- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rustri Buka-bukaan Soal Kekecewaan Terhadap Megatron dan PDIP
TS
penggugatmk
Rustri Buka-bukaan Soal Kekecewaan Terhadap Megatron dan PDIP
Semarang, - Kehilangan tiket di Pilgub Jateng sulit diterima Rustriningsih. Wakil Gubernur Jateng ini mengungkap berapa besar pengabdiannya ke PDIP, sampai benih keretakan memanaskan hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Selama ini saya orang yang sangat menjaga dan menghormati orang lain, apalagi pimpinan apalagi setingkat ketua umum," kata Rustri mengawali cerita panjangnya.
Hal ini disampaikan perempuan 45 tahun yang dikenal bersih dan merakyat ini saat berbincang santai dengan wartawan di ruang tamu rumah dinasnya di Jl Rinjani 1, Semarang, Jumat (12/4/2013).
Tahun 2001 eksistensi Rustri di PDIP mulai diakui. Rustri dilantik menjadi anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PDIP. Hubungan dengan Megawati pun semakin baik.
"Mbak Mega mengatakan bagaimana MPP bisa menyumbang saran kepada DPP," kenang Rustri.
Pada tahun 2009, Rustri diminta menggodok AD/ART Kongres PDIP di Bali. Dia masuk tim 9, orang di lingkungan terdekat Megawati.
"Masuk tim MPP di Tim 9 itu prestasi terakhir. Saya izin off selama 26 hari. Persis saya pulang dari haji, sudah rakernas. Saya lihat ada aturan yang bertabrakan, 12 pasal bertabrakan," jelas eks bupati Kebumen ini.
Di sinilai hubungannya dengan Mega mulai merenggang. Rustri mulai sulit menemui Mega. "Saya berpikir konsolidasi partai mesti bagus. Di situlah titik krusial saya mulai tidak bisa bertemu (dengan Mega). Waktu itu bungkusnya supaya aman pemilihan. Dari ketua DPP sampai ke bawah, kalau dipelajari sangat tersentral," nilai Rustri.
Kemudian ada sejumlah pergantian pengurus yang menurutnya tak pantas. "Pengurus DPC diganti aja nggak ngerti (alasannya), itu parah sekali. Saya yang meminta itu untuk ditinjau kembali," kenang ketua DPC Kebumen ini.
Menginjak tahun 2010, hubungan Rustri dengan Mega kian jauh. Rustri mulai kedatangan tamu dari daerah, terutama pengurus daerah PDIP yang tidak terima diganti begitu saja.
"Kebumen saya njagani betul, orang saya jelas aman, tahu-tahu diganti," protes sarjana Fisip Unsoed ini.
"Saya ketua DPC, saya merasa ada aturan main yang dibuat, struktur di tingkat kabupaten/kota tidak bisa jadi pengurus di tingkat DPD. Sebaliknya dari tingkat DPD tidak bisa ke DPC," protesnya.
Namun Rustri tak bisa banyak berbuat lagi. Dia sudah didepak dari pencalonan di Pilgub Jateng. "Saya tekankan lagi, peraturan ditegakkan betul kalau terkait Rustriningsih. Dari sisi aturan saya diatur ketat, yang lain enggak. Tapi ujungnya prerogatif atau apalah," simpulnya tentang keputusan PDIP yang tersentralisasi ke Mega.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/04/12/155334/2218856/10/rustri-buka-bukaan-soal-kekecewaan-terhadap-mega-dan-pdip?9911012"]detiknews[/URL]
Sudahlah bu...percuma mengharap keadilan dari mereka
reputasi anda itu udah dianggap ancaman terhadap puan maharani yg disiapkan dinasti mega sebagai penerus dia
"Selama ini saya orang yang sangat menjaga dan menghormati orang lain, apalagi pimpinan apalagi setingkat ketua umum," kata Rustri mengawali cerita panjangnya.
Hal ini disampaikan perempuan 45 tahun yang dikenal bersih dan merakyat ini saat berbincang santai dengan wartawan di ruang tamu rumah dinasnya di Jl Rinjani 1, Semarang, Jumat (12/4/2013).
Tahun 2001 eksistensi Rustri di PDIP mulai diakui. Rustri dilantik menjadi anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PDIP. Hubungan dengan Megawati pun semakin baik.
"Mbak Mega mengatakan bagaimana MPP bisa menyumbang saran kepada DPP," kenang Rustri.
Pada tahun 2009, Rustri diminta menggodok AD/ART Kongres PDIP di Bali. Dia masuk tim 9, orang di lingkungan terdekat Megawati.
"Masuk tim MPP di Tim 9 itu prestasi terakhir. Saya izin off selama 26 hari. Persis saya pulang dari haji, sudah rakernas. Saya lihat ada aturan yang bertabrakan, 12 pasal bertabrakan," jelas eks bupati Kebumen ini.
Di sinilai hubungannya dengan Mega mulai merenggang. Rustri mulai sulit menemui Mega. "Saya berpikir konsolidasi partai mesti bagus. Di situlah titik krusial saya mulai tidak bisa bertemu (dengan Mega). Waktu itu bungkusnya supaya aman pemilihan. Dari ketua DPP sampai ke bawah, kalau dipelajari sangat tersentral," nilai Rustri.
Kemudian ada sejumlah pergantian pengurus yang menurutnya tak pantas. "Pengurus DPC diganti aja nggak ngerti (alasannya), itu parah sekali. Saya yang meminta itu untuk ditinjau kembali," kenang ketua DPC Kebumen ini.
Menginjak tahun 2010, hubungan Rustri dengan Mega kian jauh. Rustri mulai kedatangan tamu dari daerah, terutama pengurus daerah PDIP yang tidak terima diganti begitu saja.
"Kebumen saya njagani betul, orang saya jelas aman, tahu-tahu diganti," protes sarjana Fisip Unsoed ini.
"Saya ketua DPC, saya merasa ada aturan main yang dibuat, struktur di tingkat kabupaten/kota tidak bisa jadi pengurus di tingkat DPD. Sebaliknya dari tingkat DPD tidak bisa ke DPC," protesnya.
Namun Rustri tak bisa banyak berbuat lagi. Dia sudah didepak dari pencalonan di Pilgub Jateng. "Saya tekankan lagi, peraturan ditegakkan betul kalau terkait Rustriningsih. Dari sisi aturan saya diatur ketat, yang lain enggak. Tapi ujungnya prerogatif atau apalah," simpulnya tentang keputusan PDIP yang tersentralisasi ke Mega.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/04/12/155334/2218856/10/rustri-buka-bukaan-soal-kekecewaan-terhadap-mega-dan-pdip?9911012"]detiknews[/URL]
Sudahlah bu...percuma mengharap keadilan dari mereka
reputasi anda itu udah dianggap ancaman terhadap puan maharani yg disiapkan dinasti mega sebagai penerus dia
0
7.1K
91
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan