Setidaknya dua orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat tiga bom yang meledak di Boston, Massachusets, AS, pada Senin (15/4) sore.



Ledakan pertama dan kedua mengguncang perhelatan lomba lari tahunan Boston Marathon, sedangkan bom terakhir meledak di Perpustakaan Kepresidenan John F. Kennedy. Dua orang pelari asal Indonesia yang mengikuti lomba ini dikabarkan selamat.



Seperti dilansir CNN, ledakan terdengar sekitar pukul 14.45 waktu setempat. Bom ini meledak di dekat garis finis perlombaan maraton di sekitar Boston Copley Square. Tak lama setelah terjadi ledakan, asap besar membumbung. Selang sekitar 10 detik kemudian, ledakan kedua terdengar.



Lomba maraton pun langsung dihentikan. Orang-orang di sekitar lokasi kejadian panik dan berlarian. Paramedis dan pihak kepolisian langsung membantu proses evakuasi dan perawatan korban. Pasukan Garda Nasional pun ikut diterjunkan untuk membantu tugas polisi.



Presiden AS, Barack Obama, lalu menggelar konferensi pers untuk menyampaikan sikapnya terhadap peristiwa peledakan bom tersebut. Obama mengatakan pemerintah belum mengetahui siapa pelaku peledakan. Motifnya juga masih diselidiki.



Obama meminta semua pihak tidak membuat kesimpulan sendiri tentang aksi ini. Ia memastikan pemerintah akan menangkap dan mengadili pelaku peledakan.





Saat ini seorang warga Arab Saudi yang dirawat di suatu rumah sakit di Boston tengah dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Menurut CNN yang mengutip pernyataan pejabat berwenang, pria yang terluka di bagian kakinya ini diduga terkait dengan peristiwa ledakan bom yang baru saja terjadi di Boston.