Quote:
Ahok: Kalau Mau UN, Sekolah Bubarkan Saja!
Angkasa Yudhistira
Senin, 15 April 2013 16:31 wib
Ahok. (Foto: Heru Haryono/Okezone)
JAKARTA - Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat, hari ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Berbagai harapan pun muncul terkait dengan jumlah kelulusan sebesar-besarnya.
Namun, pernyataan berbeda justru terlontar dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Dengan nada sinis, mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan bahwa dirinya tidak setuju tentang keberadaan UN.
"Harapan saya enggak ada UN. Bikin stres. Ya orang kan mesti dihitung disiplinnya, bukan cuma dari UN. Orang mesti dilihat prosesnya. Kalau sistem pendidikan yang baik itu prosesnya, bukan hasilnya," tegas Ahok, di Balai Kota Jakarta, Senin (15/4/2013).
Namun, Ahok menegaskan bahwa apa yang dilontarkannya itu sebagai pandangan pribadi. "Sebagai wagub ya saya harus ikut, tapi sebagai pribadi saya enggak mau UN," terangnya.
Proses UN yang berlangsung saat iti, lanjut Ahok, membuat siswa melakukan hal di luar logika. "Bikin orang stres, sampai ke dukun, doa-doa. Jadi sesuatu yang lucu. Apakah kamu dapat ujian nilai tinggi menjamin karakter kamu bagus? Kamu bisa disiplin kerja? Kamu orang yang tahan banting? Tahan menghadapi kesulitan? Tidak juga," tegasnya.
Semua sekolah saat ini, lanjut Ahok, sudah mematok biaya mahal. Dengan membentuk komite sekolah, justru ada pungutan lain yang dibebankan pada orangtua siswa.
"Orangtua ketakutan, rela bayar lagi, bayar bimbel, bimbel masuk ke sekolah di jam sekolah. Sekolah punya kewajiban 24 jam tatap muka, hanya demi ngelulusin," tukas Ahok.
Bahkan, karena rasa ketakutan itu, sambungnya, pihak guru pun memberikan contekan pada anak didiknya. "Seharusnya kayak dulu saja. Dinilai prosesnya. Guru mengenali muridnya. Potensinya apa. Kalau mau UN, sekolah bubarin saja! Semua belajar masing-masing. Les saja, bimbel, terus langsung ujian," tandasnya.(ade)
sumber
http://kampus.okezone.com/read/2013/...-bubarkan-saja
bagi hampir semua siswa UN adalah hal yang mendebarkan.
kalau untuk ane sendiri ( diwaktu yang sangat lampau :-) ) pasca UN lah yang paling mendebarkan,
, kalau menjelang UN dan saat UN nya biasa aja. dalam hati selalu berdoa :
Quote:
jangan sampai kertas jawaban ane terselip, hilang atau rusak
. diulang ulang ,
karna UN ini menyangkut masa depan dan "nama baik" ,gan.
siswa yang tidak lulus ujian kan dicap tidak pintar , padahal kan tidak begitu.
juga klo tidak lulus kan harus mengulang setahun, sama adek adek tingkat , ini jadi beban , gan.
jadi, mungkin pendapat ahok ada benarnya juga, kalau yang dipentingkan dalam kelulusan sekolah adalah UN nya? ( menjawab soal soal UN ),
ya mending gak usah sekolah, bimbel aja khusus untuk menjawab soal UN, mungkin gak perlu 3 tahun setahun aja udah bisa.
pendapat ane pribadi : UN jangan dijadikan satu satunya syarat kelulusan, tetapi UN itu perlu tetap ada sebagai alat ukur keberhasilan pemerintah dalam pemerataan program pendidikan diseluruh indonesia.
setiap orang punya pendapat sendiri sendiri , bagaimana pendapat agan?