Kaskus

News

hnurhayanaAvatar border
TS
hnurhayana
Misi " Berani Mati Ke Mars Banjir Peminat, Ada Apa Dengan Bumi ...?
Ketika hancur, Hawking meramalkan manusia akan meninggalkan Bumi.....


Misi " Berani Mati Ke Mars Banjir Peminat, Ada Apa Dengan Bumi ...?

VIVAnews - Dia bukan ilmuwan biasa. Dia adalah Stephen Hawking, fisikawan terkemuka dunia, yang kembali memperingatkan tentang kepunahan Bumi di masa depan.

Hawking mengatakan, Bumi terlalu lemah untuk menahan "perusakan" oleh manusia yang tiada habisnya. Menurut laporan Los Angeles Times, ia mengusulkan alternatif hunian lain di masa depan.

"Kita harus pergi ke luar angkasa untuk melanjutkan kehidupan," kata Hawking, dikutip Cnet, 13 April 2013.

"Yang jelas, manusia tidak akan bertahan dalam 1.000 tahun lagi. Satu-satunya cara adalah melarikan diri dari planet yang semakin rapuh ini, keseimbangan ekosistem alam perlahan-lahan akan hancur," tambahnya, di sela-sela kuliah di Cedars-Sinai Regenerative Medicine Institute, Los Angeles, Amerika Serikat.

Hawking berada di pusat kesehatan itu untuk melihat lebih dekat bagaimana peneliti menggunakan sel induk untuk mengembangkan pengobatan amyotrophic lateral sclerosis, atau ALS.

Penyakit ini dikenal dengan Lou Gehrig, yang membuat Hawking harus hidup di atas kursi roda selama 50 tahun.

Setelah melihat penelitian itu, Hawking menyejajarkan upaya para peneliti itu dengan upayanya dalam memahami aturan dasar alam semesta.

"Jika Anda memahami bagaimana alam semesta bekerja, Anda bisa mengendalikannya dengan sebuah cara," kata penulis A Brief History of Time ini kepada Los Angeles Times.

Hawking yang telah mempelajari lubang hitam (black hole) dan bagaimana partikel perilaku yang menelan cahaya, sudah lama jadi penggemar perjalanan luar angkasa dan eksplorasi antariksa.

Selama bertahun-tahun, Hawking telah menyarankan untuk memulai pencarian planet baru yang dapat dihuni.

Pada tahun 2006 silam, ia sudah berkata soal masa depan manusia dalam menghadapi kepunahan, serta kemampuan manusia untuk menemukan tempat lain yang layak huni di alam semesta.

"Satu-satunya kesempatan untuk melangsungkan hidup manusia dalam jangka panjang adalah tidak menetap di Bumi, tetapi menyebar ke ruang angkasa," tuturnya, tahun 2012 silam. (umi)

Sudah Waktunya nya kah kita Berbenah...?

Misi " Berani Mati Ke Mars Banjir Peminat, Ada Apa Dengan Bumi ...?

VIVAnews - Pernahkah terbesit di benak Anda untuk Pergi ke luar angkasa? Bisa ya, bisa tidak. Berbahaya? Pasti. Skenario terburuk adalah mati dan jasad Anda melayang-layang di luar angkasa.

Tapi, masih ingatkah Anda dengan tawaran perjalanan Bertamasya ke Mars? Itu masih berlaku. Jika dibayangkan, Anda akan berada di dalam sebuah ruangan kecil RV, dan menghirup udara daur ulang selama satu tahun lebih, sampai 501 hari.

Tidak itu saja, Anda akan meminum air kencing sendiri yang sudah dimurnikan. Jika Anda meninggal, maka mayat akan kering dan membeku.
Tak berhenti di situ, Anda juga akan merasakan kecepatan 8,8 mil per detik ketika kapsul RV memasuki atsmosfer sebelum jatuh ke Bumi.

Terdengar sangat menyakitkan? Asal Anda tahu, dilansir Fox News, misi mengirimkan sepasang suami-istri untuk melakukan perjalanan pulang-pergi ke Planet Mars ini ternyata banjir peminat.

"Sampai saat ini, kami sudah menerima seribu lamaran," kata Jane Poynter, Presiden Paragon Space Development Corp, saat berbicara di acara Simposium Luar Angkasa Nasional di Amerika Serikat.

Ia menyampaikan, beberapa dari pengirim lamaran menyatakan sangat antusias untuk ke Planet Mars. "Tapi, tolong jangan kirim lamaran itu sekarang, karena kami belum membuka lowongan ke luar angkasa," ujar Poynter.

Dia mengatakan, timnya sudah siap dengan tantangan untuk mengirimkan manusia ke luar angkasa. Misi itu terus dipersiapkan sampai matang hingga selesai pada Januari 2018.
Senada dengan hal tersebut, Taber MacCallum, Kepala Teknologi Inspiration Mars Foundation juga mengatakan, merupakan sebuah tantangan besar untuk menjaga agar dua penumpang itu tetap selamat hingga kembali ke Bumi.

"Tim medis kami telah melakukan eksperimen dari sampel-sampel biologis para mantan astronot. Kami sedang mempelajari efek-efek yang ditimbulkan dari perjalanan panjang di luar angkasa," tutur MacCallum.

Seperti diberitakan VIVAnews sebelumnya, Inspiration Mars Foundation dan Paragon Space Development Corp menjalin kerja sama untuk mengirimkan dua orang ke Planet Mars.

Pendiri Inspiration Mars Foundation Dennis Tito mengatakan, tujuan dari misi mengirimkan orang ke luar angkasa adalah untuk menginspirasi masyarakat dunia untuk berani melakukan penjelajahan ruang angkasa jarak jauh.

"Misi ini akan membuktikan bahwa manusia biasa mampu menjelajahi ruang angkasa," kata Tito.

Adakah Tempat Lain Yang Layak huni Selain Bumi.....?

Misi " Berani Mati Ke Mars Banjir Peminat, Ada Apa Dengan Bumi ...?

VIVAnews - Ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) terus memburu keberadaan planet yang mampu mendukung kehidupan makhluk hidup di Bumi. Hasilnya pun mulai tampak. Lembaga antariksa itu menemukan dua planet baru yang berpotensi untuk dihuni.

Menurut harian The Seattle Times 19 April 2013, dengan menggunakan teleskop luar angkasa Kepler, para ilmuwan menemukan dua "Goldilocks Planets", yaitu planet dengan suhu dan lingkungan yang cocok untuk kehidupan makhluk Bumi dan terdapat eksistensi air pada permukaannya.

"Kami telah menemukan dua Goldilocks Planets. Temuan baru ini penting untuk mendaftar planet yang diperkirakan layak huni," kata William Borucki, Kepala Ilmuwan Teleskop Kepler NASA.

Sepasang planet itu diberi nama Kepler-62-e dan Kepler-62-f. Keduanya merupakan kembar fraternal, artinya satu sama lainnya saling berkaitan.

"Kedua planet itu mengelilingi bintang yang sama. Jaraknya berdekatan, bahkan lebih dekat dari jarak Bumi ke Mars," ujar Borucki.

Berdasarkan hasil identifikasi, planet kembar itu memiliki ukuran sedikit lebih besar dari Bumi. Kepler-62-e memiliki suhu yang agak hangat, sama seperti di Hawaii. Sementara Kepler-62-f memiliki suhu dingin, seperti di Alaska.

"Jaraknya dari Bumi sekitar 1.200 tahun cahaya. Satu tahun cahaya jaraknya sekitar 6 triliun mil (9,4 triliun kilometer)," kata Borucki.

Source : http://teknologi.news.viva.co.id/new...epunahan-bumi-


Mudah2an Bermanfaat.....

Be A Wise Saying and Slogans.....emoticon-Shakehand2
Diubah oleh hnurhayana 21-04-2013 00:24
0
2.8K
15
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan