JAKARTA - Keputusan Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika untuk maju sebagai anggota DPD Bali, dalam pemilihan umum (Pemilu) 2014 mendatang. Dinilai bukanlah aksi penyingkiran para elit Demokrat terhadap loyalis Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum.

"Ini hanya pergantian elit di demokrat, istilahnya sirkulasi orang yang tidak berada di arus utama kemarin. SBY mengamankan arus utama yang loyal terhadap dia," kata pengamat Politik Gun Gun Heryanto, saat berbincang dengan Okezone, di ujung telefon, Sabtu (20/4/2013).

Saat ini loyalis Anas yang berada di dalam PD hanya dibonsai saja kewenangannya. "Loyalis Anas tetap diakomodir, tapi ada takarannya. Seperti pembosanan," terangnya.

Saat ini apa yang dilakukan Anas belum berdampak kepada kubu Cikeas. Hal tersebut karena Mantan Ketua Umum PB HMI ini terkesan ragu.

"Saya melihat Anas persoalannya kartu truf, dan perbincangan publik, soal Century, Hambalang dan lain-lain. Kalau tidak punya bukti hanya sekedar omongan akan sulit," pungkasnya.

Sebelumnya Gede Pasek Suardika beralasan memutuskan untuk maju sebagai anggota DPRD Bali, karena permintaan sang ibunda. "Ibu meminta lebih banyak perhatian. Di Bali anak lelaki punya tanggung jawab lebih, kita ambil jalan tengah. Saya mencoba fokus mendapat pengetahuan dan pengalaman," ungkapnya saat dihubungi wartawan, Jumat 19 April lalu.

Ketua DPP Partai Demokrat ini membantah, jika dirinya mengalami kekecewaan terhadap partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Enggak ada, kan saya juga ditawari tapi saya berterima kasih kepada partai Demokrat yang mematangkan saya dengan luar biasa, ketilka banyak pilihan sulit," tegasnya. (ydh

sumber okezone