Boston - Perkembangan terbaru memunculkan kemungkinan bom yang menewaskan tiga orang di Boston, AS, pada Senin (15/4) ternyata terbuat dari komponen mainan mobil radio control (R/C).


Bom yang meledak di ajang lari marathon tahunan yang selalu digelar di timur Massachusetts itu banyak menyita atensi warga dunia. Seorang pejabat FBI sempat mengatakan sebelumnya bahwa bom sebagian besar buatan pelakunya sendiri dan dibuat dari pressure cooker atau panci presto biasa.

Perkembangan terbaru menyebutkan bahwa FBI menyatakan bahwa bom tersebut kemungkinan dibuat menggunakan komponen dari mainan mobil radio control (R/C). Mobil R/C menggunakan sinyal radio untuk menghubungkan konsol yang digenggam atau yang dikenal dengan transmitter dengan bermacam frekuensi. Sejarah pengembangannya menunjukkan sistem radio control awalnya memang dibuat untuk pengeboman.

Pertama dikembangkan pada Perang Dunia II, pihak Jerman menggunakannya dalam beberapa proyek peluncuran misil dari jarak jauh dengan sinyal radio yang menggerakkan rudal dan bom yang meluncur untuk menghancurkan target yang sulit diserang. Sistem ini secara luas digunakan hingga 1960-an. Namun sistem ini pada saat itu dapat dirusak dengan mengacaukan sinyal radionya.

Sistem Radio Control di zaman tersebut berbeda dengan sistem Radio Control yang digunakan saat ini. Di awal abad ke 21, transmisi 2.4 gigahertz menjadi standar dalam sistem Radio Control yang digunakan di mobil atau pesawat R/C.

Sistem ini harganya berkisar dari beberapa ribu dolar, hingga yang termurah hanya US$30, dan kit konversinya pun sudah banyak beredar. Di internet bahkan telah banyak beredar petunjuk untuk menciptakan bom yang menggunakan komponen mobil R/C. ABC News melaporkan bahwa empat pemilik toko hobi di New England sedang diinvestigasi oleh agen-agen federal tentang mobil R/C bermerek DuraTrax.

Secara khusus, mereka sedang menyelidiki apakah paket baterai 1,25 volt milik mobil R/C ini adalah baterai yang digunakan dalam perangkat bom yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 orang tersebut.

Greg Faith, pemilik toko hobi Inside Out Hobbies di New Hampshire, mengatakan bahwa ketika ia melihat foto barang bukti di televisi, ia segera menyadari baterai dan bagian lainnya adalah bagian dari komponen mobil R/C. Sebuah taktik serupa dilaporkan juga digunakan dalam peristiwa pengeboman di Michigan pada 2011.

"Barang yang awalnya digunakan untuk kesenangan (hobi) sekarang telah dimanfaatkan untuk menghancurkan. Ini memilukan," katanya seperti dinukil dari Jalopnik.
"Dia (pelaku pengeboman) mungkin telah datang ke sini (toko miliknya). Hal ini mengerikan," tambah Greg.

Penyidik kini dilaporkan sedang mencari toko yang mobil R/C tersebut kemungkinan dibeli dengan harapan dapat membantu mereka mencari pelaku pengeboman sebenarnya.