Permisi ya gan Ane lagi belajar buat thread mohon di maklumi



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam komunikasi dengan para CEO perusahaan, bankir, investor internasional dan analis menyatakan Indonesia adalah negara yang unik. Indonesia tidak mengambil paham pasar bebas ataupun anti pasar dalam rangka membangun perekonomian suatu bangsa. "Terus terang saya memilih jalan ketiga yang tidak harus tergantung pada kutub-kutub itu," kata SBY dalam Forum Newsmaker Thomson Reuters di Singapura, Selasa (23/4).

Karena tidak menganut sistem pasar bebas ataupun anti pasar, lanjut SBY, dalam menjalankan negara diperlukan penanganan yang berbeda. Pilihannya adalah pembangunan ekonomi dengan tetap mempertahakan peran pemerintah. Kebijakan pemerintahan Presiden SBY yang dipilih adalah pro pertumbuhan ekonomi, pro lapangan kerja, pro pengentasan kemiskinan dan pro lingkungan. Ia yakin, lima pilar ini membuahkan hasil. Pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di level 6% di tengah krisis global yang muncul di beberapa negara, juga angka kemiskinan diklaim berkurang.

Dalam akun twitter-nya, SBY mengatakan, peserta forum Nanyang Technological University Singapura memuji Indonesia terkait ekonomi yang bertumbuh baik di tengah perkembangan demokrasi dalam negeri. Stabilitas politik juga terjaga. "Saya sampaikan prestasi seperti itu bisa dicapai, karena 10 tahun terakhir ini Indonesia sungguh melakukan transformasi. Transformasi bukanlah proses yang mudah. Kompleks dan penuh tantangan. Tapi kita tidak menyerah dan berhasil," ucap SBY.

"Namun, meskipun situasi kita jauh lebih baik, tapi tugas belum selesai. Mari pertahankan yang sudah baik dan perbaiki yang belum baik. Pemimpin itu harus pragmatis. Benar. “Pragmatisme dengan visi”. Bisa menunjukkan arah dan bisa mengerjakannya," tulisnya. (KF-NAE/WEP/Antara)
Foto: PRESIDEN SBY: INDONESIA ITU UNIK Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam komunikasi dengan para CEO perusahaan, bankir, investor internasional dan analis menyatakan Indonesia adalah negara yang unik. Indonesia tidak mengambil paham pasar bebas ataupun anti pasar dalam rangka membangun perekonomian suatu bangsa. "Terus terang saya memilih jalan ketiga yang tidak harus tergantung pada kutub-kutub itu," kata SBY dalam Forum Newsmaker Thomson Reuters di Singapura, Selasa (23/4). Karena tidak menganut sistem pasar bebas ataupun anti pasar, lanjut SBY, dalam menjalankan negara diperlukan penanganan yang berbeda. Pilihannya adalah pembangunan ekonomi dengan tetap mempertahakan peran pemerintah. Kebijakan pemerintahan Presiden SBY yang dipilih adalah pro pertumbuhan ekonomi, pro lapangan kerja, pro pengentasan kemiskinan dan pro lingkungan. Ia yakin, lima pilar ini membuahkan hasil. Pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di level 6% di tengah krisis global yang muncul di beberapa negara, juga angka kemiskinan diklaim berkurang. Dalam akun twitter-nya, SBY mengatakan, peserta forum Nanyang Technological University Singapura memuji Indonesia terkait ekonomi yang bertumbuh baik di tengah perkembangan demokrasi dalam negeri. Stabilitas politik juga terjaga. "Saya sampaikan prestasi seperti itu bisa dicapai, karena 10 tahun terakhir ini Indonesia sungguh melakukan transformasi. Transformasi bukanlah proses yang mudah. Kompleks dan penuh tantangan. Tapi kita tidak menyerah dan berhasil," ucap SBY. "Namun, meskipun situasi kita jauh lebih baik, tapi tugas belum selesai. Mari pertahankan yang sudah baik dan perbaiki yang belum baik. Pemimpin itu harus pragmatis. Benar. “Pragmatisme dengan visi”. Bisa menunjukkan arah dan bisa mengerjakannya," tulisnya. (KF-NAE/WEP/Antara)

Sumber