- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hidup di Indonesia : Sebuah Perumpamaan Anak Yang Hilang


TS
archeromega
Hidup di Indonesia : Sebuah Perumpamaan Anak Yang Hilang




Bagi yang beragama Kristen/Katolik, pastilah sudah pernah mengenal sebuah perumpamaan mengenai anak yang hilang, tapi trit ini ane tujukan kepada setiap lapisan masyarakat di Indonesia dengan tidak membeda bedakan agama. Ane kurang tahu sih apakah agama non Kristen juga mengenal perumpamaan tersebut. Berikut sedikit penjelasan mengenai perumpamaan anak yang hilang.

PERUMPAMAAN ANAK YANG HILANG
Perumpamaan anak yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Lukas 15:11-32. Perumpamaan ini menceritakan tentang kasih seorang bapa kepada anaknya. Di dalam cerita ini, sekalipun titik beratnya adalah tentang si anak bungsu, namun sebenarnya si anak sulung juga memiliki peran di dalam cerita ini.
Perumpamaan anak yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Lukas 15:11-32. Perumpamaan ini menceritakan tentang kasih seorang bapa kepada anaknya. Di dalam cerita ini, sekalipun titik beratnya adalah tentang si anak bungsu, namun sebenarnya si anak sulung juga memiliki peran di dalam cerita ini.
Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang bapa yang memiliki dua orang anak. Pada suatu hari, anaknya yang bungsu meminta harta warisan yang menjadi bagian miliknya (yang seharusnya dibagikan ketika bapanya sudah meninggal). Kemudian dengan harta warisannya itu, dia pergi berfoya-foya ke negeri yang jauh.

Setelah uangnya habis, dan di negeri tempat dia berdiam itu timbul bahaya kelaparan, timbul penyesalannya mengapa ia harus pergi dari rumah ayahnya, karena ketika ia berada di negeri tersebut, ia sangat kelaparan, bahkan sampai-sampai ingin memakan ampas babi di tempatnya bekerja sebagai penjaga babi.

Kemudian anak itu akhirnya memutuskan untuk pulang, dengan berencana akan menjadi pekerja dari ayahnya saja. Dia berpikir, ayahnya pasti tidak mau menerimanya lagi sebagai anaknya. setelah perlakukannya terhadap ayahnya. Namun ternyata, apa yang terjadi sungguh di luar perkiraannya. Ayahnya bukan saja berlari menerimanya dengan gembira, namun segera memanggil pelayan-pelayannya untuk mengganti pakaian anaknya itu dengan pakaian yang indah beserta perhiasan-perhiasannya, serta mengadakan suatu pesta yang besar, karena katanya, "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Namun, kakaknya si anak sulung ternyata tidak terima ayahnya memperlakukan si anak bungsu sebaik itu. Ia merasa iri, bahwa setelah sekian lama ia bekerja membantu ayahnya, tidak pernah ayahnya memperlakukannya sebaik itu. Ia marah dan tidak mau mengikuti pesta itu.

Namun ayahnya kemudian datang padanya dan menjelaskan, bahwa selain bapanya itu tidak pernah menutup mata terhadap hal-hal yang anak sulungnya pernah lakukan untuk dirinya, bapanya juga menyadarkan bahwa sudah sepatutnya sang anak sulung ini bergembira, karena yang pulang ini adalah adiknya sendiri.





Kalau agan belum paham mengenai perumpamaan di atas, ane kasih penjelasan sedikit nih..
Spoiler for Penjelasan:




Nah maksud ane bikin trit ini.....
Spoiler for Maksud ane:
Kalo boleh


asal jangan

Thank you gan...





Sumber ane ini
0
1.6K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan