Jakarta (ANTARA) - Para gubernur sepakat jika Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi dua harga, bersubsidi dan non-subsidi, usai mendapat pengarahan dari sejumlah menteri terkait di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Selasa.
"Mereka mendukung untuk dinaikkan. Diasumsikan BBM subsidi dari Rp4.500 ke Rp6.000, sementara yang non-subsidi menjadi Rp9.000," kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat usai pertemuan.
Dia menegaskan penyesuaian harga tersebut harus dilakukan secepatnya.
Secara prinsip, seluruh gubernur yang hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gubernur Seluruh Indonesia sepakat dengan keinginan Pemerintah, walaupun ada beberapa gubernur yang menginginkan penyesuaian kenaikan dengan satu harga saja.
Opsi untuk menaikkan BBM hanya dengan satu harga tidak disepakati dengan pertimbangan masih ada golongan masyarakat tidak mampu.
"Kami melihat masih ada kelompok yang masih belum mampu jika dinaikkan," tambahnya.
Para gubernur di seluruh wilayah Indonesia dikumpulkan di Kementerian Dalam Negeri, Selasa, untuk diberi arahan Pengendalian BBM Bersubsidi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gubernur Seluruh Indonesia dimulai pukul 7.30 WIB dengan dihadiri oleh Mendagri Gamawan Fauzi, Menkokesra Agung Laksono, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, dan Kapolri Jendral Timur Pradopo.(rr)
Untuk berita terbaru, ikuti Yahoo! Indonesia