Lingkungan perkotaan yang manusiawi adalah lingkungan perkotaan yang ramah bagi pejalan kaki, yang mempunyai ukuran dan dimensi berdasarkan skala manusia. Pasal 86 ayat (5) UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan mengenai Perencanaan Teknis disebutkan bahwa rencana teknis jalan wajib memperhitungkan kebutuhan prasarana pejalan kaki dan penyandang cacat. Prasarana pejalan kaki dan penyandang cacat merupakan prasarana moda transportasi yang penting antara lain dapat berupa trotoar dan penyeberangan jalan di atas jalan, pada permukaan jalan, dan di bawah jalan.

Tapi kenyataannya hak-hak pejalan kaki sering terampas oleh pengguna moda transportasi lain. Trotoar untuk pejalan kaki sering terampas oleh para pedagang kaki lima, sepeda motor seringkali berjalan di trotoar ketika terjadi kemacetan, trotoar pun sering digunakan sebagai parkiran sepeda motor. Selain trotoar, masih ada zebra cross. Berdasarkan peraturan secara umum yang ada di dunia dan tentu saja termasuk di Indonesia, kendaraan harus mendahulukan pejalan kaki ketika di zebra cross. Namun hak ini pun tidak selalu didapatkan pejalan kaki. Bahkan saat di lampu merah dan ada zebra cross, pejalan kaki harus melintas dengan berhati-hati karena tidak jarang kendaraan yang nyelonong begitu saja padahal lampu masih merah.

Mungkin penyebabnya karena sebagian besar pengguna moda transportasi mobil dan motor merasa seolah-olah Tony Stark dalam balutan Iron Man suite-nya. Sifat ego-sentris bikin drivers dan riders merasa bisa semaunya di jalan, tapi lupa kalau ada orang lain yang terancam keselamatannya, pejalan kaki. Tapi banyak juga drivers dan riders yang menghargai pejalan kaki.


Pejalan kaki bukan Hulk yang super kuat, yang kalo ketabrak mobil malah mobilnya yang ancur.


Pejalan kaki juga manusia, sama kaya drivers dan riders sekalian. Tanpa kendaraan dan fitur keamanan yang melindungi, drivers dan riders juga makhluk yang lemah, ibarat Tony Stark tanpa Iron Man Suite-nya.


Kalau drivers atau riders kena musibah di jalan (amit2) yang paling duluan nyamperin dan nolongin juga pejalan kaki. So, sesama pengguna jalan harus saling menghormati hak pengguna jalan lainnya.