Perkenalkan dulu, sebut saja saya Bagus, tinggi 176 cm dan berat 54 kg. Saya adalah seorang lelaki yang dibilang kecis oleh teman-teman saya.

Saya sekarang sekolah di SMA X. Saya akan menceritakan kejadian-kejadian waktu SMP yg mungkin sangat berarti untuk saya. Waktu SMP, saya boleh dibilang suka dengan ‘dia’. Maaf kalau tidak saya sebutkan namanya. Dia orangnya cantik, baik, manis, tapi sayang agak lemot. Aku mulai suka dengannya sejak kelas 9 awal. Dan aku mulai mendekatinya pada saat pesantren, yah aku masih ingat. Saat itu aku awali dengan sms dia, dia hanya bales singkat. Nyesek juga, tapi gapapa lah baru awal kok. Setelah itu kita sering mulai smsan. Itulah awal kita memulai cerita kita.
Tetapi dari dulu sampai sekarang aku mungkin belum bisa mendapatkan cintanya. Tak tau kenapa, mungkin dia tidak suka denganku. Aku terima itu, karena aku juga tidak memaksakan cintaku. Walau dulu kita sering berbagi kata, berbagi senyum, tetapi sekarang? Hanya berbagi cuek. Yah aku terima, mungkin dia sudah tidak lagi mau menerimaku, walau dulu dia pernah menerimaku.
Aku masih ingat bermacam cerita ku dengan dia.
- waktu dia sakit, aku jenguk ke rumahnya, walau sempat plolor dan tidak membawa apa-apa, tapi gapapalah yang penting niatku menjenguk. Walau suasana disana sepi, garing, kacau, cuek, semua aku terima.
- saat perpisahan SMP, aku mau kasih surprise untuk dia. Sebenarnya aku mau ngasih sesuatu untuk dia sebagai lambang kalau aku pernah sayang padanya, karena aku tak tau lagi masih bisa ngasih lagi atau enggak, tapi dia malah gk ada waktu. Yaudah aku terima.
- saat dulu, sering sekali malam hari aku luangkan waktu untuk kerumahnya. Walau disana aku hanya sebagai patung, tapi gapapalah aku terima.
- dulu waktu kita ke jogja bareng, itu pertama kalinya kamu mau main sama aku. Walau cuma nonton, tapi itu udah cukup buat aku.
- dulu saat kita ke Artos ke Rumah hantu. Masih ingat? Aku tau kamu takut, tapi aku coba ngilangin takutmu dan akhirnya kamu mau juga masuk. Seneng banget rasanya. Lalu kita makan ke foodcourt, aku agak gak enak sama kamu soalnya kamu puasa. Aku merasa kurang ajar.
- dulu saat kamu ulang tahun, aku mau ngucapin pertama jam 12 tapi aku malah ketiduran. Lalu sorenya aku blabasin ke rumah kamu buat mengucapkan “Selamat Ulang Tahun Kamu”. Aku juga sempat beli kado dan itu sangat mendadak. Aku gk bisa bungkusnya, tapi aku coba bungkus seindah mungkin yang aku bisa. Lalu pada saat aku disana, aku juga ngrencanainnya sama sahabatmu. Kami cari roti, cari lilin, hias dengan indah, semuanya kami persiapkan dengan baik. Tapi pada saat sahabatmu ngajak kamu keluar rumah, dan kamu pertamanya gk mau karena ada aku. Sempet sih nyesek, tapi udah biasa kok. Lalu saat kamu keluar, kamu asik banget ama sahabatmu, aku jadi patung lagi. Aku sabar, sabar dan terus sabar, hingga aku bosan dan pulang dengan kecewa.
- pada saat ke Bali, sebenarnya aku mau menemani mu sepanjang perjalanan. Tapi di awal perjalanan aku mengajakmu untuk nemenin kamu sunset, kamu jawab dengan singkat dan tegas kalau tidak mau. Sangatlah pesimis aku. Lalu pada saat aku mau menghampiri kamu, aku liat kamu selalu dengan temen2 kamu, kamu gak pernah punya waktu sendiri. Kalau aku nghampiri kamu dan teman2 kamu, aku akan menjadi patung lagi.
- dulu pada saat EUFORIA, mungkin itu kenangan paling indah yang pernah aku punya dengamu. Sebelumnya aku diperlihatkan foto-fotoku dengan idiotnya kalau aku suka sama kamu. Aku sempet malu, tapi ngapain malu? Realita kan? Lalu setelah itu, ada “candle love”. Aku mendapat lilin dan harus diberikan kepada orang yang aku sayang. Pertamanya aku pesimis kamu mau menerima lilinku apa enggak, tapi aku beranikan diri untuk memberikan lilin itu. Lalu aku menghampiri kamu dan ngasih lilin itu. Aku bilang “Lilin ini hanya akan aku kasih kepada orang yang aku sayang”. Aku gak tau apa yang di pikiran kamu. Marah, seneng, ataupun ilfil aku juga gk tau. Tapi kamu mau menerima lilin itu, seneng banget rasanya. Lalu aku ajak kamu untuk foto di “candle love” dan kamu mau. Lalu aku minta temenku untuk memfotokan. Itu merupakan sebuah cerita paling indah menurutku.

Yak, mungkin aku tau kamu gak akan pernah menerimaku lagi. Tapi aku juga sadar kalau aku tidak boleh memaksakan cintaku padamu. Ada yang pernah bilang kalau CINTA ITU TIDAK HARUS MEMILIKI. Dan itu memiliki arti besar buatku.
Buat kamu disana, aku minta maaf kalau aku punya banyak salah sama kamu, sering bikin kamu marah, bosan, badmood atau apalah. Aku juga ngucapin terima kasih sudah menjadi bagian dari cerita hidupku. Aku gak akan lupa sama kamu. Dua boneka dengan bunga ditengahnya itu sebagai lambang bahwa aku dulu pernah sayang sama kamu. Semoga kita masih bisa berteman seperti dulu kita waktu awal, senang, ceria, gembira dan tersenyum