- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gagalnya Sistem Pendidikan Indonesia
TS
theund3rgr0und
Gagalnya Sistem Pendidikan Indonesia
UN atau ujian nasional adalah suatu komoditi syarat kelulusan bagi sekolah formal dimulai dari SD,SMP dan berakhir di SMA/SMK.
Berhubung kemaren2 baru selesai UN, ane jdi masih teringat dan masih hafal akan pro dan kontra pelaksanaan UN ini.
Seperti santer2nya diberitakan diberbagai media cetak,banyak sekali penyimpangangan yang terjadi dalam pelaksanaan UN 5 tahun terakhir. Berikut pro dan kontra pelaksanaan UN yg beredar di masyarakat:
1.Lulus tidaknya (hidup matinya) seseorang ditentukan hanya beberapa hari dengan selembar kertas.
2.Seorang siswa yang memiliki raport merah ditambah kehadiran yang hanya 50% dapat lulus bahkan dengan nilai yang baik.
Malahan siswa yang dianggap lebih mendapat nilai yg pas2an (waktu masa smp banyak buktinya)
3.Bocornya kunci jawaban yang bukan menjadi rahasia umum di 5 thun terakhir.
4.Mendidik seseorang menjadi pmbohong dalam beberapa hari(dengan menyontek).
Buktinya Pengawas diam saja melihat tingkah siswanya sedang membaca pesan singkat berisi kunci jawaban (banyak mereka yang tertangkap basah oleh kamera para wartawan).
5.Ada beberapa pihak yang menjadikan Hari UN sebagai ladang penghasilan.(oknum..Hancurkan oknum!!)
6.Mendidik siswa menjadi pemalas.
"Buat apa belajar ? Yg penting lulus".
7.Apa sebenarnya fungsi pengawas indefenden yg katanya memonitor segala aktivitas mencurigakan di sekolah2 tempat pelaksanaan UN.
Mungkinkah mereka bermain-main dalam tanda kutip?
Apakah pemerintah yg salah ?
Hanya merekalah (pemerintah) yg dapat menjawabny.
Tetapi opini buruk tentang system pendidikan di indonesia sudah beredar luas di masyarakat.
Bahkan rakyat kini sudah acuh karena capek menyampaikan aspirasi yg tak kunjung dipenuhi walau hanya di jawab pun tidak.
Mudah2an dari reviews pojokgudangilmu terdapat seseorang yang berpengaruh mengambil keputusan di negeri tercinta ini dan mengerti serta tersentuh hatinya untuk memperbaiki sistem pendidikan di indonesia.Amien.
Mohon maaf kepada pemerintah khususnya departemen yg mengatur dunia pendidikan bilamana terdapat kata2 kurang sopan yang saya ucapkan. Namun inilah paradigma yang saat ini beredar luas di masyarakat.
pertanyaannya:
Siapa yang bersalah dalam hal ini?
Apakah bapa/ibu pejabat yang memiliki gelar terhormat?
Ataukah kita,rakyat biasa yang kebanyakan hanya mengenyam pendidikan yang apa adanya?
Berhubung kemaren2 baru selesai UN, ane jdi masih teringat dan masih hafal akan pro dan kontra pelaksanaan UN ini.
Seperti santer2nya diberitakan diberbagai media cetak,banyak sekali penyimpangangan yang terjadi dalam pelaksanaan UN 5 tahun terakhir. Berikut pro dan kontra pelaksanaan UN yg beredar di masyarakat:
1.Lulus tidaknya (hidup matinya) seseorang ditentukan hanya beberapa hari dengan selembar kertas.
2.Seorang siswa yang memiliki raport merah ditambah kehadiran yang hanya 50% dapat lulus bahkan dengan nilai yang baik.
Malahan siswa yang dianggap lebih mendapat nilai yg pas2an (waktu masa smp banyak buktinya)
3.Bocornya kunci jawaban yang bukan menjadi rahasia umum di 5 thun terakhir.
4.Mendidik seseorang menjadi pmbohong dalam beberapa hari(dengan menyontek).
Buktinya Pengawas diam saja melihat tingkah siswanya sedang membaca pesan singkat berisi kunci jawaban (banyak mereka yang tertangkap basah oleh kamera para wartawan).
5.Ada beberapa pihak yang menjadikan Hari UN sebagai ladang penghasilan.(oknum..Hancurkan oknum!!)
6.Mendidik siswa menjadi pemalas.
"Buat apa belajar ? Yg penting lulus".
7.Apa sebenarnya fungsi pengawas indefenden yg katanya memonitor segala aktivitas mencurigakan di sekolah2 tempat pelaksanaan UN.
Mungkinkah mereka bermain-main dalam tanda kutip?
Apakah pemerintah yg salah ?
Hanya merekalah (pemerintah) yg dapat menjawabny.
Tetapi opini buruk tentang system pendidikan di indonesia sudah beredar luas di masyarakat.
Bahkan rakyat kini sudah acuh karena capek menyampaikan aspirasi yg tak kunjung dipenuhi walau hanya di jawab pun tidak.
Mudah2an dari reviews pojokgudangilmu terdapat seseorang yang berpengaruh mengambil keputusan di negeri tercinta ini dan mengerti serta tersentuh hatinya untuk memperbaiki sistem pendidikan di indonesia.Amien.
Mohon maaf kepada pemerintah khususnya departemen yg mengatur dunia pendidikan bilamana terdapat kata2 kurang sopan yang saya ucapkan. Namun inilah paradigma yang saat ini beredar luas di masyarakat.
pertanyaannya:
Siapa yang bersalah dalam hal ini?
Apakah bapa/ibu pejabat yang memiliki gelar terhormat?
Ataukah kita,rakyat biasa yang kebanyakan hanya mengenyam pendidikan yang apa adanya?
Spoiler for sumber:
0
1.6K
27
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan