- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
{Update} Tragedi Holocaust " Bohong Besar"


TS
izhhar0802
{Update} Tragedi Holocaust " Bohong Besar"
Quote:
Akar Kebencian Jerman Terhadap Yahudi
Latar belakang cerita pemusnahan ini terletak jauh setelah akhir Perang Dunia I (PD I) di mana Jerman berada pada pihak yang kalah. Waktu itu, banyak orang Jerman yang menyalahkan Yahudi sebagai sebab kekalahan Jerman pada PD I, beberapa bahkan mengklaim Yahudi telah berkhianat kepada negara selama perang. Tambahan lagi, pada akhir PD I, sekelompok Yahudi mencoba mengobarkan revolusi ala Bolshevik Soviet di negara bagian Jerman, Bavaria. Orang Jerman semakin menganggap Yahudi adalah musuh yang berbahaya bagi negara.
Saat itu, Nazi sebagai sebuah partai politik mampu menarik massa dengan basis pandangannya yang anti Semit. Hitler, pemimpin Nazi, menyalahkan keadaan buruk Jerman pada akhir PD I pada konspirasi Yahudi internasional. Nazi percaya Yahudi bertanggung jawab atas apa yang mereka sebut sebagai degenerasi masyarakat modern.
Ketika Nazi naik panggung politik, kebijakan yang menekan Yahudi pun diterapkan. Hak-hak Yahudi dicabut, harta benda mereka disita, rencana untuk mengusir mereka keluar Jerman dirancang, sampai, konon, pemusnahan fisik yang berarti pembantaian.
Musim semi 1941, Nazi mulai membantai Yahudi di Uni Soviet yang dianggap sebagai sumber hidup Bolshevisme. Orang Yahudi menggali lubang kubur mereka sendiri kemudian ditembak mati. Musim gugur tahun yang sama, Nazi meluaskan pembantaian ke Polandia dan Serbia. Kamp pembantaian untuk Yahudi mulai dibangun di Auschwitz, Dachau, Bergen-Belsen. Kamp itu dilengkapi kamar gas dan tungku besar. Mereka menggunakan kamar gas untuk membunuh orang Yahudi. Beberapa orang Yahudi dimasukkan ke dalam kamar gas, kemudian gas Zyklon-B, sebuah gas pestisida berbahan dasar asam hidrosianik, dialirkan. Ada juga cerita orang Yahudi yang dibakar hidup-hidup dalam tungku. Bahkan, ada yang percaya Nazi Jerman membuat sabun dari lemak orang Yahudi dan kelambu lampu dari kulit orang Yahudi.
Ketika Gerakan Antisemit Mempertanyakan Kbenaran
Israel mengklaim bahwa lebih dari ENAM JUTAorang Yahudi tewas pada masa kekejaman Hitler dan pasukan Nazinya Menguasai Eropa. Orang2 Yahudi ditangkap dan dipenjarakan dalam kapm-kamp konsentrasi Jerman. Mereka dibiarkan kelaparan, disiksa, dan dijadikan kelinci percobaan senjata kimia para ahli Jerman. Propaganda inilah yang menjadi keyakinan masyarakat dunia sejak lama. Hingga seorang Ahmadinejad (Presiden Iran) muncul dan berkata 'Holocaust itu sebuah kebohongan!"
Tidak hanya pimpinan Iran itu yang yakin bahwa Israel telah merekayasa jumlah Yahudi yang menjadi korban Nazi, tetapi Presiden Venezuela juga membatah keras klaim 6juta orang yang selama ini dipercaya. Keduanya yakin bahwa angka tersebut hanya propaganda Israel untuk mencari simpati dunia agar melupakan kekejaman dan penjajahan Israel sendiri terhadap negara-negara Islam di Timur Tengah, khususnya di Palestina.
Hal ini juga mereupakan strategi Israel agar dunia merasa berutang kepada bangsa Yahudi. Terbukti bahwa Israel merupakan Negara penerima bantuan keuangan dan tekhnologi paling banyak dari para raksasa ekonomi dan tekhnologi Internasional.
Penyelidikan Berujung Penjara
Para penentang holocaust biasanya disebut 'revisionis'. Mereka aktif melakukan penyelidikan kebenaran peristiwa kelam holocaust, meskipun telah ada ancaman dari 10 negara Eropa bagi siapa saja yang meragukan kebenaranya. Mereka dituduh sebagai antisemit dan akan ditangkap serta dipenjarakan disejumlah negara, termasuk Perancis, Polandia, Austria, Swis, Belgia, Rumania, dan Jerman sendiri.
Presiden Palestina terpilih, DR. Mahmoud Abbas, dalam disertasinya meragukan kebenaran kamar gas yang digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi. Ia mengatakan bahwa angka korban Yahudi yang terbunuh taklebih dari 1juta, bukan 6juta.
Tak hanya itu, dari kalangan ilmuan barat sendiri ada beberapa yang menyangkal kebenaran Holocaust, seperti Roger Garaudy (pengarang asala Prancis), Profesor Robert Maurisson (Ilmuan asal Inggris), Ernst Zundel (tokoh revisionis kelahiran Jerman), dan David Irving (ahli sejarah asal Inggris). Ironisnya, hampir semuanya dinyatakan bersalah dan dijebloskan ke dalam penjara. Contohnya peristiwa 15 Februari 2007 yang menimpa Ernst Zundel yang mengakibatkan dirinya di penjara selama 5 tahun.
Herbet Schaller, pengacara yang mewakilinya mengatakan bahwa semua bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan pengakuan korban-korbanya, bukan atas fakta-fakta yang jela. Kemudian, pada tahun 1964, Paul Rassinier, korban holocaust yang selamat, menerbitkan buku memoar berjudul The Drama of Europen Jews yang mempertanyakan apa yang diyakini holocaust selama ini. Ia mengklaim dalam bukunya bahwa tidak ada kebijakan pemusnahan massal oleh Nazi terhadap Yahudi, tak ada kamar gas, dan jumlah korban tidak sebesar itu.
Sementara itu, tentang tragedi di Auschwitz, Robert Faurisson, seorang Profesor literatur dari University of Lyons mengklaim bahwa penyakit tipuslah yang membunuh para tawanan, bukanya kamar gas. Pernyataan Robert Faurisson semakin diperkuat dengan penyelidikan teknis seorang ahli konstruksi dan intalasi alat eksekusi dari AS, Fred Leuchter. Fred pergi ke Auschwitz untuk melakukan penyelidikan dan mengetes tempat itu. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut bahwa kamar gas di Auschwitz memang ada, tapi tidak mungkin digunakan untuk membunuh orang..
Di sisi lain, para revisionis mengklaim bahwa kamar gas itu berisi zat zyklon-B untuk pengasapan pakaian agar bakteri-bakteri dipakaian mati. Jadi, tidak mungkin digunakan untuk mengeksekusi manusia.
Keragu-raguan revisionis bersumber dari tidak adanya dokumen Jerman yang berisi tentang rencana pemusnahan massal orang yahudi di Eropa, seperti dokumen tentang perintah, rencana, anggaran, dan rancangan senjata untuk pemusnahan Yahudi. Bahkan, seorang Winston Churchill, yang menulis 6 jilid karya monumentalnya, the second World War, tidak sekalipun menyinggung adanya program Nazi yang menggambarkan kebencian terhadap Yahudi.
Jadi, sungguh aneh, tidaj ada jejak-jejak catatan tertinggal yang dapat membuktikan kebenaran. Jika memang benar angka korban genosida sebombastis itu ( 6 JUTA ORANG ), tentunya akan ada kecaman yang terdata dari Paus, organisasi Palang Merah, atau pemimpin-pemimpin dunia ketika itu
Masa Depan Masa Ketelanjangan ?
Latar belakang cerita pemusnahan ini terletak jauh setelah akhir Perang Dunia I (PD I) di mana Jerman berada pada pihak yang kalah. Waktu itu, banyak orang Jerman yang menyalahkan Yahudi sebagai sebab kekalahan Jerman pada PD I, beberapa bahkan mengklaim Yahudi telah berkhianat kepada negara selama perang. Tambahan lagi, pada akhir PD I, sekelompok Yahudi mencoba mengobarkan revolusi ala Bolshevik Soviet di negara bagian Jerman, Bavaria. Orang Jerman semakin menganggap Yahudi adalah musuh yang berbahaya bagi negara.
Saat itu, Nazi sebagai sebuah partai politik mampu menarik massa dengan basis pandangannya yang anti Semit. Hitler, pemimpin Nazi, menyalahkan keadaan buruk Jerman pada akhir PD I pada konspirasi Yahudi internasional. Nazi percaya Yahudi bertanggung jawab atas apa yang mereka sebut sebagai degenerasi masyarakat modern.
Spoiler for Nazi:

Ketika Nazi naik panggung politik, kebijakan yang menekan Yahudi pun diterapkan. Hak-hak Yahudi dicabut, harta benda mereka disita, rencana untuk mengusir mereka keluar Jerman dirancang, sampai, konon, pemusnahan fisik yang berarti pembantaian.
Musim semi 1941, Nazi mulai membantai Yahudi di Uni Soviet yang dianggap sebagai sumber hidup Bolshevisme. Orang Yahudi menggali lubang kubur mereka sendiri kemudian ditembak mati. Musim gugur tahun yang sama, Nazi meluaskan pembantaian ke Polandia dan Serbia. Kamp pembantaian untuk Yahudi mulai dibangun di Auschwitz, Dachau, Bergen-Belsen. Kamp itu dilengkapi kamar gas dan tungku besar. Mereka menggunakan kamar gas untuk membunuh orang Yahudi. Beberapa orang Yahudi dimasukkan ke dalam kamar gas, kemudian gas Zyklon-B, sebuah gas pestisida berbahan dasar asam hidrosianik, dialirkan. Ada juga cerita orang Yahudi yang dibakar hidup-hidup dalam tungku. Bahkan, ada yang percaya Nazi Jerman membuat sabun dari lemak orang Yahudi dan kelambu lampu dari kulit orang Yahudi.
Spoiler for :

Ketika Gerakan Antisemit Mempertanyakan Kbenaran
Israel mengklaim bahwa lebih dari ENAM JUTAorang Yahudi tewas pada masa kekejaman Hitler dan pasukan Nazinya Menguasai Eropa. Orang2 Yahudi ditangkap dan dipenjarakan dalam kapm-kamp konsentrasi Jerman. Mereka dibiarkan kelaparan, disiksa, dan dijadikan kelinci percobaan senjata kimia para ahli Jerman. Propaganda inilah yang menjadi keyakinan masyarakat dunia sejak lama. Hingga seorang Ahmadinejad (Presiden Iran) muncul dan berkata 'Holocaust itu sebuah kebohongan!"
Spoiler for ahmadinejad:

Tidak hanya pimpinan Iran itu yang yakin bahwa Israel telah merekayasa jumlah Yahudi yang menjadi korban Nazi, tetapi Presiden Venezuela juga membatah keras klaim 6juta orang yang selama ini dipercaya. Keduanya yakin bahwa angka tersebut hanya propaganda Israel untuk mencari simpati dunia agar melupakan kekejaman dan penjajahan Israel sendiri terhadap negara-negara Islam di Timur Tengah, khususnya di Palestina.
Spoiler for :

Penyelidikan Berujung Penjara
Para penentang holocaust biasanya disebut 'revisionis'. Mereka aktif melakukan penyelidikan kebenaran peristiwa kelam holocaust, meskipun telah ada ancaman dari 10 negara Eropa bagi siapa saja yang meragukan kebenaranya. Mereka dituduh sebagai antisemit dan akan ditangkap serta dipenjarakan disejumlah negara, termasuk Perancis, Polandia, Austria, Swis, Belgia, Rumania, dan Jerman sendiri.
Presiden Palestina terpilih, DR. Mahmoud Abbas, dalam disertasinya meragukan kebenaran kamar gas yang digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi. Ia mengatakan bahwa angka korban Yahudi yang terbunuh taklebih dari 1juta, bukan 6juta.
Tak hanya itu, dari kalangan ilmuan barat sendiri ada beberapa yang menyangkal kebenaran Holocaust, seperti Roger Garaudy (pengarang asala Prancis), Profesor Robert Maurisson (Ilmuan asal Inggris), Ernst Zundel (tokoh revisionis kelahiran Jerman), dan David Irving (ahli sejarah asal Inggris). Ironisnya, hampir semuanya dinyatakan bersalah dan dijebloskan ke dalam penjara. Contohnya peristiwa 15 Februari 2007 yang menimpa Ernst Zundel yang mengakibatkan dirinya di penjara selama 5 tahun.
Herbet Schaller, pengacara yang mewakilinya mengatakan bahwa semua bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan pengakuan korban-korbanya, bukan atas fakta-fakta yang jela. Kemudian, pada tahun 1964, Paul Rassinier, korban holocaust yang selamat, menerbitkan buku memoar berjudul The Drama of Europen Jews yang mempertanyakan apa yang diyakini holocaust selama ini. Ia mengklaim dalam bukunya bahwa tidak ada kebijakan pemusnahan massal oleh Nazi terhadap Yahudi, tak ada kamar gas, dan jumlah korban tidak sebesar itu.
Sementara itu, tentang tragedi di Auschwitz, Robert Faurisson, seorang Profesor literatur dari University of Lyons mengklaim bahwa penyakit tipuslah yang membunuh para tawanan, bukanya kamar gas. Pernyataan Robert Faurisson semakin diperkuat dengan penyelidikan teknis seorang ahli konstruksi dan intalasi alat eksekusi dari AS, Fred Leuchter. Fred pergi ke Auschwitz untuk melakukan penyelidikan dan mengetes tempat itu. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut bahwa kamar gas di Auschwitz memang ada, tapi tidak mungkin digunakan untuk membunuh orang..
Di sisi lain, para revisionis mengklaim bahwa kamar gas itu berisi zat zyklon-B untuk pengasapan pakaian agar bakteri-bakteri dipakaian mati. Jadi, tidak mungkin digunakan untuk mengeksekusi manusia.
Keragu-raguan revisionis bersumber dari tidak adanya dokumen Jerman yang berisi tentang rencana pemusnahan massal orang yahudi di Eropa, seperti dokumen tentang perintah, rencana, anggaran, dan rancangan senjata untuk pemusnahan Yahudi. Bahkan, seorang Winston Churchill, yang menulis 6 jilid karya monumentalnya, the second World War, tidak sekalipun menyinggung adanya program Nazi yang menggambarkan kebencian terhadap Yahudi.
Jadi, sungguh aneh, tidaj ada jejak-jejak catatan tertinggal yang dapat membuktikan kebenaran. Jika memang benar angka korban genosida sebombastis itu ( 6 JUTA ORANG ), tentunya akan ada kecaman yang terdata dari Paus, organisasi Palang Merah, atau pemimpin-pemimpin dunia ketika itu
Masa Depan Masa Ketelanjangan ?
Diubah oleh izhhar0802 08-05-2013 14:36
0
13.2K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan