- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Waspadalah!] Kenali Jamu Oplosan Berbahaya, Ini Ciri-cirinya
TS
ydenisch
[Waspadalah!] Kenali Jamu Oplosan Berbahaya, Ini Ciri-cirinya
Spoiler for Pembukaan:
Boleh dong kasih Semangatnya
Spoiler for berkat I:
Spoiler for berkar II:
Quote:
Jakarta- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) selalu mengantisipasi keberadaan jamu yang dioplos dengan Bahan Kimia Obat (BKO) yang berbahaya. Meski begitu, masyarakat harus pintar-pintar memilih karena jamu berbahaya selalu muncul.
"Pengawasan ada 2, pre-market dan post-market. Pre-market itu saat mendaftarkan izin edar, kami evaluasi. Post-market, setelah dipasarkan kita ambil sampel lalu kita uji," kata Drs Bahdar J Hamid, MPharm, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplementer BPOM, seperti ditulis Rabu pada(17/4/2013).
Masyarakat bisa membantu pengawasan dengan mengenali ciri-ciri jamu berbahaya, antara lain sebagai berikut.
Quote:
Spoiler for Ciri pertama:
1. Efek cespleng
Umumnya, jamu mungkin memberikan efek tidak secepat obat modern. Jika efeknya cepat, maka kemungkinan telah dicampur bahan kimia obat (BKO) yang tentunya memiliki efek samping jika digunakan tanpa pengawasan dokter.
"Bisa diamati cespleng atau tidak, kalau cespleng itu bahaya. Kemungkinan mengandung BKO," kata Bahdar.
Quote:
Spoiler for Ciri kedua:
2. Ada efek samping
Ketua Paguyuban Jamu Gendong Lestari Mampang Prapatan, Laksmi mengaku sering diminta pelanggan untuk menyedukan jamu kuat yang tidak jelas kualitasnya. Meski lebih sering menolak, pernah pula ia membiarkan pelanggannya membandingkan dengan jamu lain yang lebih aman.
"Mereka bilang sendiri, 'Mbak saya habis minum itu kok deg-degan ya'. Ya jelas itu kan memacu jantung," kata Lasmi yang curiga jamu pesanan pelanggannya itu mengandung BKO karena ada efek sampingnya.
Quote:
Spoiler for Ciri ketiga:
3. Serbuk tak larut
Selain dari efek cespleng dan efek samping yang tidak diharapkan, kemungkinan adanya BKO dalam jamu serbuk juga bisa dilihat saat menyeduh. Gerusan obat yang dicampur ke dalam jamu kadang-kadang susah larut saat diseduh dan warnanya bisa dikenali.
"Grimpil-grimpil (agak menggumpal) istilahnya, kadang kelihatan warnanya ada kuning atau hijau. Sambil diaduk-aduk kelihatan kok," kata Lasmi.
Quote:
Spoiler for Ciri keempat:
4. Tak ada izin edar
Seperti dikatakan Bahdar, BPOM melakukan pengawasan premarket saat pembuat jamu mendaftarkan izin edar. Otomatis jika jamu tidak memiliki kode produksi dan izin edar, maka kualitas dan keamanannya tidak akan ada yang bisa menjamin.
"Yang paling utama, cek izin edarnya. Kalau tidak ada izin edarnya, ya jangan dikonsumsi," pesan Bahdar.
Quote:
Spoiler for Ciri kelima:
5. Harga tak wajar
Karena tidak melewati mekanisme sesuai prosedur, termasuk pendaftaran izin edar, maka biaya produksinya lebih rendah dan produknya bisa dijual dengan harga lebih murah. Kadang-kadang, produk jamu ilegal yang mengandung BKO berbahaya bisa dijual dengan harga lebih murah dari produk serupa yang memiliki izin edar.
"Kalau diminta nyeduh jamu kuat, saya beraninya cuma merek-merek yang terpercaya. Harganya kadang memang beda, tapi lebih terjamin," kata Laksmi.
Spoiler for jamu juga ada yang dicampuri obat kimia:
Spoiler for 1:
1. Pegal linu
"Paling banyak (dicampur BKO) itu jamu pegal linu, biasanya dicampur phenilbutazone atau diclofenac," kata Bahdar. Kedua senyawa obat yang sering dioplos jamu pegal linu itu sebenarnya obat antiradang yang memiliki efek antinyeri jangka pendek.
Obat antiradang yang juga sering dioplos dengan jamu pegal linu adalah dexamethasone. Efek samping pada pemakaian jangka panjang adalah moon-face atau wajah yang membulat seperti bulan.
Spoiler for 2:
2. Jamu kuat pria dewasa
"Jamu kuat itu juga sering dicampur BKO. Campurannya sildenafil," kata Bahdar. Sildenafil merupakan obat anti-disfungsi ereksi yang juga sangat populer dengan nama dagang Viagra. Karena sifatnya memacu kerja jantung, penggunaan tanpa pengawasan dokter bisa sangat berbahaya.
Spoiler for 3:
3. Jamu pelangsing
"Jamu pelangsing, kalau yang mengandung sibutramine itu memang dilarang," kata Bahdar. Sibutramine merupakan obat pelangsing yang diketahui punya efek merusak ginjal, sehingga sangat dibatasi penggunaannya. Dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan gagal ginjal.
Bahdar mengatakan, lebih aman menggunakan ramuan yang benar-benar alami seperti Ramuan Jati Belanda. Cara kerjanya hanya membatasi penyerapan nutrisi, sehingga lebih aman dibanding obat-obat kimia yang sering berdampak pada jantung maupun ginjal.
Spoiler for 4:
4. Jamu masuk angin
Temuan BPOM juga menunjukkan bahwa parasetamol sering ditemukan dalam jamu masuk angin. Efek parasetamol memang bisa meredakan gejala masuk angin seperti pegal-pegal dan tidak enak badan. Namun pada pemakaian jangka panjang, parasetamol bisa memicu kerusakan hati dan ginjal.
Spoiler for 5:
5. Jamu batuk pilek
"Ada dugaan, jamu gendong juga mencampurkan CTM (antialergi) dan dexamethasone (antiradang) saat meracik jamu," kata Bahdar. Namun menurutnya, hal ini biasanya dipicu oleh ketidaktahuan. Tidak ada niat untuk menyalahgunakan karena memang tidak tahu kalau bahan tersebut berbahaya.
Dilihat dari fungsinya, CTM adalah antialergi yang sering dipakai dalam campuran obat batuk pilek.
Spoiler for bonus nih bonus:
Spoiler for sumber:
[URL="detik"]http://health.detik..com/[/URL]
Semoga Bermanfaat dan Tetap Waspada yaa
tien212700 memberi reputasi
1
4.5K
Kutip
13
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan