formilkaskusAvatar border
TS
formilkaskus
Asal Usul PASUKAN ELIT
Asal Usul PASUKAN ELIT





Riuh rendah berita penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada 23 Maret 2013 lalu masih terasa hingga sekarang. Apalagi setelah para pelaku berhasil diungkap oleh Tim Investigasi TNI AD pada Kamis, 4 April 2013. Hasilnya, 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan ditetapkan sebagai pelaku penembakan 4 napi titipan polisi di Lapas Cebongan.

Kopassus merupakan tim elit TNI AD. Kenapa disebut tim elit? Sesuai dengan istilah kata Elit yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang-orang terbaik atau pilihan di suatu kelompok, maka tim ini konon berisi prajurit pilihan yang memiliki kemampuan khusus dibanding pasukan lain. Tim elit tidak hanya dimiliki TNI AD, tetapi juga AL, AU, dan Polri.

Sepanjang peradaban manusia, kita mengenal beberapa pasukan khusus yang pernah ada. Misalnya Pasukan elite di era Kekaisaran Akhemania (Persia) Kuno yang disebut Immortal. Nama pasukan ini diberikan oleh Herodotus. Tugas mereka sebagai Garda Imperial, bertugas melindungi kekaisaran jika ada serangan dari luar.

Kemudian pasukan berjuluk The Hashishin. Pasukan ini terbentuk di Iran sekitar abad ke-12. Mereka dikenal memiliki kemampuan lihai untuk menculik dan membunuh musuh, terutama dengan pedang.

Di era modern, beberapa negara juga memiliki istilah sendiri untuk pasukan khusus mereka. Misal Israil, memiliki Israeli Special Forces yang dibentuk pada 1948 sebagai satuan khusus misi pengintaian. Kemudian Navi Seals pasukan khusus Amerika yang dibentuk pada masa pemerintahan President John F. Kennedy.

Lalu bagaimana di Indonesia? Dalam Serat Pararaton, kitab tentang mitologi raja-raja jawa pertengahan, konon diceritakan bahwa Majapahit juga sudah pernah membentuk pasukan khusus Bhayangkara yang dikepalai oleh Patih Gajah Mada. Pasukan ini dibentuk pada masa pemerintahan Raja Jayanagara (1309-1328). Tugas mereka melindungi kerajaan dari serangan luar.

Kisah Majapahit itu mitos lama yang dikisahkan dari naskah kuno di abad ke-15. Sekarang coba kita meloncat jauh ke zaman paska kemerdekaan 1945. Dalam berbagai catatan sejarah militer Indonesia, cikal bakal lahirnya TNI merupakan akumulasi gabungan para pejuang, baik didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL) maupun laskar rakyat. Pada 22 Agustus 1945, ketika sidang PPKI, dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Kemudian setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, tiga bulan berikutnya BKR diubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat) melalui Keputusan Presiden tanggal 5 Oktober 1945. Tanggal itu ditetapkan sebagai hari lahirnya TNI. Selang tiga bulan, TKR diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, dan kembali diubah 17 hari berikutnya menjadi Tentara Republik Indonesia.

Meski sudah terbentuk TRI, ternyata masih ada barisan-barisan bersenjata lain. Maka pada 5 Mei 1947, Soekarno menggabung TRI dengan seluruh satuan bersenjata itu menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI terbagi menjadi tiga angkatan bersenjata, Angkatan Darat (AD), Laut (AL) dan Udara (AU). TNI juga digabung dengan Polri di bawah naungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Nah, dari setiap angkatan bersenjata itu--AD, AL, dan AU, masing-masing memiliki tim elit sendiri-sendiri. AD memiliki Resimen Komando Angkatan Darat (KKAD), kemudian berganti nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RKAD), lalu kemudian berganti menjadi Kopassus.

Sementara AL memiliki Korps Komando (KKO) AL dan Komando Pasukan Katak (Kopaska). KKO pada masa pemerintahan Orde Baru berganti nama menjadi Korps Marinir. Adapun AU memiliki Pasukan Gerak Tjepat (PGT), yang belakangan berubah menjadi Pasukan Khas (Paskhas) AU. Sementara pasukan elit Polri ketika itu adalah Resimen Pelopor, sebagai cikal bakal Brigade Mobil (Brimob).

Kalau sekarang? Istilah pasukan elit semakin mengerucut menjadi pasukan khusus. Misalnya Kopassus, memiliki detasemen khusus anti teror 81. Berikutnya TNI AL, membentuk Detasemen Jalamangkara untuk penanggulangan teror. Sementara TNI AU memiliki detasemen Bravo, Polri membentuk detasemen anti teror densus 88.


Spoiler for Sumber:


Update:

6 Pasukan elit tangguh zaman sebelum modern

Keberadaan pasukan elite militer sebuah negara bukan dominasi era modern. Pasukan elite yang terlatih, memiliki kemampuan lebih dibanding pasukan biasa sudah ada sejak zaman kuno. Bahkan, militer-militer abad pertengahan sudah memperhitungkan pentingnya pasukan pemukul yang tangguh bermental baja.

Armada-armada perang penting di zaman kuno juga menyiapkan pasukan elite ini secara khusus. Jumlahnya tidak banyak, tetapi efek kejutnya terasa. Tak heran jika zaman berganti, kisah legenda pasukan komando zaman kuno itu masih terdengar sampai sekarang.

Konon, pasukan-pasukan elite modern dibentuk sebagai inspirasi dari pasukan elit pada masa-masa sebelum perang menggunakan senjata modern dan canggih. Beberapa juga terinspirasi nama pasukan elite zaman baheula. Berikut pasukan elite zaman sebelum era modern dikutip dari berbagai sumber.

1. The Immortals

Kekaisaran Persia dikenal memiliki armada tempur yang dahsyat. Kalau tidak hebat dan tangguh, tentu kekuasaan mereka tidak akan sampai ke Eropa terutama Semenanjung Iberia serta Kaukasia.

Pasukan militer kekaisaran Persia yang legendaris dinamakan The Immortals atau pasukan abadi. Julukan ini datang dari sejarawan Yunani Kuno, Herodotos. Pasukan Abadi ini sangat dikenal pada masa Kekaisaran Akhemeniyah sekitar 550-330 SM.

Pasukan ini dinamakan Pasukan Abadi karena jumlahnya selalu tetap yaitu 10.000 prajurit. Dalam gambaran Herodotos, mereka sudah dilatih berat sejak kecil. Tulang punggungnya adalah orang Persia, Medes, dan Elam. Siasat yang sering digunakan pasukan ini adalah barisan depan menyerang musuh sementara barisan belakang melepaskan anak panah. Prajuritnya dikenal sangat setia pada kaisar dan akan melindungi kaisar sampai mati. Legenda pasukan abadi adalah saat Pertempuran Thermopylae ketika mereka menghancurkan pasukan Yunani Kuno.


2. The Knights Hospitaller

Pasukan ini beraksi pada Perang Salib I. Kehebatan dan kemampuan tangguh pasukan ini melegenda terutama karena keberanian dan kegigihan mereka.

Pasukan ini juga sering disebut dengan panggilan Knights of Malta atau Knights of Rhodes. Pada tahun 1565, Kekaisaran Ottoman berusaha merebut Malta yang dipertahankan habis-habisan oleh pasukan ini dalam pertempuran keras selama lima bulan.

Para ksatria pasukan ini mengenakan jubah berwarna hitam dengan salib berwarna putih. Keberadaan pasukan ini melemah saat penguasaan Malta oleh Napoleon pada 1798. Sisa-sisa pasukan terpecah dan menyebar ke seluruh Eropa. Mereka kemudian beralih menjadi organisasi kemanusiaan dengan nama Sovereign Military Order of Malta (SMOM).


3. The Varangian Guard


Ketangguhan Pasukan Penjaga Varangian dalam bertarung membuat mereka disebut-sebut sebagai tentara paling tangguh di Mediterania.

Pasukan Penjaga Varangian dalah pasukan elit milik Kekaisaran Bisantium. Mereka berkuasa pada sekitar abad 10-14 Masehi. Pasukan ini diyakini mayoritas berisi prajurit keturunan Viking dari Skandinavia.

Penjaga Varangia pertama kali dibentuk oleh Kaisar Basil II pada tahun 988. Vladimir I yang baru saja merebut kekuasaan di Kiev dengan angkatan bersenjata Varangia memberi 6.000 tentara kepada Basil sebagai bagian dari persetujuan bantuan militer. Basil menjadikan mereka sebagai penjaga pribadi karena ia tidak percaya kepada penjaga Romawi Timur asli, yang seringkali tidak setia.

Keberadaan pasukan ini memudar seiring dengan kemunduran Kekaisaran Romawi Timur atau Kekaisaran Bisantium.


4. The Hashashin


Konon kata Inggris the Assassin datang dari istilah pasukan Hashashin. Nama hashashin sendiri datang dari ritual pasukan ini yang seringkali menggunakan hasis atau semacam ganja. Ketangguhan pasukan ini terutama dalam hal menculik dan membunuh dengan pedang. Hashasin muncul di Iran sekitar abad ke-12.

Mereka sesungguhnya adalah pecahan dari shiah Ismaili. Pemimpin dan pendirinya adalah Hassan i Sabah. Pasukan sangat dikenal karena perebutan Benteng Alamut, sekarang berada di wilayah Iran dari kekaisaran Seljuq.

Benteng ini berdiri dengan lebar lima kilometer dan panjang 50 kilometer sehingga bukan urusan mudah bagi Pasukan Hashashin untuk merebutnya. Mereka juga dipercaya pernah memiliki sebuah kerajaan di barat laut Suriah.


Bersambung ke bawah:
Diubah oleh formilkaskus 24-04-2013 13:22
0
12.3K
140
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan