Demi Menopang Ekonomi Keluarga Puluhan Ibu-Ibu Di Tulungagung Rela Menjadi Kuli Pemecah Batu Kali Untuk Bahan Meteril Bangunan Meski Hasilnya Tak Sebanding Dengan Beratnya Pekerjaan Ini Namun Tetap Di Tekuni Ibu-Ibu Ini Demi Tercukupinya Kebutuhan Sehari-Hari.

Wiji Tukirah Perempuan 55 Tahun Ini Adalah Satu Dari Puluhan Ibu-Ibu Di Desa Karanganom Kecamatan Kauman Tulungagung Yang Setiap Harinya Harus Rela Berjalanan Kaki Dengan Medan Naik Turuan Sejauh Setengah Kilo Meter Untuk Medapatkan Batu Kali Di Sungai Song Desa Setempat Dengan Menggunakan Keranjang Kecil Wiji Memunguti Satu Persatu Batu Kali Untuk Kemudian Dikumpulkan Hingga Cukup Banyak Setelah Dinggap Cukup Banyak Satu Persatu Batu Kali Ini Di Pecahkannya Dengan Tangan Kekarya Dengan Menggunakan Peralatan Seadanya Menjadi Pecahan Dengan Ukuran Kecil-Kecil Batu-Batu Ini Untuk Kemudian Dijualnya Pada Konsumen Yang Membutuhkan Untuk Material Bangunan.

Wiji Tukirah Yang Mempunyi Tiga Anak Dan Lima Cucu Ini Mengaku Telah Menekuni Profesi Sebagai Pemecah Batu Kali Ini Sejak Limabelas Tahun Yang Lalu Setiap Hari Dirinya Mampu Memecahkan Batu Kali Ini Sebanyak Lima Hingga Enam Karanjang Kecil Dari Setiap Keranjangnya Oleh Konsumen Biasanya Dihargai Tiga Ribu Rupiah.

Jadi Penghasilannya Setiap Hari Dari Profesi Memecah Batu Ini Tidak Lebih Dari Duapuluh Ribu Rupiah Uang Yang Hanya Cukup Untuk Membeli Sejumlah Kebutuhan Pokok Yang Sangat Sederhana Namun Wiji Tukirah Tak Pernah Mengeluh Dengan Kondisinya Ini Karena Inilah Profesi Yang Bisa Dijalani Hingga Saat Ini Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga Hal Ini Karena Tidak Ada Keahlian Lain Yang Dipunyai Wiji Tukirah Selain Sebagai Pemecah Batu Kali

Selain Wiji Tukirah Profesi Sebagai Pemecah Batu Kali Juga Dijalani Neti Bahkan Neti Telah Menjalani Profesi Ini Selama Tigapuluh Tahun Lamanya Dalam Sehari Dengan Sang Suami Neti Mengaku Mendapatkan Penghasilan 30 Ribu Rupiah Dari Hasil Memecah Batu Kali Ini Hasil Yang Sangat Tidak Cukup Untuk Keluarga Besarnya Meski Hasil Dari Memecah Batu Ini Tidak Sebanding Dengan Beratnya Pekerjaan Ini Namun Neti Mengaku Tetap Akan Menjalani Profesi Ini Dan Baru Akan Berhenti Bila Dirinya Sudah Tidak Mampu Lagi Untuk Memecah Batu Kali.

Selain Wiji Dan Neti Masih Ada Puluhan Ibu-Ibu Lain Di Desa Karanganom Kecamatan Kauman Tulungagung Yang Menjalani Profesi Sebagai Kuli Pemecah Batu Kali Perekjaan Ini Mereka Lakukan Karena Inilah Satu-Satunya Peluang Kerja Yang Dapat
Menghasilkan Uang Apalagi Di Sungai Song Yang Mengalir Di Desa Setempat Tersedia Banyak Batu – Batu Kali Yang Siap Menunggu Di Pecahkan Oleh Tangan Kekar kartini Perkasa ini