Usai Disetubuhi si Gadis Dibakar
ASAHAN-Tertangkapnya Fernando alias Nando,
pelaku pembunuhan Winda Sari Manurung,
secara otomatis juga membuka motif dibalik
perbuatan sadis pemuda berkulit gelap ini.
Kepada polisi, dan wartawan yang
mewawancarainya, Nando mengaku memang
berniat menghabisi nyawa Winda, karena
kecewa cintanya ditolak gadis berparas ayu
itu.”Memang niatnya mau membunuh Pak,”
katanya.
Kepada Metro Asahan (Grup Sumut Pos) Nando
mengaku, meski rumahnya hanya berjarak
selemparan batu dari kediaman Winda,
keduanya baru saling mengenal sekitar 8 bulan
silam. Sejak pertama saling mengenal, sebagai
seorang pria, Nando terus terang menaruh rasa
kepada Winda. “Suka aku sama dia bang.
Orangnya cantik, baik lagi,” tukasnya.
Seiring waktu berjalan, hubungan keduanya
pun semakin intim, meskipun belum berstatus
pacaran. Nando mengaku, sekitar 3 bulan yang
lalu, sempat mengutarakan isi hatinya kepada
Winda, namun ditolak, karena Nando masih
memiliki pacar di Pekanbaru Riau, bekas
perantauannya dua tahun silam. “Udah sempat
ku bilang aku suka sama dia. Tapi ditolak,
karena aku masih ada pacar waktu itu,”
ujarnya tenang.
Meski ditolak, Nando mengaku, hubungan nya
dengan korban tetap tak berubah. Keduanya
tetap kompak. Apalagi, Winda sempat meminta,
untuk menganggapnya sebagai adiknya sendiri.
Lambat laun, karena cintanya tak kunjung
diterima Winda, Nando akhirnya merasa kesal.
Hanya saja, bungsu dari 3 bersaudara, buah
cinta pasangan Alm Sabam Malau, dan Bidan
Darmi br Sitompul masih mampu
mengendalikan sikapnya. Hingga akhirnya, hari
nahas itu pun tiba.
Jumat (19/4) sekitar pukul 16.00 WIB, Nando
menghubungi ponsel Winda, dan mengajak
gadis tersebut bertemu. Winda yang saat itu
tengah berada di Kisaran, setelah batal
berangkat ke Tanjungbalai bersama teman-
temannya, lantas meminta Nando menemuinya
di kawasan Stadion Mutiara Kisaran, Kelurahan
Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur. “Aku
telpon, ngajak ketemu. Katanya dia di Kisaran,
terus aku susul ke sana,” ujar Nando, yang
mengaku menumpang becak bermotor untuk
menemui korban di Kisaran.
Di Kisaran, sesuai pengakuan Nando, mereka
bertemu di areal taman komplek Stadion
Mutiara. Beberapa saat berselang, keduanya
pun pergi, berboncengan mengendarai
sepedamotor Supra X 125 BK 4902 XN milik
korban. Sempat mengitari sejumlah ruas jalan
di Kota Kisaran, keduanya pun lantas
mengarah pulang ke kawasan Rawang, Desa
mereka.
Dalam perjalanan pulang, kata Nando, rencana
yang telah dipersiapkannya pun dilakukan.
Setelah melintasi rel kereta api jurusan
Kisaran–Tanjungbalai, sepedamotor lalu
diarahkan ke tengah areal perkebunan karet
milik PT BSP. Di areal perkebunan yang sepi,
kata Nando, dia lantas mencoba menyetubuhi
korban. Namun, karena korban melawan,
pemuda yang mengaku pernah bekerja sebagai
karyawan di HotelKota Pekanbaru ini lantas
mencekik leher korban, sampai lemas. Selanjut,
pakaian korban dilucuti, lalu dirudapaksa.
“Sempat melawan, aku dicakarnya,” kata
Nando.
Puas melakukan aksi bejatnya, Nando
kemudian kembali memasangkan celana jeans
korban, yang sempat dilucutinya. Namun, dia
lupa memasangkan kembali celana dalam
korban. “Pas udah selesai, ku lihat nggak
bergerak lagi. Untuk menghilangkan jejak, aku
beli bensin eceran di dekat SPMA Rawang,
terus kembali ke lokasi. Badan dia kututupi
pakai daun karet, siram bensin, baru ku bakar
bang,” aku Nando. Winda, sebelumnya
menghilang tiga hari, Minggu (21/4) kemarin dia
ditemukan tewas dalam kondisi tubuh gosong.