maaf kalau boleh saya mengungkapkan sedikit saja saran dan semoga disampaikan oleh adminnya kepada bapa menteri

begini mas/mba saya ini pelajar.. saya sangat-sangat paham bahwasanya kami sedang dijadikan kelinci percobaan oleh kalian dengan pengadaan sistem ujian nasional yang pada awalnya mungkin memang baik...

bapak.. saya yakin anda sangat sangat paham bagaimana keadaan di lapangan saat kami menghadapi ujian nasional, mungkin anda sekalian bangga dengan hasil belajar tahun-tahun lalu yang kebanyakan lulus ujian nasional, tapi apa bapak paham bagaimana proses kami agar lulus? atau bapak pura-pura tidak mendengar dan tidak paham?

bapak yang saya hormati...
jikalau anda mengetahui betapa moral kami dirusak oleh sistem yang bapak buat, betapa kami dipaksa untuk mencontek oleh sistem yang bapak buat, betapa kami diajarkan untuk jadi penipu dan idealisme kami direnggut oleh kebijakan yang kalian buat..

ujian nasional tetap menjadi momok yang menakutkan bagi kami pak, terlebih media massa yang memberitakan soal ujian nasional makin membuat ujian tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi kami, belum lagi paradigma yang belakangan ini terbentuk akibat adanya sistem ujian nasional ini adalah sekolah yang terbaik adalah sekolah dengan para siswa/siswi yang lulus ujian nasional dengan nilai yang baik. membuat pihak sekolah mau tidak mau berlomba untuk memberikan dan menimpa otak kami secara berlebihan.. tetapi untuk mengikuti paradigma yang sudah terbentuk pada akhirnya para guru pun menjadi parno dan membiarkan siswa dan siswinya mencontek dan membuat contekan bahkan memberikan contekan...
jikalau bapak berpikir bahwa keadaan seperti itu sudah berakhir
saya pikir bapak lebih tahu jawabannya

saat bapak mengeluarkan kebijakan baru sekitar 2 tahun kemarin..mengenai ujian sekolah akan di satukan dengan nilai ujian nasional dengan perbandingan yang tentu saja bapak telah pikirkan masak-masak... mungkin berhasil.. ah tapi sepertinya tidak juga pak.. kami berusaha lebih keras pak.. namun pada akhirnya karena kami amat teramat takut 3 tahun yang kami habiskan untuk belajar dan terus belajar dengan kurikulum yang kalian buat menjadi sia-sia sungguh pak.. sekali lagi idealisme kami direnggut.. dicabik-cabik oleh sistem... kami selalu dihantui rasa takut...

apa bapak mengetahui pula? bahwasanya mencontek bagi kami menjadi hal yang amat sangat wajar..
ketika saya duduk di sekolah dasar pak.. saat sistem ini baru dibuat.. untunglah saya sangat tidak paham betapa ujian nasional adalah momok yang menakutkan bagi kami... jadi saya sangat santai menghadapinya.. tidak seperti sekarang

bapak sering melihat kan setiap tahunnya ada anak yang bunuh diri bahkan stress karena tidak lulus ujian nasional???

bapak yang baik hati..
jikalau boleh memberi saran... ubah kembali paradigma yang terbentuk di masyarakat.... jangan renggut idealisme kami..
saya pikir anda sangat sangat dapat menggunakan media massa..
saya juga berharap melihat beberapa tahun ke belakang.. dan hasilnya seperti itu saya pikir sistem ini seharusnya sudah masuk kualifikasi sebagai sistem yang dihapuskan saja.. diganti dengan yang lebih baik..

terimakasih kepada admin,,,
semoga aspirasi ini tersampaikan kepada pihak kementrian

maaf jika saya lancang


itu surat ane yang ane kirim ke mimin Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia

semoga dapat respon yang positif dan mereka jadi tau betapa ane dan kawan-kawan menderita dijadikan kelinci percobaan terus menerus