- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ormas garis keras & Polisi Bentrok di Belawan
TS
RyuKnightly
Ormas garis keras & Polisi Bentrok di Belawan
Quote:
BELAWAN-PM
Aksi solidaritas membela muslim Rohingnya, Myanmar yang digelar seratusan massa Ormas Islam, berakhir bentrok dengan aparat polisi di Mapolres Belawan. Kericuhan yang berlangsung kemarin (12/4) sore, menimbulkan korban luka-luka di kedua belah pihak.
Sebelum bentrokan terjadi, massa ormas islam yang terdiri dari FPI, FUI dan lainnya, melakukan orasi di pintu masuk kantor Rudenim di Jalan Slebes, Kec. Medan Belawan. Belakangan massa memaksa masuk ke penampungan para imigran guna melihat kondisi muslim Rohingya, Mynamar yang saat ini masih di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Belawan. “Berikan kami untuk melihat saudara muslim Rohingya Myanmar yang selama ini tertindas, kami ingin mereka bebas hidup seperti kami,” orasi orator di hadapan massanya.
Massa yang terus mendesak masuk ke Rudenim mendapat hadangan dari petugas Polres Pelabuhan Belawan. “Allahu Akbar… jangan biarkan saudara kita tertindas lagi,” teriak orator dengan dukungan massanya.
Di bawah terik matahari, berbagai ormas Islam menuntut keadilan agar 3 Budha Myanmar yang telah dipulangkan ke negaranya agar dihukum. Dan meminta agar pengungsi muslim Rohingya Myanmar harus diberikan kehidupan layak.
Sekitar setengah jam orasi berlangsung, Sunardi, Kepala Imigrasi Belawan memberikan penjelasan tuntutan dari ormas Islam. “Jadi saudara kita Muslim Rohingya sudah hidup layak, kami persilahkan utusan untuk lihat ke dalam,” kata Sunardi di hadapan massa ormas Islam.
Setelah mendengar penjelasan itu, orator meminta dengan tegas agar pihak Rudenim memberikan kelayakan bagi Muslim Rohingya yang kini di Rudenim. “Allahu Akbar,,, mari kita menuju ke Polres Pelabuhan Belawan dengan satu komando untuk melepaskan saudara kita yang ditangkap. Mereka tidak bersalah mereka membela diri demi nama Islam. Allahu Akbar,” teriak orator sambil berjalan menuju ke Mapolres Pelabuhan Belawan.
Setibanya di Mapolres Pelabuhan Belawan, para petugas melakukan penjagaan untuk mengamankan massa yang mencoba masuk ke Mapolres Pelabuhan Belawan. “Mari kita rapatkan barisan untuk menjemput saudara kita yang ditangkap. Mereka tidak bersalah, yang perlu diadili Budha-Budha yang telah merudapaksa muslimah Rohingya,” kata orator dengan menggunakan mikropon.
Disela – sela massa dari ormas Islam merapatkan barisan, pihak kepolsian terus mengantispasi pengamanan agar massa tidak bisa menerobos masuk. Saat itulah, orasi berlangsung dari masing–masing utusan ormas Islam. “Mari kita rapatkan barisan, kita kemari untuk menjemput saudara kita. Kita semua saudara, jangan terpancing dengan provokator. Kedatangan kita untuk membantu saudara kita yang teraniaya,, Allahu Akbar,” ucapan orator diiringi aksi dorong mendorong antara polisi dan massa ormas Islam.
Tanpa disadari aksi dorong mendorong berujung emosi dari pihak kepolisian dan ormas Islam. Akibatnya bentrokan terjadi, masing-masing saling pukul. “Tangkap dia.. serang.. ayok masuk habisi saja, hajar mereka,” suara kegaduhan dari bentrokan yang terjadi.
Akibatnya, konsentarasi emosional dari masing – masing terjadi sehingga kedua belah pihak yakni polisi dan ormas Islam mengalami luka akibat lemparan batu dan pumukulan saling berhamburan. Suasana kegaduhan mengakibatkan kondisi jalan mengakseskan ke Belawan Internasional Container Terminal (BICT) macet total.
Berlangsung hingga 20 menit keributan terjadi antara para pimpinan aksi dan pejabat di Polres Pelabuhan Belawan mencoba menenangkan situasi massa yang tak karuan. Akhirnya kondisi ormas Islam yang sempat mundur sekitar 20 meter dari depan Mapolres Pelabuhan Belawan dapat tenang.
Begitu juga petugas kepolsian masing – masing menahan diri. Suasana mulai tenang, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Endro Kiswanto SH mengajak musyawarah utusan dari ormas Islam yang menutut hak yang telah mereka inginkan dengan mengajak masuk ke kantor Mapolres Pelabuhan Belawan.
Berlangsungnya musyarah itu, massa ormas Islam yang menunggu hasil melakukan shalat Ashar berjamaah di badan Jalan Raya Pelabuhan Belawan. Lebih kurang sekitar setengah jam melakukan musyawarah para utusan ormas Islam keluar dari kantor Mapolres Pelabuhan Belawan.
Utusan salah satu ormas Islam menjelaskan kepada massa dan wartawan, Ustadz Indra Suheri mengatakan, hasil kesepakatan yang telah dibicarakan, Kapolres Pelabuhan Belawan bersedia untuk memediasi untuk memberikan hak kepada mereka untuk melakukan pembelaan dan memberikan advokat bagi para tersangka. “Kesepakatan ini telah ditandatangi Kapolres,” kata Idra Suheri.
Dijelaskannya lagi, atas insiden yang tak diduga dan diinginkan, kapolres meminta maaf begitu sebaliknya pihaknya juga meminta maaf telah disepakati akan dilakukan tindakan kepada anggotanya dan akan mengobati bagi massa ormas Islam yang terluka dan menggantikan peralatan yang telah rusak. “Jadi kita akan berjuang untuk membela saudara kita nanti dalam proses hukumnya,” kata Indra Suheri.
Disinggung soal ke 3 warga Myanmar yang diduga pelaku pemerkosaan, dalam kesempatannya Indra Suheri mengatakan, pihaknya telah menerima penjelasan ternyata ke 3 warga Myanmar yang dipulangkan tidak terbukti. Pelakunya 2 orang yang telah tewas dalam tragedi malam itu. “Jadi kita akan menyusun untuk melakukan pembelaan bagi saudara kita yang ditangkap, kita tetap menjunjung tinggi proses hukum,” jelas Indra Suheri.
Sementara itu, sekitar 2 jam lebih aktivitas keluar masuknya kontainer ke Belawan International Container Terminal (BICT) Belawan terganggu. Tampak sekitar kurang lebih 1 kilometer mobil truk-truk yang akan keluar masuk membawa kontainer atau peti kemas mengalami gangguan tidak bisa melakukan aktivitas.
Humas BICT, Suratman mengatakan, aksi demo yang terjadi menghambat proses keluar masuk barang dalam waktu 2 jam tidak memberikan dampak kerugian, hanya saja proses keluar masuk barang terganggu. “Bila seharian aktivitas lumpuh akan memberikan dampak kerugian besar bagi kita,” kata Suratman. (ril/bud)
Aksi solidaritas membela muslim Rohingnya, Myanmar yang digelar seratusan massa Ormas Islam, berakhir bentrok dengan aparat polisi di Mapolres Belawan. Kericuhan yang berlangsung kemarin (12/4) sore, menimbulkan korban luka-luka di kedua belah pihak.
Sebelum bentrokan terjadi, massa ormas islam yang terdiri dari FPI, FUI dan lainnya, melakukan orasi di pintu masuk kantor Rudenim di Jalan Slebes, Kec. Medan Belawan. Belakangan massa memaksa masuk ke penampungan para imigran guna melihat kondisi muslim Rohingya, Mynamar yang saat ini masih di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Belawan. “Berikan kami untuk melihat saudara muslim Rohingya Myanmar yang selama ini tertindas, kami ingin mereka bebas hidup seperti kami,” orasi orator di hadapan massanya.
Massa yang terus mendesak masuk ke Rudenim mendapat hadangan dari petugas Polres Pelabuhan Belawan. “Allahu Akbar… jangan biarkan saudara kita tertindas lagi,” teriak orator dengan dukungan massanya.
Di bawah terik matahari, berbagai ormas Islam menuntut keadilan agar 3 Budha Myanmar yang telah dipulangkan ke negaranya agar dihukum. Dan meminta agar pengungsi muslim Rohingya Myanmar harus diberikan kehidupan layak.
Sekitar setengah jam orasi berlangsung, Sunardi, Kepala Imigrasi Belawan memberikan penjelasan tuntutan dari ormas Islam. “Jadi saudara kita Muslim Rohingya sudah hidup layak, kami persilahkan utusan untuk lihat ke dalam,” kata Sunardi di hadapan massa ormas Islam.
Setelah mendengar penjelasan itu, orator meminta dengan tegas agar pihak Rudenim memberikan kelayakan bagi Muslim Rohingya yang kini di Rudenim. “Allahu Akbar,,, mari kita menuju ke Polres Pelabuhan Belawan dengan satu komando untuk melepaskan saudara kita yang ditangkap. Mereka tidak bersalah mereka membela diri demi nama Islam. Allahu Akbar,” teriak orator sambil berjalan menuju ke Mapolres Pelabuhan Belawan.
Setibanya di Mapolres Pelabuhan Belawan, para petugas melakukan penjagaan untuk mengamankan massa yang mencoba masuk ke Mapolres Pelabuhan Belawan. “Mari kita rapatkan barisan untuk menjemput saudara kita yang ditangkap. Mereka tidak bersalah, yang perlu diadili Budha-Budha yang telah merudapaksa muslimah Rohingya,” kata orator dengan menggunakan mikropon.
Disela – sela massa dari ormas Islam merapatkan barisan, pihak kepolsian terus mengantispasi pengamanan agar massa tidak bisa menerobos masuk. Saat itulah, orasi berlangsung dari masing–masing utusan ormas Islam. “Mari kita rapatkan barisan, kita kemari untuk menjemput saudara kita. Kita semua saudara, jangan terpancing dengan provokator. Kedatangan kita untuk membantu saudara kita yang teraniaya,, Allahu Akbar,” ucapan orator diiringi aksi dorong mendorong antara polisi dan massa ormas Islam.
Tanpa disadari aksi dorong mendorong berujung emosi dari pihak kepolisian dan ormas Islam. Akibatnya bentrokan terjadi, masing-masing saling pukul. “Tangkap dia.. serang.. ayok masuk habisi saja, hajar mereka,” suara kegaduhan dari bentrokan yang terjadi.
Akibatnya, konsentarasi emosional dari masing – masing terjadi sehingga kedua belah pihak yakni polisi dan ormas Islam mengalami luka akibat lemparan batu dan pumukulan saling berhamburan. Suasana kegaduhan mengakibatkan kondisi jalan mengakseskan ke Belawan Internasional Container Terminal (BICT) macet total.
Berlangsung hingga 20 menit keributan terjadi antara para pimpinan aksi dan pejabat di Polres Pelabuhan Belawan mencoba menenangkan situasi massa yang tak karuan. Akhirnya kondisi ormas Islam yang sempat mundur sekitar 20 meter dari depan Mapolres Pelabuhan Belawan dapat tenang.
Begitu juga petugas kepolsian masing – masing menahan diri. Suasana mulai tenang, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Endro Kiswanto SH mengajak musyawarah utusan dari ormas Islam yang menutut hak yang telah mereka inginkan dengan mengajak masuk ke kantor Mapolres Pelabuhan Belawan.
Berlangsungnya musyarah itu, massa ormas Islam yang menunggu hasil melakukan shalat Ashar berjamaah di badan Jalan Raya Pelabuhan Belawan. Lebih kurang sekitar setengah jam melakukan musyawarah para utusan ormas Islam keluar dari kantor Mapolres Pelabuhan Belawan.
Utusan salah satu ormas Islam menjelaskan kepada massa dan wartawan, Ustadz Indra Suheri mengatakan, hasil kesepakatan yang telah dibicarakan, Kapolres Pelabuhan Belawan bersedia untuk memediasi untuk memberikan hak kepada mereka untuk melakukan pembelaan dan memberikan advokat bagi para tersangka. “Kesepakatan ini telah ditandatangi Kapolres,” kata Idra Suheri.
Dijelaskannya lagi, atas insiden yang tak diduga dan diinginkan, kapolres meminta maaf begitu sebaliknya pihaknya juga meminta maaf telah disepakati akan dilakukan tindakan kepada anggotanya dan akan mengobati bagi massa ormas Islam yang terluka dan menggantikan peralatan yang telah rusak. “Jadi kita akan berjuang untuk membela saudara kita nanti dalam proses hukumnya,” kata Indra Suheri.
Disinggung soal ke 3 warga Myanmar yang diduga pelaku pemerkosaan, dalam kesempatannya Indra Suheri mengatakan, pihaknya telah menerima penjelasan ternyata ke 3 warga Myanmar yang dipulangkan tidak terbukti. Pelakunya 2 orang yang telah tewas dalam tragedi malam itu. “Jadi kita akan menyusun untuk melakukan pembelaan bagi saudara kita yang ditangkap, kita tetap menjunjung tinggi proses hukum,” jelas Indra Suheri.
Sementara itu, sekitar 2 jam lebih aktivitas keluar masuknya kontainer ke Belawan International Container Terminal (BICT) Belawan terganggu. Tampak sekitar kurang lebih 1 kilometer mobil truk-truk yang akan keluar masuk membawa kontainer atau peti kemas mengalami gangguan tidak bisa melakukan aktivitas.
Humas BICT, Suratman mengatakan, aksi demo yang terjadi menghambat proses keluar masuk barang dalam waktu 2 jam tidak memberikan dampak kerugian, hanya saja proses keluar masuk barang terganggu. “Bila seharian aktivitas lumpuh akan memberikan dampak kerugian besar bagi kita,” kata Suratman. (ril/bud)
sumber
NB: jangan sara ye
super sekali ormas ormas ini
bener2 ciri khas 2D...
gak pernah baca koran ya kasus rohinga di belawan beberapa minggu lalu ?
Quote:
“Mari kita rapatkan barisan untuk menjemput saudara kita yang ditangkap. Mereka tidak bersalah
masi ada yg berminat untuk jadi donatur buat beli tiket pesawat ? :
ada yg berminat tuh
0
2.3K
Kutip
19
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan