- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
#Pray For Aquila
TS
rahmadkur1
#Pray For Aquila
#Pray For Aquila
Donasi Swadaya untuk adik kita Aquila yang menderita penyakit Atresia Biller
Singkat Tentang Aquila
Keseharian yang dirasakan Aquila sedih gan
Mohon Bantuan uluran tangan agan2
Jangan sampai Nasib Aquila sama seperti Nyvara
Donasi Swadaya untuk adik kita Aquila yang menderita penyakit Atresia Biller
Quote:
Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal.
Fungsi dari dati siistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus. Pada atresia bilier terjadi penyumbata aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal.
PENYEBAB ATRESIA BILIER
Atresia bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun di luar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui. Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran.
GEJALA ATRESIA BILIER
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:
- Air kemih bayi berwarna ggelap
- Tinja berwarna pucat
- Kulit berwarna kuning
- Berat badan tidak menambah atau ppenambahan berat badan berlangsung lambat
- Hati membesar
Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:
- Gangguan pertumbuhan
- Gatal-gatal
- Rewel
- Tekanan darah tinggi pada vena porna (pembuluh darah yang mengangkut darah dari lambung, usus, dan limpa ke hati)
DIAGNOSA ATRESIA BILIER
Prosedur yang terbaik adalah mengganti saluran empedu yang mengalirkan empedu ke usus. Tettapi prosedur ini hanya mungkin dilakukan pada 5-10% penderita.
Untuk melompati atrresia bilier dan langsung menghubungkan hati dengan usu halus, dilakukan pembedahan yang disebut prosedur Kasai.
Pembedahan akan berhasil jika dilakukan sebelum bayi berusia 8 minggu. Biasanya pembedahan ini hanya merupakan pengobatan sementara dan pada akhirnya perlu dilakukan pencangkokan hati.
Fungsi dari dati siistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus. Pada atresia bilier terjadi penyumbata aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal.
PENYEBAB ATRESIA BILIER
Atresia bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun di luar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui. Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran.
GEJALA ATRESIA BILIER
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:
- Air kemih bayi berwarna ggelap
- Tinja berwarna pucat
- Kulit berwarna kuning
- Berat badan tidak menambah atau ppenambahan berat badan berlangsung lambat
- Hati membesar
Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:
- Gangguan pertumbuhan
- Gatal-gatal
- Rewel
- Tekanan darah tinggi pada vena porna (pembuluh darah yang mengangkut darah dari lambung, usus, dan limpa ke hati)
DIAGNOSA ATRESIA BILIER
Prosedur yang terbaik adalah mengganti saluran empedu yang mengalirkan empedu ke usus. Tettapi prosedur ini hanya mungkin dilakukan pada 5-10% penderita.
Untuk melompati atrresia bilier dan langsung menghubungkan hati dengan usu halus, dilakukan pembedahan yang disebut prosedur Kasai.
Pembedahan akan berhasil jika dilakukan sebelum bayi berusia 8 minggu. Biasanya pembedahan ini hanya merupakan pengobatan sementara dan pada akhirnya perlu dilakukan pencangkokan hati.
Singkat Tentang Aquila
Quote:
Aquila Qotrunnadha Parinduri merupakan putri pertama dari pasangan Ashari Parinduri dan Suraya. Lahir di BatuBara, Sumatera Utara pada tanggal 28 Maret 2011. Suraya tidak akan pernah menyangka bahwa putri kecilnya ini memiliki kelainan pada hatinya. Aquila tumbuh menjadi bayi mungil yg bijak dan cukup sehat. Hingga pada akhirnya saat usianya menginjak 15 bulan dokter memvonis Aquila bahwa beliau mengidap atresia billier.
Awalnya derita yang dialami Aquila berawal dari rasa sakitnya yang tak kunjung sembuh dan apabila di beri obat Aquila tidak dapat mencerna obat tersebut dengan baik. Hal ini membuat sang ibu, Suraya memeriksakan keadaan anaknya ke rumah sakit Adam Malik Medan akhir September 2012. Di Rumah Sakit Adam Malik Aquila masih dikatakan kemungkinan atresia bilier. Kepastian yang juga belum datang dari pihak rumah sakit tentang keadaan putrinya membuat Suraya membawa anaknya ke Island Hospital Penang, Malaysia. Dari hasil biopsy yang dilakukan pihak rumah sakit setempat dikatakan bahwa Aquila positif mengidap atresia bilier bahkan hatinya sudah mengalami sirosis, atau kerusakan hati. satu-satunya cara untuk menyembuhkan Aquila adalah dengan melakukan transplantasi hati.
Awalnya Aquila ingin dioperasi di Island Hospital Penang. Namun besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya disana maka orang tua Aquila membawanya kembali ke Indonesia. Dari dokter di Malaysia, Yaya begitu biasa ibu Aqula dipanggil mendapat info kalau RSCM dapat menangani operasi transplantasi hati. Dengan harapan bahwa di Indonesia biaya operasi lebih bisa dijangkau apalagi mengingat Suraya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan 2 C. Tetapi ASKES sebagai asuransi kesehatan yang menangani semua PNS tidak dapat menanggung biaya operasi secara keseluruhan. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta ASKES maka biaya untuk pelayanan transplantasi organ sebesar Rp. 95.800.000 untuk penerima dan Rp. 11.300.000 untuk pendonor.
Tentu itu sangat tidak cukup untuk membantu biaya perobatan Aquila. Data dari RSCM mengenai perkiraan rincian biaya untuk operasi transplantasi hati bagi resipien sebesar Rp 600.000.000 dan untuk si pendonor sebesar Rp 190.300.000. Itu belum termasuk biaya screening awal (Pre Operasi) untuk resipien dan pendonor sebesar Rp 30.000.000, biaya kontrol dan obat resipien per bulan pasca pulang operasi Rp 9.000.000, dan biaya kontrol per tiga bulan pasca pulang Rp 600.000 per kontrol
Hampir 4 bulan Yaya dan keluarga kecilnya membawa Aquila berobat di RSCM Jakarta. Karena kehabisan biaya akhirnya pertengahan Februari mereka pulang ke Medan untuk mengumpulkan dana kembali agar Aquila dapat dioperasi sesuai jadwal. Saat ini suhu badan Aquila terus naik, walau dia masih dapat bermain layaknya anak-anak seumurannya. Tetapi bila malam dan kelelahan menghampirinya maka suhu badannya akan naik. Perutnya juga semakin membesar akibat dari sirosis hatinya. Mata Aquila juga semakin menguning dan kuku kaki serta tangannya pecah-pecah.
Aquila Qotrunnadha Parinduri adalah anak yang pantas medapatkan keceriaan dan kesehatan layaknya anak-anak pada umumnya. Jangan hanya karena masalah biaya hak untuk hidup terenggut darinya.
Awalnya derita yang dialami Aquila berawal dari rasa sakitnya yang tak kunjung sembuh dan apabila di beri obat Aquila tidak dapat mencerna obat tersebut dengan baik. Hal ini membuat sang ibu, Suraya memeriksakan keadaan anaknya ke rumah sakit Adam Malik Medan akhir September 2012. Di Rumah Sakit Adam Malik Aquila masih dikatakan kemungkinan atresia bilier. Kepastian yang juga belum datang dari pihak rumah sakit tentang keadaan putrinya membuat Suraya membawa anaknya ke Island Hospital Penang, Malaysia. Dari hasil biopsy yang dilakukan pihak rumah sakit setempat dikatakan bahwa Aquila positif mengidap atresia bilier bahkan hatinya sudah mengalami sirosis, atau kerusakan hati. satu-satunya cara untuk menyembuhkan Aquila adalah dengan melakukan transplantasi hati.
Awalnya Aquila ingin dioperasi di Island Hospital Penang. Namun besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya disana maka orang tua Aquila membawanya kembali ke Indonesia. Dari dokter di Malaysia, Yaya begitu biasa ibu Aqula dipanggil mendapat info kalau RSCM dapat menangani operasi transplantasi hati. Dengan harapan bahwa di Indonesia biaya operasi lebih bisa dijangkau apalagi mengingat Suraya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan 2 C. Tetapi ASKES sebagai asuransi kesehatan yang menangani semua PNS tidak dapat menanggung biaya operasi secara keseluruhan. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta ASKES maka biaya untuk pelayanan transplantasi organ sebesar Rp. 95.800.000 untuk penerima dan Rp. 11.300.000 untuk pendonor.
