Pemprov DKI Jakarta akhirnya menghentikan sementara proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengakui pemberhentian pembangunan JLNT itu karena anggaran proyek mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo itu dipangkas.


Mantan Bupati Belitung itu menjelaskan, jika proyek itu dilanjutkan maka akan terjadi kesalahan karena tiadanya pos anggaran. Pihaknya juga tak ingin nantinya adanya kemungkinan penyelewenggan ataupun kesalahan prosedural keuangan dalam proyek tersebut.


"Pemutusan anggaran ketika ganti kepemimipinan. Makanya kita akan minta audit BPK dan BPKP untuk diteliti jangan sampai kalau diteruskan ada yang salah. Kalau diteruskan juga anggarannya darimana?," ujar Ahok di Balai Kota, kemarin. Jakarta, Selasa (23/4).


Menurut Ahok, pengerjaan proyek tersebut seharusnya selesai pada akhir tahun lalu sesuai dengan buku anggaran Pemerintah DKI, namun ternyata hingga saat ini proyek itu masih menyisakan sejumlah pengerjaan.


"Boleh dikerjakan sampai Juni, tapi mesti dicek lagi kalau dikerjakan sampai Juni siapa yang bayar karena uang pembangunan yang dianggarkan di tahun 2012 sudah selesai," imbuh Ahok.


Namun demikian, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji bakal tetap melanjutkan penyelesaian proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) jalur Kampung Melayu-Tanah Abang pada APBD perubahan mendatang.


"Ya nanti di APBD perubahan, seharusnya akhir tahun kemarin selesai," ujar Jokowi.


Jokowi juga menyayangkan proyek JLNT yang belum selesai hingga kini. Padahal jika sesuai rencana awal, proyek ini selesai di akhir tahun 2012.


"Salah satu kendalanya ya kendala teknis di lapangan, karena dianggap selesai akhir tahun ternyata gak selesai makanya enggak dianggarin. Sehingga akan dianggarin di APBD perubahan," kata Jokowi.


Saat ditanya kapan anggaran perubahan itu akan diajukan, politikus PDIP itu mengatakan pada pertengahan tahun ini. "Bulan Mei atau Juni nanti lah," jawabnya.


Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang hingga kini belum selesai pembangunannya. Hal ini berbeda dengan proyek pembangunan JLNT Antasari-Blok M yang sudah selesai dan sudah dapat dilintasi kendaraan.


Untuk mengerjakan JLNT ini menggunakan anggaran secara multiyears (bertahap) dan menghabiskan sekitar Rp 840 miliar.