Mesothelae adalah subordo laba-laba (Ordo Araneae) yang mencakup keluarga Arthrolycosidae yang telah punah dan Arthromygalidae dan keluarga Liphistiidae satu-satunya yang masih ada
Mesothelae diperkirakan membentuk kelompok keturunan semua laba-laba hidup lainnya. Mesothelae terakhir ditandai oleh sternum sempit di sisi ventral prosoma tersebut. Karakteristik plesiomorphic beberapa mungkin berguna dalam mengenali laba-laba: ada piring tergite di sisi dorsal dan posisi hampir-median dari pemintal di sisi ventral opisthosoma tersebut. Meskipun telah dinyatakan bahwa mereka tidak memiliki kelenjar racun dan salurannya, yang merupakan hampir semua fitur laba-laba lainnya, karya-karya selanjutnya telah menunjukkan bahwa setidaknya beberapa, mungkin semua, bukan pada kenyataannya memiliki kedua kelenjar dan saluran. Semua Mesothelae memiliki delapan pemintal dalam empat pasang. Seperti laba-laba mygalomorph, mereka memiliki dua pasang paru-paru buku. Heptathelidae pernah dianggap keluarga mereka sendiri, hari ini mereka dianggap sebagai subfamili dari Liphistiidae (yaitu sebagai Heptathelinae). Tidak seperti semua mesothelians yang masih ada lainnya, heptathelines tidak memiliki tali pancing di depan pintu masuk ke liang yang mereka bangun, membuat mereka lebih sulit untuk ditemukan. Mereka juga memiliki reseptakulum yang dipasangkan (berpasangan dalam liphistiids lainnya), dan memiliki konduktor pada organ Palpal mereka. Panjang palpal ini membingungkan dan terlihat seperti sepasang kaki ekstra, kesalahan juga terjadi dari beberapa solifugids.

Penyebaran

Penyebaran laba-laba Liphistiinae adalah di Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya dan Sumatera. Heptathelinae ditemukan di Vietnam, provinsi China Timur, dan Jepang Selatan.

Dalam Budaya Populer

Dalam film dokumenter BBC Walking With Monsters (2005), spesies dari periode Karbon Mesothelae ditunjukkan sebagai sebesar kepala manusia dan menunjukkan berburu reptil seukuran kucing sekarang. Dalam seri, ia digambarkan sebagai hidup seperti tarantula di liang, baik berbaring disana menunggu mangsanya atau mengejarnya di hutan.
Pada kenyataannya, tidak ada laba-laba terbesar yang pernah ditemukan, tetapi, pada saat mulai produksi seri, kalajengking laut Megarachne telah keliru ditafsirkan sebagai laba-laba. Klasifikasi benar tidak dibuat sampai Walking With Monsters memperbaiki hal itu dalam produksinya, dan laba-laba raksasa yang tersisa di sini disebut "Mesothelae" dan bukan Megarachne. Megarachne servinei sampai saat ini telah dianggap sebagai laba-laba terbesar yang diketahui.