Quote:
MAKASSAR, KOMPAS.com - Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) menggelar razia toko minuman keras di sejumlah daerah di Kota Makassar, Sabtu (13/04/2013) malam. Dalam razia tersebut, anggota FPI sempat mengamuk dan melempari toko miras.
Ratusan anggota FPI yang mengendarai sepeda motor ini mendatangi sejumlah toko miras di Makassar, lantaran toko-toko itu mengabaikan peringatan larangan berjualan.
Saat rombongan FPI tiba di Jl I Lagaligo, mereka menemukan sejumlah toko telah tutup lebih awal. Diduga rencana razia FPI telah diketahui, sehingga toko tutup lebih awal.
Akibatnya, massa FPI marah. Mereka kemudian melempari dan mennedangi pintu toko yang terbuat dari besi.
Aksi FPI ini terhenti, ketika aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar yang sedang menggelar operasi preman kebetulan melewati lokasi tersebut.
Para anggota FPI mengancam akan datang kembali, jika toko-toko di kawasan itu tetap berjualan miras.
Selanjutnya, massa FPI melanjutkan razia toko miras ke kawasan Jl Batu Putih. Lagi-lagi, massa FPI menemukan toko telah tutup lebih awal. Kembali massa FPI marah dan melempari toko.
"Kami sudah laporkan toko miras ke aparat kepolisian. Hanya saja, laporan kami tak digubris. Ada apa ini, kok polisi tinggal diam? Bahkan, kami sempat datang dulu ke toko miras dan dihadang preman bayaran mereka," kata salah satu anggota FPI sambil menggunakan mikrofon.
Operasi Preman
Sementara itu, kepolisian menggelar operasi preman di sejumlah kawasan seperti Pantai Losari, Jl Veteran, Jl Sungai Saddang, Jl Hadji Bau, Jl Penghibur, di depan Fort Rotterdam, dan Jl Pasar Ikan.
Namun, sejumlah kalangan menilai operasi preman yang digelar polisi ini tidak efektif karena jelasnya sasaran dan targetnya.
Bahkan tak jarang, polisi mendapat protes warga karena tiba-tiba melakukan penangkapan, seperti yang dialami seorang pria,
"Ada apa ini. Saya bukan perampok," teriak pria yang tidak mengenakan baju itu.
Dari razia preman yang dilakukan Polrestabes Makassar, belasan pemabuk diamankan. Mereka kedapatan berpesta miras di pinggir jalan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Wisnu Sandjaja mengatakan, operasi preman ini akan terus digelar setiap hari. Adapun lokasinya di seluruh wilayah di Kota Makassar.
"Kita amankan saja dulu orang yang diduga preman. Nanti jika sudah diperiksa dan didata, kita akan lepaskan jika tidak terbukti terlibat kriminalitas," paparnya.
SUMBER
FPI
massa FPI melanjutkan razia toko miras ke kawasan Jl Batu Putih. Lagi-lagi, massa FPI menemukan toko telah tutup lebih awal. Kembali massa FPI marah dan melempari toko.
POLISI
Sementara itu, kepolisian menggelar operasi preman di sejumlah kawasan seperti Pantai Losari, Jl Veteran, Jl Sungai Saddang, Jl Hadji Bau, Jl Penghibur, di depan Fort Rotterdam, dan Jl Pasar Ikan.
Quote:
Original Posted By Decorum►
Bagaimana dibrantas, bukankah FPI ini ujung tombak dan binaan aparat kepolisian sendiri? seperti yang disebutkan dalam Wikileaks?
Wikileaks, situs pembocor rahasia negara mengunggah bocoran arsip kabel diplomatik Amerika Serikat di internet. Salah satu arsip yang diluncurkan menceritakan mengenai hubungan erat antara kepolisian Indonesia dengan kelompok agama Front Pembela Islam (FPI).................................Dalam arsip tersebut tercatat, Kepala Kepolisian Negara Indonesia pada saat itu, Sutanto (kini kepala BIN), mendanai FPI untuk meluncurkan serangan tersebut, namun memutus pendanaan setelah mengetahui terjadi kebocoran.
Ketika ditanyakan tuduhan bahwa Sutanto mendanai FPI, Yahya mengatakan, mantan kepala kepolisian itu merasa FPI bisa digunakan sebagai penyerang, seperti tertulis di arsip.
Yahya, dalam arsip tersebut, juga mengakui bahwa "tradisi" Polisi Indonesia dan BIN untuk mendanai FPI sudah terjadi sejak lama
Sumber