- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bela Perempuan yang Dicolek di Tengah Jalan, Bobby Malah Babak Belur


TS
herot
Bela Perempuan yang Dicolek di Tengah Jalan, Bobby Malah Babak Belur
Bandung - Niat hati ingin membela perempuan yang akan digoda pemuda-pemuda tanggung, M Bobby Iqbal (18) justru dipukuli hingga babak belur. Ia pun mengalami memar di bagian pipi dan dada.
Kejadian tersebut terjadi pada akhir 2012 lalu di Jalan Peta Bandung. Saat itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Bobby yang merupakan aktivis FPI berangkat untuk mengaji dengan menggunakan sepeda motor.
"Di jalan saya lihat mereka nyolek perempuan. Saya tegur, 'jangan gitu, kasihan perempuan'," ujar Bobby saat dimintai keterangan sebagai saksi korban dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LRE Martadinata, Selasa (23/4/2013).
Terdakwa, yaitu Devi dan Ari sepertinya tak terima ditegur oleh Bobby. "Apa kamu, mau jadi jagoan," kata Bobby menirukan perkataan Devi saat itu.
Terdakwa pun turun dari motor dan melayangkan bogem mentah pada Bobby. Akibatnya, berdasarkan visum, Bobby mengalami memar di bagian pipi dan dada serta sakit di bagian leher dan punggung hingga harus menjalani rawat jalan. Saat itu, Bobby mengaku tak melakukan perlawanan.
Dituturkan saksi lainnya, Asep Abdusalam, dirinya sempat melihat keramaian saat Bobby dipukuli. "Saya lihat Bobby memegangi kepala. Sementara Devi memukul dan Ari memegangi. Saya bawa ke pinggir jalan, karena waktu itu posisi jalan sedang macet," katanya.
Namun usai membawa korban ke pinggir, Asep langsung kembali ke tempat jualannya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Sementara pemukulan menurutnya kembali terjadi.
Akibat keterangan tersebut, Asep sempat dimarahi hakim karena dinilai tidak tuntas saat menolong. "Harusnya kamu bawa korban ke tempatmu. Itu kan cuma bawa ke pinggir, makanya dipukuli lagi. Sekarang itu banyaknya, kalau lihat orang berantem bukannya ditolongi, malah ditonton," tutur Hakim.
Atas keterangan saksi para saksi tersebut terdakwa pun memberikan tanggapannya. "Waktu itu nyoleknya enggak kena kok," kata Ari yang lalu diiringi gelak pengunjung sidang.
DETIK
kayaknya Hakimnya kocak
Kejadian tersebut terjadi pada akhir 2012 lalu di Jalan Peta Bandung. Saat itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Bobby yang merupakan aktivis FPI berangkat untuk mengaji dengan menggunakan sepeda motor.
"Di jalan saya lihat mereka nyolek perempuan. Saya tegur, 'jangan gitu, kasihan perempuan'," ujar Bobby saat dimintai keterangan sebagai saksi korban dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LRE Martadinata, Selasa (23/4/2013).
Terdakwa, yaitu Devi dan Ari sepertinya tak terima ditegur oleh Bobby. "Apa kamu, mau jadi jagoan," kata Bobby menirukan perkataan Devi saat itu.
Terdakwa pun turun dari motor dan melayangkan bogem mentah pada Bobby. Akibatnya, berdasarkan visum, Bobby mengalami memar di bagian pipi dan dada serta sakit di bagian leher dan punggung hingga harus menjalani rawat jalan. Saat itu, Bobby mengaku tak melakukan perlawanan.
Dituturkan saksi lainnya, Asep Abdusalam, dirinya sempat melihat keramaian saat Bobby dipukuli. "Saya lihat Bobby memegangi kepala. Sementara Devi memukul dan Ari memegangi. Saya bawa ke pinggir jalan, karena waktu itu posisi jalan sedang macet," katanya.
Namun usai membawa korban ke pinggir, Asep langsung kembali ke tempat jualannya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Sementara pemukulan menurutnya kembali terjadi.
Akibat keterangan tersebut, Asep sempat dimarahi hakim karena dinilai tidak tuntas saat menolong. "Harusnya kamu bawa korban ke tempatmu. Itu kan cuma bawa ke pinggir, makanya dipukuli lagi. Sekarang itu banyaknya, kalau lihat orang berantem bukannya ditolongi, malah ditonton," tutur Hakim.
Atas keterangan saksi para saksi tersebut terdakwa pun memberikan tanggapannya. "Waktu itu nyoleknya enggak kena kok," kata Ari yang lalu diiringi gelak pengunjung sidang.
Quote:
Quote:
DETIK
kayaknya Hakimnya kocak

Diubah oleh herot 23-04-2013 10:04
0
4.3K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan