- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jelang Pemilu, Bankir Mengeluh Sering Dapat Tekanan Politik


TS
juman
Jelang Pemilu, Bankir Mengeluh Sering Dapat Tekanan Politik
Maikel Jefriando - detikFinance

Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Perbankan
Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menyatakan,
banyak tekanan politik saat menjelang Pemilihan
Umum (Pemilu) terhadap perbankan. Salah
satunya adalah tekanan ke bank untuk
mengucurkan kredit UKM.
"Siapapun presidennya, yang hanya ditemukan
menjelang peristiwa politik atau pemilu,
perbankan dipaksa untuk kucurkan uang untuk
UMKM," ungkap Sigit di Seminar Nasional
'Peluang dan Tantangan Bank Khusus di Tengah
Dominasi Asing' yang diadakan InfoBank di Hotel
Le Meredien, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Menurut Sigit, tekanan-tekanan ini sangat
merugikan sektor perbankan. Ia menuturkan,
pemerintah tidak memikirkan risiko-risiko yang
akan diterima perbankan lewat paksaan kredit
UKM.
"Kan kalau menjelang pemilu selalu dibilang ayo
ayo kita biayai UMKM," cetusnya.
Sigit mengaku rela dipecat jika diharuskan
melakukan hal tersebut. Sementara dampak
buruk yang diterima bakal lebih besar.
"Dulu waktu di salah satu perbankan, saya
disuruh salurkan untuk UMKM sekian-sekian. Enak
saja pas pemilu saya disuruh salurkan. Saya
kemudian dipecat, ya sudah," jawabnya.
Ia menuturkan, perbankan bukan tidak ingin
menambah pembiayaan untuk UMKM, seperti
pada sektor perikanan, pertanian, peternakan
dan kelautan. Apalagi dalam 10 tahun terakhir,
pembiayaan di sektor tersebut hanya sebesar 8%
dari total pembiayaan.
"Saya tidak mengatakan tidak berpihak pada
sektor ini, tapi dari risiko-risiko yang kita terima
itu mesti dipikirkan," pungkasnya.
Sumber ; [url]http://m.detik..com/finance/read/2013/04/25/101756/2229972/5/jelang-pemilu-bankir-mengeluh-sering-dapat-tekanan-politik[/url]
Komen : jelang pemilu emang byk preman berdasi
kaskuser cerdas selalu berkomentar cerdas

Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Perbankan
Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menyatakan,
banyak tekanan politik saat menjelang Pemilihan
Umum (Pemilu) terhadap perbankan. Salah
satunya adalah tekanan ke bank untuk
mengucurkan kredit UKM.
"Siapapun presidennya, yang hanya ditemukan
menjelang peristiwa politik atau pemilu,
perbankan dipaksa untuk kucurkan uang untuk
UMKM," ungkap Sigit di Seminar Nasional
'Peluang dan Tantangan Bank Khusus di Tengah
Dominasi Asing' yang diadakan InfoBank di Hotel
Le Meredien, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Menurut Sigit, tekanan-tekanan ini sangat
merugikan sektor perbankan. Ia menuturkan,
pemerintah tidak memikirkan risiko-risiko yang
akan diterima perbankan lewat paksaan kredit
UKM.
"Kan kalau menjelang pemilu selalu dibilang ayo
ayo kita biayai UMKM," cetusnya.
Sigit mengaku rela dipecat jika diharuskan
melakukan hal tersebut. Sementara dampak
buruk yang diterima bakal lebih besar.
"Dulu waktu di salah satu perbankan, saya
disuruh salurkan untuk UMKM sekian-sekian. Enak
saja pas pemilu saya disuruh salurkan. Saya
kemudian dipecat, ya sudah," jawabnya.
Ia menuturkan, perbankan bukan tidak ingin
menambah pembiayaan untuk UMKM, seperti
pada sektor perikanan, pertanian, peternakan
dan kelautan. Apalagi dalam 10 tahun terakhir,
pembiayaan di sektor tersebut hanya sebesar 8%
dari total pembiayaan.
"Saya tidak mengatakan tidak berpihak pada
sektor ini, tapi dari risiko-risiko yang kita terima
itu mesti dipikirkan," pungkasnya.
Sumber ; [url]http://m.detik..com/finance/read/2013/04/25/101756/2229972/5/jelang-pemilu-bankir-mengeluh-sering-dapat-tekanan-politik[/url]
Komen : jelang pemilu emang byk preman berdasi

kaskuser cerdas selalu berkomentar cerdas
Diubah oleh juman 25-04-2013 11:04
0
1.3K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan