- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Banjir setinggi 2 meter di Kota Demak


TS
lowo13
Banjir setinggi 2 meter di Kota Demak
Banjir di Demak Kota Wali
Quote:
Pada tanggal 9 April 2013
Kabupaten Demak Jawa Tengah masih dilanda banjir setinggi 2 meter. Kepala Bidang Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Gembong Purwanto Nugroho mengatakan, banjir menerjang sejak Jumat malam. Hampir semua rumah terendam, namun penduduk menolak dievakuasi tim SAR.
Ribuan warga di wilayah Kecamatan Mijen, Demak, yang rumahnya terendam banjir luapan Sungai Wulan, mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara yang masih terjebak banjir, saat ini masih dievakuasi oleh tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Demak, dibantu Basarnas wilayah Jepara.
Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan merendam sedikitnya 4.000 rumah warga di tiga desa, yakni Desa Mijen, Jleper, dan Ngelo. Bahkan, karena derasnya arus, tim SAR sempat kewalahan mengevakuasi warga. Selain itu, tim SAR juga terkendala ketersediaan sarana dan prasarana karena satu unit perahu karet yang digunakan untuk proses evakuasi bocor.
Salah satu warga, Aizatun mengatakan tidak ada barang-barangnya yang lolos dari genangan air. Ia hanya sempat membawa pakaian yang dikenakannya ke pengungsian di Welahan, Jepara sejak banjir melanda hari Rabu (10/4) dinihari lalu.
"Saya baru pulang dari pengungsian hari ini. Tidak ada barang yang selamat, kemarin itu airnya sampai genteng, sekitar dua meter," kata Aizatun sambil membersihkan karpet dengan air banjir di depan rumahnya, Minggu (14/4/2013).
Saat ini ketinggian air di desa Jleper paling tinggi mencapai paha orang dewasa. Meski air belum surut total dan warga masih kesulitan berjalan di genangan air, mereka lebih memilih kembali pulang ke rumah masing-masing dan mulai membersihkan barang-barang yang masih bisa dipakai.
Kebanyakan mereka menjemur kasur, pakaian, furniture, dan perabotan rumah tangga lainnya. Beberapa juga memanfaatkan air untuk membersihkan sepeda motor. Selain warga, petugas BPBD Kabupaten Jepara dan tim SAR ikut membantu warga membersihkan perabotan.
Sementara itu warga lainnya, Suyanto (41) mengatakan baru kali ini peristiwa banjir melanda desanya. "Seumur hidup baru kali ini mas. Kemarin itu bertambah tinggi setiap lima menit," ujarnya.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana mengatakan data sementara warga yang masih mengungsi sebanyak 12 ribu orang. Meski demikian dimungkinkan angka tersebut akan terus menurun hari ini. 10/4/2013
Setelah selesai mengevakuasi warga di Desa Mijen, evakuasi dilanjutkan di Desa Jleper yang merupakan wilayah terparah tergenang banjir hingga mencapai 2 meter.
"Kami prioritaskan manula, wanita, dan anak-anak terlebih dahulu," kata Bambang Saptoro, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Demak, Rabu (10/4/2013).
Selain merendam rumah dan areal pesawahan, banjir juga memutus akses jalan Provinsi Demak-Jepara dan sejumlah fasilitas publik, yakni kantor Polsek Mijen, Koramil, sekolah, dan puskesmas.
Dari pantauan Kompas.com dalam proses evakuasi di Desa Jleper, kebanyakan warga bertahan di masjid, pondok pesantren, dan rumah-rumah bertingkat, menunggu giliran dari tima SAR yang mengevakuasi mereka dengan perahu karet. Dua warga juga sempat terseret arus air, tetapi bisa diselamatkan oleh tim SAR.


"Ada yang di pemukiman sampai 2 m itu. Bantuan logistik, dana, peralatan sudah kami turunkan ke kabupaten yang bersangkutan. (Korban banjir ini diungsikan kemana?) ada sebagian di kecamatan atau di rumah-rumah penduduk tapi banyak yang tidak mau. Masih bertahan mengungsi di bantaran sungai yaitu tanggul-tanggul sungai yang tidak terkena," jelas Gembong saat dihubungi KBR68H, pada Sabtu (13/4)
Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Jawa Tengah, Gembong Purwanto Nugroho menambahkan, banjir di Kabupaten Demak terjadi karena jebolnya tanggul Sungai Wulan. Akibatnya sekitar 4000 rumah terendam di wilayah ini.
Kabupaten Demak Jawa Tengah masih dilanda banjir setinggi 2 meter. Kepala Bidang Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Gembong Purwanto Nugroho mengatakan, banjir menerjang sejak Jumat malam. Hampir semua rumah terendam, namun penduduk menolak dievakuasi tim SAR.
Ribuan warga di wilayah Kecamatan Mijen, Demak, yang rumahnya terendam banjir luapan Sungai Wulan, mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara yang masih terjebak banjir, saat ini masih dievakuasi oleh tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Demak, dibantu Basarnas wilayah Jepara.
Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan merendam sedikitnya 4.000 rumah warga di tiga desa, yakni Desa Mijen, Jleper, dan Ngelo. Bahkan, karena derasnya arus, tim SAR sempat kewalahan mengevakuasi warga. Selain itu, tim SAR juga terkendala ketersediaan sarana dan prasarana karena satu unit perahu karet yang digunakan untuk proses evakuasi bocor.
Salah satu warga, Aizatun mengatakan tidak ada barang-barangnya yang lolos dari genangan air. Ia hanya sempat membawa pakaian yang dikenakannya ke pengungsian di Welahan, Jepara sejak banjir melanda hari Rabu (10/4) dinihari lalu.
"Saya baru pulang dari pengungsian hari ini. Tidak ada barang yang selamat, kemarin itu airnya sampai genteng, sekitar dua meter," kata Aizatun sambil membersihkan karpet dengan air banjir di depan rumahnya, Minggu (14/4/2013).
Saat ini ketinggian air di desa Jleper paling tinggi mencapai paha orang dewasa. Meski air belum surut total dan warga masih kesulitan berjalan di genangan air, mereka lebih memilih kembali pulang ke rumah masing-masing dan mulai membersihkan barang-barang yang masih bisa dipakai.
Kebanyakan mereka menjemur kasur, pakaian, furniture, dan perabotan rumah tangga lainnya. Beberapa juga memanfaatkan air untuk membersihkan sepeda motor. Selain warga, petugas BPBD Kabupaten Jepara dan tim SAR ikut membantu warga membersihkan perabotan.
Sementara itu warga lainnya, Suyanto (41) mengatakan baru kali ini peristiwa banjir melanda desanya. "Seumur hidup baru kali ini mas. Kemarin itu bertambah tinggi setiap lima menit," ujarnya.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana mengatakan data sementara warga yang masih mengungsi sebanyak 12 ribu orang. Meski demikian dimungkinkan angka tersebut akan terus menurun hari ini. 10/4/2013
Setelah selesai mengevakuasi warga di Desa Mijen, evakuasi dilanjutkan di Desa Jleper yang merupakan wilayah terparah tergenang banjir hingga mencapai 2 meter.
"Kami prioritaskan manula, wanita, dan anak-anak terlebih dahulu," kata Bambang Saptoro, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Demak, Rabu (10/4/2013).
Selain merendam rumah dan areal pesawahan, banjir juga memutus akses jalan Provinsi Demak-Jepara dan sejumlah fasilitas publik, yakni kantor Polsek Mijen, Koramil, sekolah, dan puskesmas.
Dari pantauan Kompas.com dalam proses evakuasi di Desa Jleper, kebanyakan warga bertahan di masjid, pondok pesantren, dan rumah-rumah bertingkat, menunggu giliran dari tima SAR yang mengevakuasi mereka dengan perahu karet. Dua warga juga sempat terseret arus air, tetapi bisa diselamatkan oleh tim SAR.
"Ada yang di pemukiman sampai 2 m itu. Bantuan logistik, dana, peralatan sudah kami turunkan ke kabupaten yang bersangkutan. (Korban banjir ini diungsikan kemana?) ada sebagian di kecamatan atau di rumah-rumah penduduk tapi banyak yang tidak mau. Masih bertahan mengungsi di bantaran sungai yaitu tanggul-tanggul sungai yang tidak terkena," jelas Gembong saat dihubungi KBR68H, pada Sabtu (13/4)
Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Jawa Tengah, Gembong Purwanto Nugroho menambahkan, banjir di Kabupaten Demak terjadi karena jebolnya tanggul Sungai Wulan. Akibatnya sekitar 4000 rumah terendam di wilayah ini.
Korban Banjir di Ungsikan Ke Jepara
Quote:
Original Posted By PungungsianRatusan warga korban banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, akhirnya diungsikan ke GOR Welahan Kabupaten Jepara. Langkah ini dilakukan agar para korban banjir bisa tersentral di satu lokasi sehingga proses penanganannya juga lebih maksimal.
Ratusan korban banjir yang sudah dievakuasi ke GOR Welahan tersebut mayoritas merupakan warga Desa Jleper Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak yang lokasinya memang berbatasan dengan kawasan Kabupaten Jepara.
Salah seorang pengungsi, Sutari (80), warga Dusun Ngemplak Desa Jleper, Kecamatan Mijen, Demak mengatakan sudah berada di GOR Welahan Jepara sejak Jumat (12/4/2013) dini hari. Sebelumnya sejak rumahnya terendam Selasa 9 April 2013 malam, dia dan ratusan warga Desa Jleper lainnya mengungsi di emperan rumah warga yang tidak kebanjiran.
"Mau bagaimana lagi. Rumah saya sudah beberapa hari ini terendam air sekitar 2,5 meter," kata Sutari, di GOR Welahan, Jepara, Jumat (12/4/2013).
Salah seorang pengungsi lainnya, Masijah (60), mengatakan lebih enak mengungsi di GOR Welahan. Sebab untuk bantuan berupa makanan atau obat-obatan sudah tersedia.
Namun bantuan berupa baju atau selimut belum ada. Meski fasilitas MCK terbatas, namun setidaknya masih bisa digunakan.
"Kalau kemarin di emperan rumah warga kita mesti berebut makanan," ucapnya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jepara M Toha mengatakan rencananya para korban banjir yang masih berada di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Mijen juga akan diungsikan di GOR Welahan. Hal itu untuk memudahkan distribusi dan penanganan para korban banjir.
Ratusan korban banjir yang sudah dievakuasi ke GOR Welahan tersebut mayoritas merupakan warga Desa Jleper Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak yang lokasinya memang berbatasan dengan kawasan Kabupaten Jepara.
Salah seorang pengungsi, Sutari (80), warga Dusun Ngemplak Desa Jleper, Kecamatan Mijen, Demak mengatakan sudah berada di GOR Welahan Jepara sejak Jumat (12/4/2013) dini hari. Sebelumnya sejak rumahnya terendam Selasa 9 April 2013 malam, dia dan ratusan warga Desa Jleper lainnya mengungsi di emperan rumah warga yang tidak kebanjiran.
"Mau bagaimana lagi. Rumah saya sudah beberapa hari ini terendam air sekitar 2,5 meter," kata Sutari, di GOR Welahan, Jepara, Jumat (12/4/2013).
Salah seorang pengungsi lainnya, Masijah (60), mengatakan lebih enak mengungsi di GOR Welahan. Sebab untuk bantuan berupa makanan atau obat-obatan sudah tersedia.
Namun bantuan berupa baju atau selimut belum ada. Meski fasilitas MCK terbatas, namun setidaknya masih bisa digunakan.
"Kalau kemarin di emperan rumah warga kita mesti berebut makanan," ucapnya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jepara M Toha mengatakan rencananya para korban banjir yang masih berada di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Mijen juga akan diungsikan di GOR Welahan. Hal itu untuk memudahkan distribusi dan penanganan para korban banjir.
Banjir, pelajar SMA dan sederajad tetap ikut UN
Quote:
Gedung MA Miftahul Huda, Mijen, Demak, rusak parah diterjang banjir akibat jebolnya tanggul. Namun tidak ada pengecualian bagi para siwa kelas XII. Mereka tetap harus mengikuti Ujian Nasional (UN) pada Senin esok.
"Totalnya ada 71 siswa yang besok akan ikut UN," kata Kepala Sekolah MA Miftahul Huda, M. Muzammil, di rumahnya yang dijadikan tempat mengungsi siswa calon peserta UN.
Kepada detikcom, Minggu (14/4/2014), dia menjelaskan para siswa akan dititipkan ke sekolah yang tidak terkena banjir selama berlangsungnya UN. Yaitu MA Al Ittihad di Bakung, Demak.
Sedangkan untuk pengungsian, selain rumahnya ada dua rumah lain yang digunakan untuk menampung siswa dan guru korban banjir. Logistik makanan diperoleh dari para donatur dan iuran guru.

"Untungnya kartu UN diselamatkan," sambung Muzammil.
Salah seorang siswa, Muhammad Mutohar (17) mengatakan saat ini ia masih terus berusaha belajar bersama teman-temannya dengan buku-buku yang berhasil diselamatkan. Meski baju seragam yang berhasil diselamatkan hanya dua lembar.
"Saya yakin tetap bisa mengerjakan," kata remaja bertubuh jangkung itu.
Banjir yang terjadi pada Rabu dini hari lalu, saat ini sudah surut. Beberapa daerah yang terkena dampak banjir paling parah adalah Jleper, Pecuk, Ngelo Kulon, Mijen, dan Bengkal. Selain Demak, banjir tersebut juga melanda dua Kabupaten lainnya yaitu Kudus dan Jepara.
banjir setinggi di daerah Demak kurang lebih 4 hari, dan selanjutnya berangsur surut smp hari minggu 14 April 2013.
"Totalnya ada 71 siswa yang besok akan ikut UN," kata Kepala Sekolah MA Miftahul Huda, M. Muzammil, di rumahnya yang dijadikan tempat mengungsi siswa calon peserta UN.
Kepada detikcom, Minggu (14/4/2014), dia menjelaskan para siswa akan dititipkan ke sekolah yang tidak terkena banjir selama berlangsungnya UN. Yaitu MA Al Ittihad di Bakung, Demak.
Sedangkan untuk pengungsian, selain rumahnya ada dua rumah lain yang digunakan untuk menampung siswa dan guru korban banjir. Logistik makanan diperoleh dari para donatur dan iuran guru.
"Untungnya kartu UN diselamatkan," sambung Muzammil.
Salah seorang siswa, Muhammad Mutohar (17) mengatakan saat ini ia masih terus berusaha belajar bersama teman-temannya dengan buku-buku yang berhasil diselamatkan. Meski baju seragam yang berhasil diselamatkan hanya dua lembar.
"Saya yakin tetap bisa mengerjakan," kata remaja bertubuh jangkung itu.
Banjir yang terjadi pada Rabu dini hari lalu, saat ini sudah surut. Beberapa daerah yang terkena dampak banjir paling parah adalah Jleper, Pecuk, Ngelo Kulon, Mijen, dan Bengkal. Selain Demak, banjir tersebut juga melanda dua Kabupaten lainnya yaitu Kudus dan Jepara.
banjir setinggi di daerah Demak kurang lebih 4 hari, dan selanjutnya berangsur surut smp hari minggu 14 April 2013.
Sumber 1
[URL="http://news.detik..com/read/2013/04/14/143828/2219823/10/sebagian-pengungsi-banjir-demak-mulai-kembali-ke-rumah"]sumber 2[/URL]
[URL="http://news.detik..com/read/2013/04/14/182747/2219900/10/pelajar-korban-banjir-di-demak-tetap-ikuti-un?9922022"]sumber 3[/URL]
[URL="http://news.detik..com/read/2013/04/14/182747/2219900/10/pelajar-korban-banjir-di-demak-tetap-ikuti-un?9922022"]sumber 4[/URL]
[URL="http://news.detik..com/read/2013/04/14/143828/2219823/10/sebagian-pengungsi-banjir-demak-mulai-kembali-ke-rumah"]sumber 2[/URL]
[URL="http://news.detik..com/read/2013/04/14/182747/2219900/10/pelajar-korban-banjir-di-demak-tetap-ikuti-un?9922022"]sumber 3[/URL]
[URL="http://news.detik..com/read/2013/04/14/182747/2219900/10/pelajar-korban-banjir-di-demak-tetap-ikuti-un?9922022"]sumber 4[/URL]
Minta maaf kalo ada salah kata dan tulisan.

Tirmakasih agan semua

Tirmakasih agan semua
Diubah oleh lowo13 16-04-2013 12:03
0
2.2K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan