BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menjamin bantuan bagi korban banjir luapan sungai Citarum di kawasan Bandung Selatan.

Bahkan Pemprov Jabar tidak akan mempersulit permohonan bantuan, terutama bantuan makanan bagi seluruh korban banjir. Jika diperlukan, pihaknya tidak keberatan mengirimkan dua kali lipat dari jumlah yang diperlukan.

“Tidak susah untuk bantuan, kita siapkan. Bahkan, kalau mereka minta 10 ton, saya kasih 20 ton,” tegas Heryawan, Rabu (10/4).

Heryawan mengatakan, banjir yang melanda tiga kecamatan, seperti Dayeuhkolot, Baleendah, dan Banjaran itu tak bisa dilepaskan dari faktor gejala alam. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan sungai Citarum meluap.

“Alasan rasionalnya terkait gejala alam. Curah hujan tinggi, debit air pasti tinggi,” tuturnya.

Kendati begitu, pemerintah tidak akan tinggal diam, terlebih selama ini normalisasi sungai Citarum yang dibiayai pemerintah pusat terus dilakukan. Tidak hanya itu, penghijauan di wilayah hulu sungai untuk menekan tingkat abrasi pun terus dilanjutkan.

“Korban banjir saat ini masih bisa terselamatkan karena ada normalisasi sungai. Nggak kebayang kalau tidak ada normalisasi,” ucapnya.

Kemudian soal relokasi penduduk, Heryawan mengaku tidak sesederhama yang dipikirkan banyak orang. Sebab untuk merelokasi harus dilakukan secara komprehensif.

“Berbeda dengan bantuan yang tidak susah dikeluarkan. Saya akan mendatangani warga korban banjir,” pungkasnya. (**)

sumber





Metrotvnews.com, Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana Rp100 miliar untuk penangananan bencana di sejumlah kota dan kabupaten.

Anggaran tersebut di antaraya untuk merelokasi lebih dari 1.000 rumah warga yang terkena banjir dan longsor. Rumah yang harus direlokasi tersebar di sejumlah kota dan kabupaten, antara lain Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Bogor, Garut, dan Majalengka.

"Itu (jumlah rumah yang harus direlokasi) baru data sementara, karena pendataan masih dilakukan di setiap daerah tingat II," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) Udjwalaprana Sigit, Sabtu (20/4).

Menurutnya, relokasi harus segera dilakukan karena masih tinginya curah hujan di sebagian besar wilayah Jabar. "Relokasi harus secepatnya dilakukan, terutama bagi rumah warga yang selama ini berdomisili di zona rawan bencana banjir dan longsor serta gerakan tanah. Seperti Bandung selatan, Bogor, dan Garut,” ungkap Sigit.

Sigit menambahkan, biaya relokasi nanti akan disatukan antara dana APBD kabupaten/kota atau yang disebut dana tidak terduga dengan anggaran (stimulan) yang telah dialokasikan pemerintah rovinsi sebesar Rp100 miliar.

"Jumlah anggaran untuk relokasi masih kita hitung. Pemerintah provinsi akan memberikan bantuan sesuai yang dibutuhkan. Jadi, tidak ada masalah dengan biaya relokasi. Yang penting, pemerintah kota dan kabupaten yang mempuyai otoritas untuk menyediakan lokasi tanah yang aman dari bencana, sudah siap," tuturnya. (Eriez M Rizal)

sumber

semoga banjir segera tertangani ....