Tentu itu sangat tidak cukup untuk membantu biaya perobatan Aquila. Data dari RSCM mengenai perkiraan rincian biaya untuk operasi transplantasi hati bagi resipien sebesar Rp 600.000.000 dan untuk si pendonor sebesar Rp 190.300.000. Itu belum termasuk biaya screening awal (Pre Operasi) untuk resipien dan pendonor sebesar Rp 30.000.000, biaya kontrol dan obat resipien per bulan pasca pulang operasi Rp 9.000.000, dan biaya kontrol per tiga bulan pasca pulang Rp 600.000 per kontrol
Hampir 4 bulan Yaya dan keluarga kecilnya membawa Aquila berobat di RSCM Jakarta. Karena kehabisan biaya akhirnya pertengahan Februari mereka pulang ke Medan untuk mengumpulkan dana kembali agar Aquila dapat dioperasi sesuai jadwal. Saat ini suhu badan Aquila terus naik, walau dia masih dapat bermain layaknya anak-anak seumurannya. Tetapi bila malam dan kelelahan menghampirinya maka suhu badannya akan naik. Perutnya juga semakin membesar akibat dari sirosis hatinya. Mata Aquila juga semakin menguning dan kuku kaki serta tangannya pecah-pecah.
Aquila Qotrunnadha Parinduri adalah anak yang pantas medapatkan keceriaan dan kesehatan layaknya anak-anak pada umumnya. Jangan hanya karena masalah biaya hak untuk hidup terenggut darinya.
Keseharian yang dirasakan Aquila sedih gan
Quote:
Tangisan anak dan ekspresi orangtua penuh kebingungan adalah pemandangan yang biasa terlihat sehari-hari pada keluarga pasutri Ashari Parinduri dan Suraya. Tawa, canda, serta celoteh anak-anak mereka seperti saat mereka sehat tak lagi hinggap ditengah mereka sekarang.
Jeritan tangis dan rintihan Aquila Qotrunnadha Parinduri, penderita Atresia Bilier (kegagalan perkembangan empedu pada hati) seakan tiada henti didengar oleh kedua orangtuanya. Ibunya duduk di sampingnya sembari kecup kening Aquila. “Sabar ya sayang. Sebentar lagi kamu pasti sembuh,” ucap Suraya sembari menengadah ke langit-langit ruang, berharap ada mukjizat turun buah dari ketekunan ibadahnya setiap malam.
Mereka adalah warga Sumatera Utara dari Kabupaten Batubara yang secara ekonomi tergolong tidak mampu dan kesulitan menyelamatkan Aquila dari rengkutan maut. Harapan masih tersisa bagi mereka seolah tak pernah habis jika mereka meliat Aquila yang tengah sibuk memainkan boneka mungilnya sembari terbaring diatas kasur.
Bukan hanya Mukjijat yang mereka ibakan dari Tuhan, juga bantuan dana guna operasi Aquilas secepatnya, bantuan yang mungkin datang dari para dermawan maupun kerabat yang sebaya, semasa… Tapi mungkinkah?
Tidak ada yang tau Aquila akan menjadi apa, mungkin saja ia akan menjadi satu-satunya utusan Tuhan sebagai pemimpin yang membersihkan negara ini dari Koruptor, dari multiple ambigu hukum, sah saja apabila kelak dia menjadi Jendral wanita pertama di Indonesia, bahkan malah akan menjadi pahlawan negara. Yang kami tau saat ini Aquilas layak selamat dari dinamit maut yang bersarang pada hati adik kecil kami ini, iya… Dia layak selamat atas Ijin Tuhan, iya… Dia mampu sehat kembali dengan kemajuan teknologi Kedokteran di negara ini.
Ketika harapan pertama terkabulkan yaitu pernyataan Tim Dokter yang memampukan Aquila dapat sembuh namun akan memakan biaya yang sangat mahal, orangtuanya terlihat tak kuasa menahan haru. Ada kebahagiaan di hati mereka, terutama kerinduan akan keseharian anak-anak mereka saat mereka sehat.
Oh doa terjawab, akan tetapi biaya?
Mereka hanya memiliki satu rumah reot peninggalan Kakek-Nenek Aquila bahkan itupun terjual dan hanya mencukupi biaya diagnosa serta medical checkup lainnya berkeliling ke berbagai rumah sakit baik di Medan, Sumatera Utara, bahkan di Rumah Sakit Island Penang Malaysia, dan kini di Jakarta.
Siapkah kita menggantungkan harapan kita dipundak Aquila?.
Maukah kita hidup untuk mendapatkan harta surgawi di masa hidup ini?
Mari sumbangkan apa saja yang dapat diberikan, disalurkan untuk Aquila sebab segala sesuatunya dari saya untuk dia seijin Tuhan
Jeritan tangis dan rintihan Aquila Qotrunnadha Parinduri, penderita Atresia Bilier (kegagalan perkembangan empedu pada hati) seakan tiada henti didengar oleh kedua orangtuanya. Ibunya duduk di sampingnya sembari kecup kening Aquila. “Sabar ya sayang. Sebentar lagi kamu pasti sembuh,” ucap Suraya sembari menengadah ke langit-langit ruang, berharap ada mukjizat turun buah dari ketekunan ibadahnya setiap malam.
Mereka adalah warga Sumatera Utara dari Kabupaten Batubara yang secara ekonomi tergolong tidak mampu dan kesulitan menyelamatkan Aquila dari rengkutan maut. Harapan masih tersisa bagi mereka seolah tak pernah habis jika mereka meliat Aquila yang tengah sibuk memainkan boneka mungilnya sembari terbaring diatas kasur.
Bukan hanya Mukjijat yang mereka ibakan dari Tuhan, juga bantuan dana guna operasi Aquilas secepatnya, bantuan yang mungkin datang dari para dermawan maupun kerabat yang sebaya, semasa… Tapi mungkinkah?
Tidak ada yang tau Aquila akan menjadi apa, mungkin saja ia akan menjadi satu-satunya utusan Tuhan sebagai pemimpin yang membersihkan negara ini dari Koruptor, dari multiple ambigu hukum, sah saja apabila kelak dia menjadi Jendral wanita pertama di Indonesia, bahkan malah akan menjadi pahlawan negara. Yang kami tau saat ini Aquilas layak selamat dari dinamit maut yang bersarang pada hati adik kecil kami ini, iya… Dia layak selamat atas Ijin Tuhan, iya… Dia mampu sehat kembali dengan kemajuan teknologi Kedokteran di negara ini.
Ketika harapan pertama terkabulkan yaitu pernyataan Tim Dokter yang memampukan Aquila dapat sembuh namun akan memakan biaya yang sangat mahal, orangtuanya terlihat tak kuasa menahan haru. Ada kebahagiaan di hati mereka, terutama kerinduan akan keseharian anak-anak mereka saat mereka sehat.
Oh doa terjawab, akan tetapi biaya?
Mereka hanya memiliki satu rumah reot peninggalan Kakek-Nenek Aquila bahkan itupun terjual dan hanya mencukupi biaya diagnosa serta medical checkup lainnya berkeliling ke berbagai rumah sakit baik di Medan, Sumatera Utara, bahkan di Rumah Sakit Island Penang Malaysia, dan kini di Jakarta.
Siapkah kita menggantungkan harapan kita dipundak Aquila?.
Maukah kita hidup untuk mendapatkan harta surgawi di masa hidup ini?
Mari sumbangkan apa saja yang dapat diberikan, disalurkan untuk Aquila sebab segala sesuatunya dari saya untuk dia seijin Tuhan
Mohon Bantuan uluran tangan agan2
Jangan sampai Nasib Aquila sama seperti Nyvara
Spoiler for Lebih Lanjut:
Spoiler for Mohon Maaf:
maaf bila thread ane kurang bagus,soalnya ane newbie kaskusers
0
1.4K
Kutip
1
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan