Quote:
SOLO- Belum turunnya dana penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2013 yang berasal dari pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, siswa terbebani biaya ujian. Pasalnya pihak sekolah harus menalangi terlebih dulu dana untuk penyelenggaraan ujian.
“Kalau sekolah swasta anggaran tersebut anggarannya dari siswa dan dari pusat. Karena belum turun anggaran yang dari pusat. maka siswa harus membayar Rp 650 ribu,” ujar Yusak Sugiato Kepala Sekolah SMK Kristen Monginsidi, saat di temui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (16/4/2013).
Pembayaran siswa sebesar Rp 650 ribu tersebut dipergunakan dana untuk talangan ujian nasional, ujian praktik hingga kelulusan. Sedangkan bagi siswa dari keluarga tidak mampu, biaya ujian diambilkan dari dana beasiswa miskin (BSM).
“Untuk siswa kelas tiga yang mendapatkan dana BSM hanya terdapat dua orang. Sumber dana dari BSM ini biasanya untuk membayar SPP selama dua bulan dan biaya ujian,” imbuhnya.
Yusak berharap dana penyelenggaraan UN dari pusat maupun pemprov segera cair dalam waktu dekat ini. Pasalnya penyelenggaraan UN sudah berlangsung selama dua hari. Jika anggaran tersebut sudah di terima pihak sekolah, Yusak mengaku, akan mengembalikan sebagian uang siswa yang dipergunakan untuk membeli bahan-bahan ujian praktik.
Disamping itu, Yusak menambahkan, Alokasi anggaran yang dari pusat itu nanti diperuntukkan membayar pengawas ujian. Satu kali ujian satu mata pelajaran sebesar Rp 50 ribu.
yakin indonesia mau maju kalo kayak gini?
sumber