- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Amburadulnya UN, Mulai dari Telat Hingga Soal yang Tertukar
TS
mubarak.20
Amburadulnya UN, Mulai dari Telat Hingga Soal yang Tertukar
Jakarta - Koalisi Pendidikan menilai amburadulnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 memang jadi tanggung jawab percetakan. Namun peran Kemendikbud tidak bisa dilepaskan begitu saja dari carut marutnya persoalan ini.
"Percetakan memang salah, tapi kemendikbud juga perlu dievaluasi," kata anggota Koalisi Pendidikan, Lody Paat, saat jumpa pers di Kantor ICW, Jl Kalibata Timur, Kalibata, Jaksel, Kamis (18/4/2013).
Federasi Serikat Guru Indonesia sendiri menemukan cukup banyak permasalahan selama pelaksanaan UN 2013. Mulai dari keterlambatan naskah hingga naskah ujian yang tertukar.
Di Riau, Jawa Timur dan Sumatera Utara, naskah ujian telat 1,5 jam. Ada juga di sejumlah lokasi yang sampai harus foto copy karena kekurangan naskah.
Di Kabupaten Simalungan, tepatnya di Kec Bosar Maligas, sampul soal bahasa Indonesia justru berisi soal bahasa Inggris. Ada juga SMK yang malah mengerjakan soal Bahasa Indonesia untuk siswa SMA.
Menurut Lody, pemerintah telah gagal meningkatkan kualitas pendidikan. Dan salah satu bukti faktor kegagalannya adalah dalam UN.
[url]http://news.detik..com/read/2013/04/18/140224/2223856/10/amburadulnya-un-mulai-dari-telat-hingga-soal-yang-tertukar?ntprofil[/url]
Setuju,,disini permasalahannya tidak hanya pada percetakan saja,tapi tak lepas dari kelalaian mendikbud sendiri.Sungguh ini menjadi tamparan besar buat Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
"Percetakan memang salah, tapi kemendikbud juga perlu dievaluasi," kata anggota Koalisi Pendidikan, Lody Paat, saat jumpa pers di Kantor ICW, Jl Kalibata Timur, Kalibata, Jaksel, Kamis (18/4/2013).
Federasi Serikat Guru Indonesia sendiri menemukan cukup banyak permasalahan selama pelaksanaan UN 2013. Mulai dari keterlambatan naskah hingga naskah ujian yang tertukar.
Di Riau, Jawa Timur dan Sumatera Utara, naskah ujian telat 1,5 jam. Ada juga di sejumlah lokasi yang sampai harus foto copy karena kekurangan naskah.
Di Kabupaten Simalungan, tepatnya di Kec Bosar Maligas, sampul soal bahasa Indonesia justru berisi soal bahasa Inggris. Ada juga SMK yang malah mengerjakan soal Bahasa Indonesia untuk siswa SMA.
Menurut Lody, pemerintah telah gagal meningkatkan kualitas pendidikan. Dan salah satu bukti faktor kegagalannya adalah dalam UN.
[url]http://news.detik..com/read/2013/04/18/140224/2223856/10/amburadulnya-un-mulai-dari-telat-hingga-soal-yang-tertukar?ntprofil[/url]
Setuju,,disini permasalahannya tidak hanya pada percetakan saja,tapi tak lepas dari kelalaian mendikbud sendiri.Sungguh ini menjadi tamparan besar buat Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
0
833
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan