VIVAnews- Sejumlah temuan menempatkan ikan hiu sebagai predator paling mematikan di laut setelah ikan paus. Namun, studi terbaru mencatat, ternyata ikan hiu putih adalah pemangsa ikan paus besar.

Sebuah studi baru menemukan, sekumpulan ikan hiu putih akan pesta makanan jika ada ikan paus yang sedang sekarat atau sudah mati. Daging dan lemak ikan paus menjadi sumber makanan penting bagi predator tersebut.

Temuan ini didapat setelah para peneliti melakukan penelitian dari tahun 2000 sampai 2010. Mereka menemukan ikan hiu putih besar berukuran lima meter sedang memakan lemak ikan paus di perairan Afrika Selatan.

"Ikan hiu putih siap menerkam ikan paus yang sudah sekarat maupun yang telah menjadi bangkai. Hiu putih memiliki penciuman yang tajam, tidak sampai 24 jam ikan hiu itu sudah dapat menemukan bangkai ikan paus," kata Neil Hammerschlag, Ahli Ekologi Kelautan dari University of Miami, dilansir NBC News, Kamis 11 April 2013.

Saat ini, ia menambahkan, para peneliti masih menduga kalau hiu putih telah mengambil keuntungan dari situasi tersebut. "Tidak ada pertempuran dalam penyerangan yang dilakukan oleh ikan hiu putih terhadap ikan paus," jelasnya.

Para peneliti juga mengamati serangan yang dilakukan oleh ikan hiu. Biasanya, ikan hiu putih besar akan menyerang lebih awal untuk mendapatkan lemak ikan paus, sementara hiu yang berukuran kecil menjaga jarak dari ikan paus, dan hanya memakan sisa-sisa lemak yang melayang di air.

Cara Memangsa Ikan Paus

Studi baru ini juga memaparkan, untuk mendapatkan lemak ikan paus, ikan hiu putih akan terus-menerus menabrakkan kepalanya ke badan ikan paus.

"Itu dilakukan untuk menghancurkan lemak ikan paus. Hal itu dilakukan karena ikan hiu putih tidak dapat membuka rahangnya untuk menggigit badan ikan paus," kata Chris Hammerschlag.

Daging dan lemak ikan paus ternyata memainkan peran penting sebagai penyedia makanan berkalori tinggi untuk ikan hiu putih besar. Situasi ini merupakan sebuah bentuk ekosistem dari ikan hiu putih predator dalam mencari makanan.

Hasil penelitian sudah dipublikan di Jurnal PLos ONE pada tanggal 9 April 2013. (sj)