
Kasno mengatakan, dugaan sementara kecelakaan karena pengendara hilang kendali saat mengemudikan kendaraannya.
"Korban hilang kontrol saat mengendarai sepeda motor dan menabrak pohon," kata salah seorang petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Kasno, saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2013).
Spoiler for Berita 2:
Jakarta - Ustad Jeffry Al Buchory meninggal dunia karena mengalami kecelakaan motor di Jalan Hijau 7 Pondok Indah, Jakarta Selatan sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (26/4/2013) dini hari. Saksi mata di tempat kejadian pun membeberkan kondisi motor dan korban usai kecelakaan tersebut.
"Saya lihat motor hancur dan korbannya sudah tergeletak," ujar Juhari, sekuriti di lingkungan tersebut kepada detikHOT.
Juhari mengatakan, kondisi Uje dan motornya pun terlihat begitu parah. "Saya sudah lihat ada darah bersimbah di kepalanya, tangan sebelah kiri juga sudah nekuk," urai Juhari.
Juhari juga turut membantu membawa Uje ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI). Namun dirinya tak bisa memastikan pria yang dijuluki ustad gaul itu meninggal di tempat atau di rumah sakit.
Uje meninggal setelah moge Kawasaki E650 yang dikendarainya menabrak pohon palem di bundaran Pondok Indah. Dalam foto yang diambil, kondisi motor pun memang terlihat rusak berat.
Uje meninggal pada usia 40 tahun. Selama ini, Uje juga memang dikenal memiliki hobi mengendarai moge. Kini jenazah sudah berada di rumah duka di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan.
Spoiler for Profil UJ:
Jeffry Al Buchori memiliki nama populer Uje (lahir di Jakarta, 12 April 1973 – meninggal di Jakarta, 26 April 2013 pada umur 40 tahun) adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda. Sehingga ustad Uje kerap juga dipanggil sebagai ustad gaul. Beberapa hari setelah ia merayakan ulang tahunnya yang ke-40, ia mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan Uje meninggal dunia di usia 40 tahun.
Biografi
Jefri anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana ini sejak kecil telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Hal ni terbukti saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. Aswan Faisal, bersekolah di PonDaar el-Qolam Gintung, Jayanti [[Tanger Namun selama di pesantren, Uje terbilang nakal. Seringkali saat teman-temannya menunaiam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren tersebut yang sempat dikecapnya selama tahun yang harus dijalani. Setelah itu, Uje dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Bukannya bertambah baik, kenakalan Uje justru bertambah.
Apalagi setelah lulus di tahun 1990 dan kuliah di akademi broadcasting, kenakalan Uje tak berkurang. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Uje akhirnya tak menyelesaikan kuliah. Pada tahun 1991, Uje pernah menjadi dancer di salah satu club. Uje juga sering nongkrong di Institut Kesenian Jakarta. Di kala para pemain sinetron sedang latihan, kadang-kadang Uje menggantikan salah satunya. Ia pun ikut casting dan mendapat peran. Salah satu sinetron yang sempat dibintanginya adalah Pendekar Halilintar. Bahkan Uje pernah dinobatkan sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI pada 1991.
Uje bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, Uje masih berstatus sebagai pemakai. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi Pipik yang bersedia dinikah siri pada 7 September 1999. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.
Hal yang menyadarkan Uje dari kehidupan semu adalah saat dirinya diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Sebagai awal dari usaha pertaubatan, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya alm. Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah kakaknya di Jakarta. Sebab alm Ust. H. Abdullah Riyad mendapatkan kepercayaan dari MUIS (Majlis Ugame Islam Singapura) untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, bersebelahan dengan Maqam Habib Nuh Al Habsyi, Palmer Road, Singapura. Uje berdakwah pertama kali di sebuah masjid di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp 35.000 dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istrinya.
Dari situlah Uje mulai berdakwah lewat majelis taklim, mushola, masjid, dan perlahan-lahan bisa seperti sekarang ini, dikenal oleh masyrakat banyak dikagumi oleh seluruh kalangan. Selain itu Uje, juga menyampaikan dakwahnya dalam bentuk lagu-lagu Islami, debut albumnya, Lahir Kembali diluncurkan 2006 lalu. Beberapa lagu diciptakannya sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi lagu-lagu religius muslim, seperti Opick, bahkan pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam mini album Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007).
“Tidak ada seorang muslimpun yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi.)