Banyak sekali kesedihan setelah bencana alam di mana pun. Termasuk bencana alam besar pada 11 Maret 2011, sampai detik ini masih menggores di hati banyak orang Tohoku khususnya Fukushima karena ada ledakan nuklir di PLTN tersebut.
Tujuh korban bencana alam dari Tohoku, yang kini hidupnya berubah 180 derajat. Entah direncanakan atau memang berusaha untuk bisa berjuang bisa hidup dengan baik, yang pasti kini kehidupannya berubah, yang semula layaknya kehidupan sehari-hari, sekolah, belajar, dan layaknya kehidupan normal, namun kini telah menjadi artis video porno.
Itulah yang dikupas dalam buku "
Sore demo Kanojo ha ikite iku" (Begitulah Gadis Itu Kini Hidup) dikutip oleh
tribunnews.com.
Buku yang diterbitkan 1 Maret 2013 oleh Futabasha dengan pengarang Toru Yamakawa mengungkapkan kisah 7 gadis Jepang dari daerah yang terkena bencana di Tohoku, baik Fukushima maupun Iwate. Semua ditulis diceritakan dengan nama samaran, bukan nama sesungguhnya untuk melindungi
privacymereka.
Natsu Itano, misalnya, dari perfektur Fukishima mengaku ada di sana saat bencana, "Saya ada di rumah saat bencana," kata gadis 21 tahun ini. Separuh rumahnya hancur gara-gara bencana alam itu dengan goncangan 9 skala Richter.
"Kami menggunakan plastik dan apa adanya untuk menutupi rumah yang setengah hancur itu dan disitulah kami tetap berusaha hidup di tengah udara yang masih dingin."
Sekitar September dia pindah ke Tokyo untuk masuk akademi, sementara keluarganya tak ada uang. Jadi Itano belajar sambil bekerja untuk bisa membiayai dirinya sendiri.
Dia bekerja di izakaya, tempat minum-minum dan di pachinko (tempat judi orang Jepang) karena mendapat uang cukup banyak.
"Lalu saya tertarik pada iklan di
online untuk jadi aktris dengan bayaran besar," tambahnya. Dari sanalah dia mulai menjadi pemain film porno.
Kemudian Haruka Komiya, usia 20 tahun, dari perfektur Iwate mengakui semuanya telah mengubah dirinya gara-gara bencana alam itu. Juga Saya Kawagoe, usia 18 tahun, dari Iwate juga masuk dalam penulisan di buku tersebut.
"Tentu saja saya mendapat kritik dari keluarga mengenai pekerjaan saya," kata Itano yang saat itu mengaku masih perawan.
"Saya berusaha mempertahankan keperawanan saya dan hanya memberikan kepada yang saya cintai saja. Tapi saya sadar dengan begitu saya tak akan bisa hidup dan tak akan dapat uang," paparnya.
Itulah sebabnya Itanbo mengubah hidupnya agar bisa tetap hidup dengan baik, dengan menjadi artis porno. Bencana alam memang telah mengubah sedikitnya tujuh wanita korban gempa menjadi aktris porno di Jepang.
Sumber