BANDUNG - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa empat pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kota Bandung sebagai saksi dalam kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos) Kota Bandung. Satu dari empat PNS tersebut adalah Yono Tugiono, sopir Wali Kota Bandung, Dada Rosada. Pemeriksaan dilakukan di Kantor Satuan Sabhara Polrestabes Bandung di Jalan Ahmad Yani, Selasa (16/4/2013) siang.

Yono menuturkan, tiga orang lainnya yang diperiksa berasal dari Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Pemkot Bandung.

Yono mengaku mulai diperiksa pukul 10.00 WIB, surat panggilan dilayangkan pada Jumat, 12 April 2013, dari KPK. Dia selesai diperiksa pukul 14.30 WIB.

Dalam pemeriksaan itu, dia mengaku mendapat banyak pertanyaan dari penyidik KPK. Disinggung soal materi pertanyaan, pria pelontos ini enggan membeberkan.

Begitu juga saat ditanya soal suap terhadap hakim Pengadilan Negeri Bandung, Setyabudi Tejocahyono dan keterkaitannya dengan Dada Rosada serta Toto Hutagalung.

Menurut Yono, di dalam kantor Sabhara masih banyak saksi yang diperiksa. Namun, dia tidak mengetahui nama-nama para saksi tersebut.

Informasi yang dihimpun, KPK juga memeriksa beberapa hakim ad hoc sebagai saksi kasus suap hakim Setyabudi.

Beberapa hakim tersebut di antaranya Ramlan Comel, Djodjo Djohari, yang merupakan anggota mejelis hakim perkara korupsi Dana Bansos Kota Bandung. Selain itu, seorang hakim ad hoc tipikor lainnya juga diperiksa, yakni Pontian Mundir.

Bebeberapa nama lain yang diperiksa adalah Panitera PN Bandung, Rina Pratiwi, Panitera Pengganti Pengadilan Tipikor Bandung, Susilo Nandang Bagio, dan Panitera Sekertaris PN Bandung, Ali Fardoni. Mereka diperiksa sebagai saksi hakim Setyabudi dan Toto Hutagalung.

Seperti diberitakan, hakim Setyabudi tertangkap tangan oleh petugas KPK saat menerima uang suap dari pihak swasta. Pemberian tersebut diduga berkaitan dengan perkara korupsi dana Bansos Kota Bandung.
(ton)

Sumber://m.okezone.com/read/2013/04/16/526/792380

Nama sopir wali kota bandung "Dada Rosada"