Kaskus

Entertainment

henfatAvatar border
TS
henfat
English is fun-tastic
"Hello everyone. How are you?" merupakan sebuah English sederhana.tapi boleh percaya atau tidak,bahwa rata2 orang Indonesia tidak bisa mengucapkan kalimat tersebut dalam percakapan sehari-hari apalagi jika berbicara dengan orang asing/foreigner. Yang ada malah diam jadi patung tidak tau mau ngomong apa. Sebenarnya bukan tidak bisa,tapi karena belum biasa aja dalam penerapan sehari-hari.

Perlu kita sadari bahwa English merupakan bahasa Internasional yang menghubungkan kita dengan dunia International. English menjadi bagian penting mengingat kita harus bersaing secara global dengan Negara lain. Tanpa English, berarti kita telah kehilangan salah satu key untuk bersaing secara global.

Pada dasarnya English terbagi dari 4 skill, yaitu: Speaking (Berbicara), Listening (Mendengarkan), Reading (Membaca), dan Grammar (Pola/Struktur). Disini saya coba membagi tips-tips bagaimana mempelajari English berdasarkan pengalaman saya ketika kuliah dan mengajar.

1. Speaking (Berbicara)
Speaking atau berbicara merupakan salah 1 hal yang sangat penting dalam komunikasi. Bahkan ketika kita lahir pun kita sudah bisa berbicara walau hanya sekedar “owek owek” saja. Pada umumnya yang saya perhatikan kenapa orang kita belum bisa berbicara English karena beberapa faktor. Yang pertama adalah takut salah dalam menggunakan grammar. Yang kedua adalah karena kekurangan vocabulary (kosakata). Yang terakhir adalah belum menemukan lingkungan yang berinteraksi menggunakan English.

Untuk faktor yang pertama, jangan takut salah mengenai grammar. Pada awalnya pasti kita berbuat salah dalam grammar. Tapi dari situ kita bisa belajar dan memperbaiki kesalahan kita. Ingatlah bahwa inti dari conversation/berbicara adalah bagaimana kita mengutarakan sesuatu kepada orang lain dan orang tersebut mengerti. Jadi tidak masalah jika grammar kita agak berantakan tetapi orang tersebut mengerti apa yang kita maksud.

Kita bisa mengubahnya menjadi kalimat yang sederhana sehingga mudah untuk diucapkan. Sebagai contoh kita mengajak makan orang makan siang. Secara grammar yang benar adalah “Do you want to have lunch with me?”. Tetapi kita bisa mengubah kalimat tersebut menjadi lebih sederhana menjadi “Lunch?” disertai dengan intonasi yang tepat sehingga mudah dimengerti.

Untuk faktor kedua, cobalah berbicara ala “gado-gado” alias dicampur ketika kita lupa vocab yang akan kita gunakan. Misal “I want to makan Fried rice”. Kita bisa mencari kata “makan” dalam English setelah itu. Namun hal tersebut hanya bisa digunakan ketika kita berdialog dengan sesame orang Indonesia menggunakan English. Ketika kita berbicara dengan foreigner/orang asing dan kita lupa vocab, kita bisa menunjukkan dengan body language atau kalimat-kalimat sederhana yang mengarah ke vocab tersebut. Mereka biasanya coba menebak apa yang kita maksud (jadi main tebak-tebakan deh) sehingga mengerti apa yang kita bicarakan. Jangan kawatir atau takut pada foreigner. Mereka selalu open terhadap kita yang mau belajar English.

Untuk faktor yang ketiga, hal ini terjadi juga pada saya karena di kantor tidak menggunakan bahasa Inggris. Untuk hal ini saya mengatasi dengan bergabung kegiatan diluar yang menggunakan bahasa Inggris seperti menjadi panitia pertukaran pelajar dimana saya diharuskan menggunakan English ketika berbicara kepada panitia lain dan peserta seleksi pertukaran pelajar. Bisa juga membentuk semacam English Community sehingga kita bisa berbicara mengenai topic apa saja bahkan curhat dalam English lo. Dalam hal ini saya terapkan ketika masa SMA dengan membentuk EBF (English Big Family). Kita juga bisa mencari orang Indonesia yang mau berbicara dalam English. Selain itu ketika jalan ke suatu tempat and ketemu foreigner, tidak ada salahnya kita ajak ngobrol mereka. Mereka biasanya senang karena ada teman bicara dan sekalian menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang ramah terhadap siapa pun.

2. Listening (Mendengarkan)
Dalam hal Listening, umumnya kita mendengarkan dari 2 style yang berbeda yaitu American and British. Sebagai contoh pengucapan kata “can’t”. “can’t” dalam American style lebih menekankan pada intonasi huruf “n’t” sedangkan “can’t” british style terdengar seperti kata “kan” dalam bahasa Indonesia.

Hal sederhana dalam latihan mendengarkan adalah dengan berdialog English dengan sesame orang Indonesia karena pronunciation/pengucapan kata oleh orang Indonesia masih bersih dan jelas. Setelah itu bisa latihan mendengarkan lagu-lagu atau menonton film berbahasa Inggris tanpa menggunakan subtitle. Ketika mendengarkan lagu, cobalah menulis lyric yang dinyanyikan lalu cocokkan dengan yang lyric yang benar. Untuk latihan listening ketika menonton film berbahasa Inggris, cobalah menangkap maksud dari tokoh yang berdialog daripada mencari arti setiap kata yang diucapkan.

Pada intinya adalah tujuan utama listening untuk menangkap maksud si pembicara daripada mengartikan apa yang dibicarakan kata per kata.

3. Reading (Membaca)
Ada 2 teknik yang umumnya dalam Reading yaitu skimming (baca cepat) dan detail (menyeluruh).

Dalam langkah awalnya, ada baiknya kita menggunakan teknik baca detail (menyeluruh). Hal ini dikarenakan dengan membaca detail akan membuat kita untuk mengerti arti dari kata per kata dan arti kata yang dapat berubah tergantung dengan kata lainnya (tergantung konteks kalimat). Hal ini bisa kita mulai dengan cara membaca bacaan yang menarik seperti komik, novel, newspaper/Koran, and magazine/majalah. Cobalah untuk mengartikan kata per kata sehingga menambah wawasan kita dalam vocabulary (kata-kata).

Yang berikutnya adalah skimming(membaca cepat). Skimming yang dimaksud adalah dengan mengerti maksud dari sentence atau kalimat yang ada (bukan kata per kata). Akan lebih baik jika kita sudah menguasai banyak vocab sehingga memudahkan kita dalam menggunakan teknik ini. Pada umumnya teknik skimming dipakai ketika kita mengerjakan tes seperti TOEFL atau tes-tes lainnya. Bisa juga dipakai untuk membaca materi yang cukup banyak seperti materi kuliah.

4. Grammar (Struktur)
Grammar (struktur) adalah bagaimana kita menggunakan English dengan baik dan benar. Pada umumnya, penggunaan grammar lebih ditekankan pada saat kita menulis laporan secara formal.

Pada dasarnya di Indonesia sendiri sudah mengajarkan Grammar mulai dari SD sampai tingkat SMA atau Kuliah sehingga sudah diluar kepala alias lupa. Kebanyakan dari kita lupa pola-pola dasar seperti tenses dasar (past tense, present tense, and future tense) atau materi dasar lainnya. Untuk mempelajari grammar sederhana bisa membaca ringkasan grammar yang ada di toko buku karena cukup simple dan disertai contoh yang dapat dimengerti.

Tes besar seperti TOEFL atau IELTS sebenarnya menggunakan gabungan grammar dasar seperti gabungan beberapa pola tenses dasar. Jika kita menguasai grammar sederhana tersebut maka kita dapat mengerjakan tes seperti TOEFL dengan lancar.

Untuk menguasai ke empat skill tersebut sebenarnya hanya perlu 1 kata kunci yaitu “PRACTICE (LATIHAN)” dan terus berulang “PRACTICE PRACTICE PRACTICE ………”. Practice makes better.

Selamat mencoba dan mari mempersiapkan diri menghadapai tantangan Global.

Listen to the world, Listened by the word.
0
2.4K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan