- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
kisah suka & duka para penjaga malam


TS
d1w4
kisah suka & duka para penjaga malam
Quote:
Quote:


Quote:
Sebelum Membaca minta tolong Di rate 5 dulu ya

Quote:
Spoiler for no repost:

Quote:
Kisah ini di angkat dari cerita nyata Bang Adjied dan Si Babe sebagai hansip di kawasan rumah warga RT 11/02, Lenteng Agung Jakarta Selatan. Berikut kisah kisahnya
Quote:
Saat lampu jalan mulai menyala, saat kebisingan mulai tergantikan dengan keheningan, dan pintu serta jendela rumah warga mulai terkunci terlihat dua sosok pria tua yang tengah duduk di depan sebuah warung yang telah tertutup.

2 orang penjaga malam dikawasan rumah warga
Quote:
Seragam lengkap berwarna hijau-hijau dari topi hingga celana panjang, dan sepatu boots hitam di selimuti jaket kulit hitam untuk menangkal dinginnya udara di pagi buta tersebut, sempat menghentikan langkahku saat melintas. Mereka adalah Abdul Madjied (57) alias ‘Bang Adjied’ dan Maulani (69) yang biasa dipanggil ‘Babe’. Mereka adalah para penjaga malam (Hansip) yang setia menjaga rumah-rumah warga RT 11/02 saat penghuninya tengah tertidur lelap, menjaga keamanan lingkungan sekitar dari ancaman di kawasan Lenteng Agung.

bang ajied & babe mulai ngeronda

Quote:
Keduanya merupakan warga pendatang. Bang Adjied berasal dari Jakarta Selatan, kini ia memilki 2 orang anak. Sedangkan Babe berasal dari Jakarta Pusat yang memiliki 4 orang anak (2 laki-laki & 2 perempuan), semuanya telah berkeluarga. Mereka tinggal dan menetap di Lenteng Agung sekitar tahun 1979-an. Singkat cerita, kini mereka tinggal berdua, karena ternyata ada 4 orang hansip yang dulu pernah menjaga daerah Lenteng Agung, namun ke dua temannya tidak sanggup lagi untuk menjalani pekerjaan ini. Sekarang Bang Adjied dan Babe telah bekerja sebagai hansip selama 30 tahunan.
“Kegiatan yang paling banyak mendatangkan penghasilan adalah saat PEMILU tiba,” tegas Bang Adjied saat berbagi kisah dan pengalamannya sebagai seorang Hansip. Mereka biasa mendapatkan upah Rp. 100 000 dalam sekali tugas menjaga keamanan di RT 11 ini. “Ya maklumlah gaji bulanan tergolong kecil,” tambah Babe, “Ditambah lagi seragam lengkap baru.” Semula mereka enggan untuk membeberkan penghasilan mereka tiap bulannya kepadaku. Namun, setelah kubujuk-bujuk, ternyata upah mereka jauh dari hitungan UMR (Upah Minimum Regional) hanya Rp. 225 ribu / bulannya.
Rasa ibaku kukesampingkan saat mendengar cerita mereka. Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari, tepat saat mereka akan berkeliling guna mengecek keadaan rumah warga. Selama perjalanan mereka bercerita bahwa tiap dua jam sekali mereka harus melakukan cek rutin berkeliling, dan hari itu adalah giliran mereka untuk ronda berdua yaitu pada hari ke tiga karena biasanya dilakukan sendiri-sendiri sehingga salah satu di antara mereka dapat berlibur. Rute yang dilalui pun tidak terlampau jauh, mungkin karena aku ikut bersama dengan mereka berkeliling (pikirku).
“Kegiatan yang paling banyak mendatangkan penghasilan adalah saat PEMILU tiba,” tegas Bang Adjied saat berbagi kisah dan pengalamannya sebagai seorang Hansip. Mereka biasa mendapatkan upah Rp. 100 000 dalam sekali tugas menjaga keamanan di RT 11 ini. “Ya maklumlah gaji bulanan tergolong kecil,” tambah Babe, “Ditambah lagi seragam lengkap baru.” Semula mereka enggan untuk membeberkan penghasilan mereka tiap bulannya kepadaku. Namun, setelah kubujuk-bujuk, ternyata upah mereka jauh dari hitungan UMR (Upah Minimum Regional) hanya Rp. 225 ribu / bulannya.
Rasa ibaku kukesampingkan saat mendengar cerita mereka. Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari, tepat saat mereka akan berkeliling guna mengecek keadaan rumah warga. Selama perjalanan mereka bercerita bahwa tiap dua jam sekali mereka harus melakukan cek rutin berkeliling, dan hari itu adalah giliran mereka untuk ronda berdua yaitu pada hari ke tiga karena biasanya dilakukan sendiri-sendiri sehingga salah satu di antara mereka dapat berlibur. Rute yang dilalui pun tidak terlampau jauh, mungkin karena aku ikut bersama dengan mereka berkeliling (pikirku).

para penjaga malam yang bertemu warga saat menjalankan tugasnya
Quote:
Ternyata untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan diri dan keluarga mereka, Babe dan Bang Adjied menerapkan tagihan uang keamanan kepada para warga tiap sebulan sekali. Tagihan ini bersifat legal karena hasilnya akan dimasukkan ke dalam kas Hansip yang dipegang oleh bendahara RT. Nominalnya pun termasuk kecil, cuma Rp 5 000 per Kepala Keluarga. Namun khusus janda hanya dikenakan Rp 3 000 per bulan. Sedangkan para mantan Hansip diberi pengecualian. Namun ada saja warga yang memberi jauh lebih besar dari pada itu. Lalu sampailah kami di beberapa tempat Babe dan Bang Adjied biasa nongkrong untuk mengisi waktu senggang saat ronda hingga fajar tiba. Bukan di Pos Hansip melainkan di halte dan warung kopi Mamiri yang biasa mereka kerap kunjungi.

Nongkrong di Warung Mamiri menjadi rutinitas mereka disela-sela pekerjaannya

Surat Tugas sebagai penjaga malam sejak sekitar 30 tahun lalu
Quote:
Menurutnya, pos yang kini mereka tempati kurang nyaman dan sangat terbuka hingga udara dingin sangat menusuk tulang. Padahal pos mereka yang dahulunya bukan itu, melainkan yang berada di ujung taman Lenteng Agung, merupakan pemberian Bapak Slamet Adi (ketua RW 02) saat taman tersebut masih berupa kebon Pisang dan Pepaya. Namun, hal tersebut hanya bersifat sementara karena sekitar tahun 2008-2009 pos tersebut dijadikan Pos Sispandu (Sistem Pengaman Terpadu) yang anggotanya terdiri dari warga dan hansip dengan satu syarat, harus memilki HT (Handy Talkie). Satu hal yang sangat berat bagi Babe dan Bang Adjied karena harga 1 unit HT tersebut lumayan mahal. Kini pos tersebut hanya kosong melompong, tak berpenghuni, dindingnya mulai retak, dan banyak coretan-coretan di tembok depan, sungguh tidak terawat.

Pos Kamling (Keamanan Lingkungan) saat ini

Pos Sispandu yang dulu menjadi Pos Kamling Bang Majied dan Babe
Quote:
Tidak butuh waktu lama untuk mencairkan suasana di pagi yang dingin tersebut, ditemani segelas teh hangat dan sebungkus rokok kretek, Babe dan Bang Adjied melanjutkan cerita-cerita pengalaman mereka saat bertugas di Lenteng Agung. Salah satu yang menarik adalah kisah tentang suami isteri yang sedang cekcok, “Saat itu kami sedang duduk-duduk seperti biasa, tiba-tiba datanglah laki-laki, berjalan sempoyongan dan rambut acak-acakan, duduk, kemudian rebahan di pos kami (enggan menyebutkan nama lelaki tersebut, yang kini tinggal di RT 07). Lelaki itu berkata, “…..Nanti kalau ada yang datang, pura-pura saja kalau saya mabuk berat ya, Pak..!!” Selang beberapa menit, seorang perempuan berpakaian putih dan berkerudung datang menghampiri sembari menangis dan berteriak-teriak kepada laki-laki tersebut, lalu sandiwara itu pun dimulai. Setelah mengikuti sandiwara laki-laki tersebut, usut punya usut ternyata mereka adalah pasangan suami isteri yang sedang bertengkar.”

Pohon tua yang tumbang saat Bang Adjied sedang jaga malam
Quote:
Belum lagi kisah yang paling up-date adalah tentang pohon tua yang tumbang di Taman Lenteng, “ Ketika itu bang Adjied bertugas sendirian, cuaca sangat tidak bersahabat, hujan dan angin yang cukup kencang membuat Bang Adjied memutuskan untuk tidak berkeliling dan hanya berdiam diri di posnya. Tiba-tiba, tengah malam pohon sejenis asam yang berada tepat di pinggir posnya tersebut tumbang. Bang Adjied langsung lari sembari mengenakan jaket kulitnya untuk menutupi kepala dari hujan yang turun dan melaporkan kejadian tersebut kepada Pak RT. Hingga siang harinya barulah pohon yang berusia kurang lebih 10 tahun tersebut dibersihkan oleh Dinas Pertamanan sekitar.

Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat, tiba-tiba ayam pun mulai berkokok dengan kerasnya. Suasana yang tadinya hening kembali diwarnai oleh kebisingan kendaraan yang melintas. Para warga mulai beraktivitas ke pasar, ke kantor, bahkan ada juga yang baru pulang ke rumah mereka masing-masing. 80 Kepala Keluarga RT 11 pun mulai membuka pintu dan jedela rumah mereka, bersiap menikmati pagi. Tidak demikian dengan Babe dan Bang Adjied. Jam inilah saat mereka harus segera pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat dan memulai rutinitas mereka kembali sebagai penjaga malam pukul 22.30 WIB nanti.
Quote:
[URL="http://akumassa.....org/program/lenteng-agung-jakarta-selatan/para-penjaga-malam/"]sumber[/URL]
Quote:
Demikian kisah nyata sang penjaga malam semoga bisa bermanfaat buat kita kita semua, janganlah kita menganggap remeh kepada bapak bapak hansip yg telah banyak jasa mereka dalam menjaga keamanan dari kampung kita.
Quote:
Hargailah Kerja Keras TS dalam membuat Thread dengan Memberi




Quote:


pakolihakbar memberi reputasi
1
13.3K
Kutip
90
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan