- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kalau Nanti Nyesel Gimana?


TS
dstanza
Kalau Nanti Nyesel Gimana?
Saat dihadapkan pada pilihan hidup, apa yang harus dipilih?
Sebenarnya solusinya simple, pilih aja salah satu.
Kalau nanti nyesal gimana? Nyesal itu pasti. Andaikan kita milih A, pasti kita nyesal kenapa dulu nggak milih B. Kalau kita milih B, kita juga pasti sempat nyesal kenapa dulu nggak milih A. Coba jujur deh, kita semua pasti pernah mengalami ini.
Misal lagi makan rame-rame di sebuah restoran yang punya menu banyak. Pas kita mesan makanan berkuah, ngeliat teman pesan makanan yang digoreng, eh kelihatan lebih enak. Sebaliknya pada saat kita pesan makanan yang digoreng, liatin makanan teman yang berkuah, kok kelihatan lebih enak ya?
Atau pada saat lagi duduk di bus jarak jauh. Yang duduk sebelah kiri mikir, "Kok duduk di sebelah kanan sana lebih enak ya? Pemandangannya kayanya lebih mantap. Padahal mungkin kita tertidur pada saat melewati pemandangan yang indah di kiri. Sebaliknya yang duduk di sebelah kanan juga berpikiran yang sama.
A dan B pasti ada kekurangan dan kelebihan. Saat kita nemu kekurangan A, pasti kita teringat kelebihan B, terus nyesel. Saat berhadapan dengan kekurangan B, kita pasti teringat kelebihan A, nyesel juga. Jadi nyesel itu normal. Kalaupun itu terjadi, ya kekuatan imajinasi dan pikiran memegang peranan. Saat kita menemukan kekurangan, itu karena kita nggak bisa mengoptimalkan kelebihan yang harusnya ada.
Kalau sudah memilih, lari di jalan yang dipilih. Meskipun sulit, juga tidak menjadi jaminan jalan yang nggak jadi dipilih itu lebih mudah. Meskipun saat berlari ada penyesalan, itu fase yang manusiawi. Setiap jalan berat pada waktunya, dan mudah pada waktunya. Sabar dan terus usaha, semua akan indah pada waktunya.
Dwindy Stanza
Sebenarnya solusinya simple, pilih aja salah satu.
Kalau nanti nyesal gimana? Nyesal itu pasti. Andaikan kita milih A, pasti kita nyesal kenapa dulu nggak milih B. Kalau kita milih B, kita juga pasti sempat nyesal kenapa dulu nggak milih A. Coba jujur deh, kita semua pasti pernah mengalami ini.
Misal lagi makan rame-rame di sebuah restoran yang punya menu banyak. Pas kita mesan makanan berkuah, ngeliat teman pesan makanan yang digoreng, eh kelihatan lebih enak. Sebaliknya pada saat kita pesan makanan yang digoreng, liatin makanan teman yang berkuah, kok kelihatan lebih enak ya?

Atau pada saat lagi duduk di bus jarak jauh. Yang duduk sebelah kiri mikir, "Kok duduk di sebelah kanan sana lebih enak ya? Pemandangannya kayanya lebih mantap. Padahal mungkin kita tertidur pada saat melewati pemandangan yang indah di kiri. Sebaliknya yang duduk di sebelah kanan juga berpikiran yang sama.
A dan B pasti ada kekurangan dan kelebihan. Saat kita nemu kekurangan A, pasti kita teringat kelebihan B, terus nyesel. Saat berhadapan dengan kekurangan B, kita pasti teringat kelebihan A, nyesel juga. Jadi nyesel itu normal. Kalaupun itu terjadi, ya kekuatan imajinasi dan pikiran memegang peranan. Saat kita menemukan kekurangan, itu karena kita nggak bisa mengoptimalkan kelebihan yang harusnya ada.
Kalau sudah memilih, lari di jalan yang dipilih. Meskipun sulit, juga tidak menjadi jaminan jalan yang nggak jadi dipilih itu lebih mudah. Meskipun saat berlari ada penyesalan, itu fase yang manusiawi. Setiap jalan berat pada waktunya, dan mudah pada waktunya. Sabar dan terus usaha, semua akan indah pada waktunya.
Dwindy Stanza
0
497
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan