- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Aku dan Mbah Wilardjito (saksi Supersemar)


TS
immgh
Aku dan Mbah Wilardjito (saksi Supersemar)
Quote:



sedikit yang aku tahu tentang beliau, beliau adalah Ajudan Bung Karno, lebih tepatnya Dinas Security, beliau menulis buku 'Mereka Menodong Bung Karno', beliau saksi supersemar.
Spoiler for Mereka Menodong Bung Karno:

Mungkin sebagian teman-temanku menyebut aku sebagai anak nakal, urakan, kalau ngomong asal ceplas ceplos dan lain lain.
Itu memang benar adanya, tapi senakal - nakalnya aku. Aku sangat (mungkin) cinta Indonesia walaupun pengetahuanku tentang sejarah,budaya Indonesia masih sangat minim, dan senakal - nakalnya aku, aku meluangkan waktu sedikit untuk membaca artikel yang bertebaran di Internet, baca buku, dan lain lain yang semoga bermanfaat.
Mohon maaf, Aku memperkenalkan diriku yang tidak penting ini..
Pengalamanku yang takkan aku lupakan adalah..
Aku sangat suka sejarah, tentang soekarno, indonesia dll, walau aku belum bisa dipanggil 'Mahir' dalam sejarah, aku sering online di facebook dan bergabung dengan fanspage yang berkaitan dengan Indonesia, salah satunya tentang soekarno, dan group yang mempertemukan aku dan Mbah Wilardjito adalah group 'Nasionalisme Soekarno',
salah satu member memposting bahwa Mbah Wilardjito sekarang tinggal di Yogyakarta, dia bilang rumah beliau sangat memprihatinkan, tak ada perhatian dari pemerintah. Dia pesan 'jangan terkejut' ketika tahu rumah beliau.
Kemudian, aku minta alamat beliau, aku ingin berkunjung ke rumah beliau saat itu juga, tapi pada waktu itu aku harus berangkat ke Pare untuk kursus b.inggris. Jadi, aku harus menunda keinginanku.
Saat aku kursus di pare, entah kenapa aku ingin sekali segera pergi ke jogja untuk berjumpa Mbah Wilardjito.
jum'at sabtu minggu, adalah hari libur di pare, aku memutuskan untuk pergi ke jogja pada Jum'at 01 maret 2013, ada temanku dari pontianak ingin pergi ke jogja, aku ajak aja sekalian.
Sebelum aku ke jogja aku hubungi dulu mbak ifa. aku bilang untuk hari sabtu dan minggu sepeda motor 'bebas' dari kegiatan, aku bilang aku ingin ke rumah Mbah Wilardjito, karena mbakku tahu hobby-ku apa akhirnya mengijinkanku meminjam sepeda motornya.
Aku mengajak temanku yang sedang kuliah di jogja untuk membantu mencari lokasi yang aku maksud.
Sabtu tanggal 02 maret 2013, setelah bersiap siap, aku pergi ke alamat yang aku dapat dari mas agus, member group 'Nasionalisme Soekarno'.
Cukup susah menemukan lokasi rumah Mbah Wilardjito, sempat juga kesasar. tapi usahaku membuahkan hasil, setelah menemui kepala Dusun dan bertanya dimana rumah mbah wilardjito aku langsung meluncur ke lokasi, aku sudah dekat dengan rumah beliau. Aku bilang pada temanku. Mungkin bertamunya besok saja sekalian bawa oleh-oleh pesan mbak iis jika mengunjungi rumah beliau. yang penting kita tahu rumah beliau, tapi temanku bilang tanggung sudah jauh jauh mampir saja dulu, besok kesini lagi sekalian bawa sesuatu untuk diberikan pada beliau.
Akhirnya, aku bertanya.
"Benar ini rumahnya Mbah Wilardjito? Mbah Wilardjitonya ada pak?"
Aku bertanya pada seorang bapak tua yang sedang bermain dengan anak kecil dan seekor anjing.
"Ada.., bapak lagi sakit, tidak bisa di temui"
Jawabnya singkat.
"Boleh saya bertemu beliau pak?" Pintaku
"Bapak lagi sakit, bapak tidak bisa ditemui, bapak sudah tidak bisa bercerita tentang sejarah lagi, bapak tidak bisa bicara"
jawab bapak tua itu sambil bermain dengan anak kecil dan anjing lagi.
Mendengar itu aku minta pendapat temanku, kita balik lagi dengan tangan kosong atau bagaimana. Temanku bilang nanggung sudah jauh jauh.
"Saya bertemu sebentar boleh? Hanya pengen melihat beliau pak"
pintaku memelas.
"Mmm... Tapi jangan diajak bicara, bapak sudah tidak bisa ngomong tentang sejarah, sudah pikun"
jawab lelaki itu dengan ketus.
Akhirnya aku dipersilahkan masuk ke rumah beliau, rumah beliau sangat memperihatinkan, kumuh, dan tak terawat. Aku dipersilahkan duduk..
Dan aku berbincang bincang dengan putri beliau, lebih mirip diintrogasi, yang aku tahu setelah itu wanita itu adalah putri beliau yang ke-enam, namanya Bu rina. Tapi setelah ibu itu tahu maksud kedatanganku, ibu itu lebih ramah dari pertama bertemu tadi, kita ngobrol tentang keadaan beliau, sambil aku lihat lihat sekitar ruang tamu rumah itu, ada foto presiden pertama terpampang di ruang tamu, sangat gagah.
Setelah berbincang agak lama, aku bilang kalau aku ingin bertemu beliau, ibu itu mempersilahkan tapi jangan diajak berbicara, karna beliau lagi sakit, penyakit tua.
Dan..
Spoiler for Mbah Wilardjito terbaring lemah:

Aku bertatap muka dengan orang yang pernah hidup di jaman Bung Karno, beliau adalah ajudan bung karno, lebih tepatnya security, karna menjaga Bung Karno ketika ada 'jam' saja. Beliau adalah saksi Supersemar.
Aku duduk di samping tempat tidur beliau,langsung aku jabat tangan beliau dan mencium tangan beliau..
Spoiler for Aku dan Mbah Wilardjito:

'Suatu kebanggaan bagiku bisa mencium tangan yang pernah menjabat tangan soekarno'
Beliau bertanya dengan suara sangat lirih dan hampir tidak terdengar. Ibu tadi menjelaskan maksud pertanyaan beliau.
"Siapa.. namamu....." Tanya beliau.
"Imam Ghazali pak, ini teman saya akbar"
Setelah itu beliau berkata yang tidak bisa aku dengar.. Tapi kata kata yang aku dengar sedikit.
"..Sebenarnya.. Saya.. Masih ingin.. Berjalan, tapi saya.. Tidak.. Bisa..."
Beliau berbicara lagi dan aku tidak bisa menangkap apa yang beliau maksud, tapi dari mimik muka beliau, beliau sedang berbicara tentang jaman dulu tentang sejarah indonesia, beliau sangat bersemangat, walaupun sebenarnya lawan bicara beliau sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan beliau.
Ibu tadi mensudahi pertemuan itu, ibu rina bilang pada beliau dengan lembut.
"sudah pak..."
dan ibu rina bilang padaku.
"Bapak ini kalau ketemu orang pasti pengennya bicara terus, maklum orang dulu, bercerita sejarah".
Setelah itu aku keluar walaupun sebenarnya aku masih ingin berlama lama dengan beliau, tapi apa boleh buat, beliau sakit.
Bu rina bilang, bahwa beliau sudah sekitar 1 bulan ini sakit sakitan, aku tanya kenapa tidak dibawa ke rumah sakit saja, bu rina jawab sudah pernah di bawa rumah sakit tapi pihak rumah sakit bilang kalau beliau sudah tua, itu memang penyakit tua. Dan keluarga beliau harus menghabiskan biaya besar jika harus berlama-lama di rumah sakit, akhirnya beliau di rawat di rumah saja, ah.. Kenapa pemerintah tidak pernah melihat keadaan beliau? Melirik saja sama sekali tidak. Keluarga beliau sudah berusaha meminta jatah pensiun, tapi hasilnya nihil.
Sempat tadi ketika aku duduk di sebelah beliau, bu rina bilang beliau sudah tiga hari tidak buang air besar. Dan aku pegang perut beliau, keras.
Setelah berbincang bincang lagi dengan bu rina, aku pamit pulang dulu, dan tidak lupa untuk meminta nomor hp Bu rina.
Spoiler for Tempat tinggal keluarga Mbah Wilardjito:

Tempat tinggal beliau sangat sederhana untuk seorang Pejuang, peduli kita?
Aku berniat besok pagi mengunjungi beliau dengan temanku yang banyak tahu tentang soekarno, asep namanya.
Tapi karna aku capek, dan asep ketiduran besok paginya, aku tunda rencana itu bulan depan atau kapan kapan ketika aku ada waktu luang. Asep menyetujui itu, Okelah.
Aku sangat senang bisa bertemu beliau, sangat bangga. Hati ini rasanya 'PLONG'.
Dan senin pagi pada tanggal 04 maret 2013 aku kembali lagi ke pare untuk belajar.
-------
Pada hari kamis tanggal 07 maret 2013, Saat itu aku menonton TV di kos-kosan, aku mencari channel yang menarik, tapi tidak ada. Akhirnya aku cari channel tentang berita.
Dan.... 'DEG !', jantungku berdegup kencang, melihat berita yang tanpa sengaja aku lihat di TV itu, ya, di depan mataku.
Aku sangat kaget, tidak percaya dengan apa yang aku lihat, aku dengarkan dengan seksama pembawa acara berita ini, dan aku baca berkali kali, tulisan yang ada di channel berita itu kejadian pada tanggal 05 maret 2013, sungguh sangat membuat aku sedih, bulu kudukku merinding, keringat dingin mengucur dari badanku, badanku gemetar panas dingin, mukaku merah dan sedih.
Aku baca perlahan...
"SAKSI SUPERSEMAR WAFAT, SAKSI BUNG KARNO DITODONG, SOEKARDJO WILARDJITO DIMAKAMKAN"
Spoiler for R.I.P Soekardjo Wilardjito:








Semoga bapak tenang di Alam Sana, semoga bapak mendapatkan tempat paling Indah di sisi Tuhan. Terima kasih bapak telah mendampingi soekarno dan indonesia sampai saat ini.
Maafkan kita pak, yang tidak tahu berterima kasih, maafkan generasi kami yang bodoh ini, maafkan kita yang telah melupakan sejarah bapak, sejarah para pahlawan, pendahulu kita yang demi sejengkal tanah rela mengorbankan jiwa dan raga bahkan nyawa !, tapi kita?
pak.. Sekali lagi, maafkan kita yang tidak tahu berterima kasih ini.. Kita berjanji pak, akan menjadi lebih baik lagi.
Selamat jalan pak.. Semoga bapak berkumpul dengan para pahlawan disana.
Aku cinta bapak, dan indonesia..
R.I.P
Pare, 10:35 PM 11-04-13

Spoiler for ME:
Masih banyak para pahlawan yang bernasib seperti Beliau kawan, itu tugas kita 
Sampai bertemu di Dunia Nyata
follow: @ImmGh

Sampai bertemu di Dunia Nyata
follow: @ImmGh
0
11.3K
Kutip
57
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan