Tiga Kuliner Pedas Khas Lombok

Pulau Lombok selain dikenal dengan kekayaan alamnya yang eksotis, juga dikenal dengan pulau yang siap “membakar” lidah Anda. Pasalnya, setidaknya ada tiga jenis makanan yang bercitarasa pedas di pulau yang dikenal dengan objek wisata Gili Trawangan ini. Sebut saja dari Ayam Taliwang, Nasi Puyung dan Sate Bulayak, ketiga jenis kuliner ini sudah sangat dikenal dengan rasanya yang pedas. Ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana kepedasannya itu tercipta, simak penjelasan dari tiga jenis makanan tersebut di bawah ini:

• Ayam Taliwang
  

Makanan ini lahir di lombok dan mempunyai catatan sejarah yang panjang. Kali pertama diperkenalkan oleh juru masak Sultan Sumbawa pada zaman Raja Karangasem berkuasa. Dalam perkembangannya makanan ini semakin dikenal masyarakat berkat jasa seorang penjual nasi ayam dari Kampung Taliwang yang bernama Papuq (nenek) Maknawiyah yang membuka warung di Pasar Cakranegara.

Sepeninggal sang nenek, Ayam Taliwang buatannya kemudian dilanjutkan oleh Rumah Makan ayam Taliwang di komplek pertokoan pasar Cakranegara milik Muhibin Murad yang merupakan saudara jauh dari nenek Maknawiyah. Pada waktu itu hanya ada rumah makan ini yang menjual Ayam Taliwang. Sekarang, seiring laju zaman rumah makan yang menjual Ayam Taliwang pun menyebar ke seluruh pelosok Lombok.Dalam penyajian makanan Ayam Taliwang, ayan yang digunakan adalah ayam kampung muda yang baru berusia tiga atau empat bulan agar rasa ayamnya lebih manis jika dibandingkann dengan menggunakan ayam yang lebih tua. Ayam Taliwang kemudian dimasak dengan digoreng, dipanggang atau dibakar.

Untuk yang dipanggang atau dibakar para penjual Ayam Taliwang pada umunnya memasak ayam ini dengan memakai kayu bakar kualitas kelas satu seperti kayu kopi atau nangka karena kedua kayu itu dapat memberikan aroma yang lebih enak. Selain itu ayam juga juga dapat dipanggang dengan menggunakan api dari sabut kelapa kemudian baru dibakar dengan arang. Cara ini dilakukan agar Ayam Taliwang memiliki aroma yang berbeda.

Lantas kenapa Ayam Taliwang dikenal dengan kepedasannya? Letak kepedasannya itu terletak di racikan bumbunya yang terdiri atas pelecingan dan pelalah. Pelecingan merupakan bumbu yang agak pedas yang dibuat dari campuran antara cabai merah asli lombok, garam terasi dan kemiri. Sedangkan palelah adalah bumbu yang diracik dari bahan santan, terasi dan digoreng bersama ayam. Jika Ingin mencicipi Ayam Taliwang saat Anda berada di Lombok dapat mendatangi kawasan Cakranegara, Lombok. Disana terdapat banyak rumah makan yang menjual menu ini.

• Nasi Balap Puyung Inaq Esun
  

Selain Ayam Taliwang, kuliner khas Lombok lainnya adalah Nasi Balap Puyung Inaq Esun. Dinamakan nasi balap karena dulunya makanan ini disajikan di pelabuhan dan terminal. Pelabuhan dan terminal merupakan tempat dengan mobilitasnya yang tinggi. Nah, para penjual nasi balap selalu terburu-buru melayani para pembeli lantaran berlomba dengan laju bus dan kapal yang akan berangkat.Penjual yang terkenal menjajakan makanan ini adalah Inaq Esun yang mangkal di Pasar Kebon Roek. Warungnya banyak dikenal oleh masyrakat luas sampai sepeninggal dirinya, nasi balap tetap digemari. Dalam perkembangannya kemudian, tahun 1990-an barulah nama Nasi Balap berubah menjadi nama Nasi Balap Puyung. Perubahan nama itu tidak terlepas dari salah satu cucu Inaq Ensun yang kala itu merupakan seoarang pembalap lokal yang sering memenangi pertandingan. Di saat dirinya memenangi perlombaan, ia selalu mengajak teman-temannya untuk makan-makan. Dari sanalah kemudian tercetus nama Nasi Balap Puyung.

Komposisi dari Nasi Balap Puyung cukup sederhana karena berisikan suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon serta belut goreng. Untuk bumbunya ayamnya terdiri dari cabai, bawang putih dan terasi. Perpaduan bumbu inilah yang membuat Nasi Balap menjadi pedas rasanya. Walaupun rasanya pedas, namun Nasi Balap ini cukup gurih untuk disantap kala rasa lapar memanggil. Selain gurih dan pedas, Nasi Balap ini juga mempunyai keistimewaan lainnya yaitu tidak menggunakan bahan pengawet dalam bumbunya. Bahan untuk bumbu-bumbunya alami dan diproses dengan bumbu tradisional khas sasak.

Untuk mencicipi Nasi Balap Puyung ini ada baiknya jika di Lombok, Anda menjgunjungi rumah makan Nasi Balap Puyung Inaq Ensun mempunyai 2 cabang yakni di bilangan Plaza Senggigi, Lombok Barat dan Jalan Sriwijaya Mataram ini dikelola oleh Hj. Syarifa yang merupakan anak dari Inaq Esun.

• Sate Bulayak
  

Jika kita mengenal sate identik dengan daerah Madura atau Padang, Lombok pun tak mau ketinggalan karena di sana juga punya satenya sendiri yaitu Sate Bulayak. Bulayak dalam bahasa sasak merupakan sejenis lontong yang dibungkus dengan daun aren dengan bentuknya yang memanjang. Pemakaian daun aren sebagai pembungkusnya membuat Bulayak menjadi lebih lembut dan gurih, pun aromanya menjadi lebih sedap.Bulayak ini disajikan dengan sate daging sapi yang telah dilumuri bumbu khas Sasak. Bumbunya terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk, lalu direbus dengan santan dalam jumlah dominan. Setelah itu dicampur dengan bumbu-bumbu lain seperti bawang, ketumbar, jintan dan cabai.

Sate yang sudah dilumuri bumbu kemudian dibakar di atas arang batok kelapa. Sate setelah matang lalu diberi air jeruk nipis dan ditaruh sambal. Racikan bumbu Sate Bulayak yang sarat dengan cabai inilah yang membuat rasa sate tidak hanya gurih namun juga pedas. Sate Bulayak dihidangkan dengan cara yang unik, karena biasanya penjual tidak menyediakan garpu maupun sendok sehingga Anda harus menikmati sate ini dengan cara dicocol pada bumbu sate yang sudah disediakan.

Sate Bulayak dapat ditemui di Kecamatan Narmada, Lombok Barat, sejumlah tempat lainnya. tak jarang pula Sate Bulayak ini dapat dijumpai di beberapa objek wisata seperti Pura Linggar, Taman Narmada, Taman Suranadi, Pantai Senggigi dan yang lain-lainnya.