[BELAWAN] Kalangan nelayan merasa terpukul akibat rencana pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebab, belum lagi harga bahan bakar itu dinaikkan, solar yang dibutuhkan ternyata sudah sulit didapatkan.

Bahkan, nelayan terpaksa membeli bahan bakar solar dengan harga di atas standart. Solar yang semula dapat dibeli dengan harga Rp 4.500/liter naik menjadi Rp 6.000/liter di tingkat eceran. Nelayan menduga kelangkaan ini akibat adanya penimbunan.

"Kami menduga ada aksi penimbunan bahan bakar oleh pengusaha yang ingin mendapatkan keuntungan. Bahan bakar tersebut kemungkinan akan dijual setelah pemerintah naikkan harga BBM awal Mei ini," ujar seorang nelayan di Belawan, Ahmad Jafar (45), Kamis (25/4).

Ahmad mengatakan, kelangkaan bahan bakar sudah berlangsung lama di kawasan Belawan. Selain penimbunan, penyelundupan bahan bakar untuk dipasok ke luar negeri, juga menjadi pemicu hilangnya bahan bakar di tengah kalangan nelayan.

Menurut Nazaruddin (45), rekan Ahmad Jafar, kelangkaan BBM di tengah kalangan nelayan, terjadi karena aparat tidak proaktif dalam mengambil tindakan. Sebab, tidak sedikit gudang BBM di kawasan Belawan yang melakukan penimbunan.

"Penimbunan bahan bakar dari kawasan Labuhan Deli sampai dengan Belawan, diduga melibatkan oknum aparat. Polisi melakukan razia penimbunan saat mendapatkan sorotan. Itu pun tidak membuahkan hasil," sebutnya. [155]

sumber