- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pelajaran Hidup di Stasiun Jatinegara (share)


TS
JazzyDee10
Pelajaran Hidup di Stasiun Jatinegara (share)

Spoiler for NO REPSOL:

Spoiler for KISAHNYA:
Ketika pulang tugas audit dari surabaya Kereta Argo Anggrek yang saya tumpangi dari Stasiun Pasar Turi Surabaya perlahan-lahan memasuki stasiun Jatinegara. Para penumpang yang akan turun di Jatinegara saya lihat sudah bersiap-siap di depan pintu, karena sudah di jemput oleh keluarga. Suasana jatinegara penuh sesak seperti biasa.
Sementara itu, dari jendela, saya lihat beberapa orang porter/buruh angkut berlomba lebih dulu masuk ke kereta yang masih melaju. Mereka berpacu dengan kereta, persis dengan kehidupan mereka yang terus berpacu dengan tekanan kehidupan kota Jakarta. Saat kereta benar-benar berhenti, kesibukan penumpang yang turun dan porter yang berebut menawarkan jasa kian kental terasa. Sementara di luar kereta saya lihat kesibukan kaum urban yang akan menggunakan kereta. Mereka kebanyakan berdiri,karena fasilitas tempat duduk kurang memadai. Sebuah lagu lama PT. KAI yang selalu dan selalu diputar dengan setia.
Tiba-tiba terdengar suara anak kecil membuyarkan keasyikan saya mengamati perilaku orang-orang di Jatinegara. Saya lihat seorang bocah berumur sekitar 10 tahun berdiri disamping saya. Kondisi fisiknya menggambarkan tekanan kehidupan yang berat baginya.
Kulitnya hitam dekil dengan baju kumal dan robek-robek disana-sini. Tubuhnya kurus kering tanda kurang gizi.
“Ya?” Tanya saya kepada anak itu karena saya tadi konsentrasi saya melihat orang-orang di luar kereta.
“Maaf, apakah air minum itu sudah tidak mbak butuhkan ?” katanya dengan penuh sopan sambil jarinya menunjuk air minum di atas tempat makanan dan minum samping jendela.
Pandangan saya segera mengikuti arah telunjuk si bocah. Oh, air minum dalam kemasan gelas dari katering kereta yang tidak saya minum. Saya bahkan sudah tidak peduli sama sekali dengan air itu. Semalam saya hanya minta air minum dalam kemasan gelas untuk jaga-jaga dan menolak nasi yang diberikan oleh pramugara. Perut saya sudah cukup terisi dengan makan di rumah.
“Tidak. Mau? Nih…” kata saya sambil memberikan air minum kemasan gelas kepada bocah itu.
Diterimanya air itu dengan senyum simpul. Senyum yang tulus.
Beberapa menit kemudian, saya lihat dari balik jendela kereta, bocah tadi berjalan beririringan dengan 3 orang temannya. Masing-masing membawa tas kresek di tangannya. Ke empat anak itu kemudian duduk melingkar dilantai emplasemen. Mereka duduk begitu saja. Mereka tidak repot-repot membersihkan lantai yang terlihat kotor. Masing- masing kemudian mengeluarkan isi tas kresek masing-masing.
Setelah saya perhatikan, rupanya isinya adalah “harta karun” yang mereka temukan di atas kereta. Saya lihat ada roti yang tinggal separoh, jeruk medan, juga separuh; sisa nasi catering kereta, dan air minum dalam kemasan gelas !
Selanjutnya dengan rukun mereka saling berbagi “harta karun” temuan mereka dari kereta. Saya lihat bocah paling besar menciumi nasi bekas catering kereta untuk memastikan apakah sudah basi atau belum. Tanpa menyentuh sisa makanan, kotak nasi itu kemudian disodorkan pada temannya. Oleh temannya, nasi sisa tersebut juga dibaui. Kemudian, dia tertawa dengan penuh gembira sambil mengangkat tinggi-tinggi sepotong paha ayam goreng. Saya lihat, paha ayam goreng itu sudah tidak utuh. Nampak jelas bekas gigitan seseorang. Tapi si bocah tidak peduli, dengan lahap paha ayam itu dimakannya. Demikian juga makanan sisa lainnya. Mereka makan dengan penuh lahap. Sungguh, sebuah “pesta” yang luar biasa. Pesta kemudian diakhiri dengan berbagi air minum dalam kemasan gelas!
Menyaksikan itu semua, saya jadi tertegun. Saya lihat sendiri persis di depan mata, potret anak-anak kurang beruntung yang mencoba bertahan dari kerasnya kehidupan. Nampaknya hidup mereka adalah apa yang mereka peroleh hari itu. Hidup adalah hari ini. Esok adalah mimpi dan misteri.
Cita-cita ?Masa Depan ? Lebih absurd lagi.
Bagi saya pribadi, pelajaran berharga yang saya petik adalah, bahwa saya harus makin pandai bersyukur atas segala rejeki dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dan tidak lagi memandang sepele hal yang nampak sepele, seperti misalnya: air minum kemasan gelas. Karena bisa jadi sesuatu yang bagi kita sepele, bagi orang lain sangat berarti.

Spoiler for INTI DARI KISAHNYA:
Syukuri apa yg ada.. Kekurangan dan kelebihanmu.
TS ga mengharapkan

TS hanya ingin berbagi inspirasi kehidupan dan berharap agan sekalian juga berbagi ke orang lain.

sedikit pengalaman dari agan2 lain, terimakasih buat share ceritanya

Spoiler for KISAH LAIN DARI AGAN2 KASKUSER:
Quote:
Original Posted By siano►Syukur syukur dan syukur. Alhamdulillahirabbalalamin.
Kebetulan ane kuliah di Kota Malang, jadi setiap 2-3bulan sekali ane balik ke Jakarta menggunakan Kereta api. Kalau dapet Gajayana (eksekutif) ya syukur, dapet Matarmaja (ekonomi) ya syukur.
Satu dua kali ane suka melihat kisah dan kejadian yang TS alamin. Banyak sekali porter maupun pemulung yang memasuki kereta ketika kereta sampai di stasiun ini. Banyak sekali porter dan pemulung yang membuat kita tidak nyaman akan kehadirannya, namun ada sebagian yang memang menimbulkan rasa 'ingin membagi rezeki' kita. Sejujurnya, saya benci sekali yang namanya pengemis yang notabenenya, mereka dikendalikan oleh oknum tertentu. Namun, pernah saya dapati, ada seorang 8 tahun yang compang camping, menuntun seorang balita (ane ga tau persis jenis kelaminnya saking kurus dan prihatin). Kebetulan, ane saat itu sedang tidak membawa makanan ataupun minuman apapun, namun karena besarnya iba, ane menyempatkan membawa mereka ke resto terdekat hanya untuk menyantap sarapan. Ane pesen nasi campur 2, yang niat ane buat mereka dua duanya. Namun sungguh diluar dugaan, mereka hanya menyuap sepiring berdua, mereka bilang "kami sudah sangat bersyukur bisa sepiring berdua".
Mendengar ucapan yang sangat sangat menyayat hati, saya berinisiatif untuk membeli dua bungkus roti kasur, dan dua botol air mineral 1,5L untuk mereka berdua. Seraya dikejar waktu, saya mengucapkan pamit pada dua insan potret realita ekonomi indonesia.
Mereka yang kecil, segala kekurangan, makan susah, masih sempatnya menampilkn santun dan tata krama pada yang lebih tua. Masih sempatnya mengucap syukur dan terima kasih dengan senyuman lirih. Sangat beda dengan kelakuan oknum WAKIL RAKYAT, PENGAYOM MASYARAKAT, DAN ORMAS PEMBELA KEPENTINGAN TERTENTU.
Indonesia. Ya inilah Indonesia. Negeri dengan 1001 ke-aneka-ragaman .
Pejwan gan kalo
Kebetulan ane kuliah di Kota Malang, jadi setiap 2-3bulan sekali ane balik ke Jakarta menggunakan Kereta api. Kalau dapet Gajayana (eksekutif) ya syukur, dapet Matarmaja (ekonomi) ya syukur.
Satu dua kali ane suka melihat kisah dan kejadian yang TS alamin. Banyak sekali porter maupun pemulung yang memasuki kereta ketika kereta sampai di stasiun ini. Banyak sekali porter dan pemulung yang membuat kita tidak nyaman akan kehadirannya, namun ada sebagian yang memang menimbulkan rasa 'ingin membagi rezeki' kita. Sejujurnya, saya benci sekali yang namanya pengemis yang notabenenya, mereka dikendalikan oleh oknum tertentu. Namun, pernah saya dapati, ada seorang 8 tahun yang compang camping, menuntun seorang balita (ane ga tau persis jenis kelaminnya saking kurus dan prihatin). Kebetulan, ane saat itu sedang tidak membawa makanan ataupun minuman apapun, namun karena besarnya iba, ane menyempatkan membawa mereka ke resto terdekat hanya untuk menyantap sarapan. Ane pesen nasi campur 2, yang niat ane buat mereka dua duanya. Namun sungguh diluar dugaan, mereka hanya menyuap sepiring berdua, mereka bilang "kami sudah sangat bersyukur bisa sepiring berdua".
Mendengar ucapan yang sangat sangat menyayat hati, saya berinisiatif untuk membeli dua bungkus roti kasur, dan dua botol air mineral 1,5L untuk mereka berdua. Seraya dikejar waktu, saya mengucapkan pamit pada dua insan potret realita ekonomi indonesia.
Mereka yang kecil, segala kekurangan, makan susah, masih sempatnya menampilkn santun dan tata krama pada yang lebih tua. Masih sempatnya mengucap syukur dan terima kasih dengan senyuman lirih. Sangat beda dengan kelakuan oknum WAKIL RAKYAT, PENGAYOM MASYARAKAT, DAN ORMAS PEMBELA KEPENTINGAN TERTENTU.
Indonesia. Ya inilah Indonesia. Negeri dengan 1001 ke-aneka-ragaman .
Pejwan gan kalo

Quote:
Original Posted By queerasjay►nice share bro....
emang kdg kita yang punya nasib lebih baik dari mereka yang hidup serba kekurangan, suka kurang bersyukur....
tapi ane mau share gan...
klo berkenan boleh tahu di page one
emang ini bukan pengalaman ane langsung seh, tapi pengalaman bokap yang
cerita ke ane.
bokap ane lagi makan di warteg gitu,
trus tiba-tiba datang bapak-bapak yang kira2 usianya kurang lebih sama
ama bokap ane sekitar 50thnan
tuh bapak2 mau minta sebungkus nasi ke tuh warteg,
tapi kasihannya tuh bapak2 malah diusir ga mau dikasih
bokap ane yang ga tega ngeliatnya bilang ama mbak2
udah kasih 1 bungkus nasi pake telor...
ya ama mbaknya dibikinin juga, kan bokap ane yang bayar.
ya kira2 begitu gan yang bisa ane ikut share...
maaf ane ga bisa cendolm blm iso...
tapi ane rate yah gan
emang kdg kita yang punya nasib lebih baik dari mereka yang hidup serba kekurangan, suka kurang bersyukur....
tapi ane mau share gan...
klo berkenan boleh tahu di page one
emang ini bukan pengalaman ane langsung seh, tapi pengalaman bokap yang
cerita ke ane.
Spoiler for jadi gini ceritanya ::
bokap ane lagi makan di warteg gitu,
trus tiba-tiba datang bapak-bapak yang kira2 usianya kurang lebih sama
ama bokap ane sekitar 50thnan
tuh bapak2 mau minta sebungkus nasi ke tuh warteg,
tapi kasihannya tuh bapak2 malah diusir ga mau dikasih
bokap ane yang ga tega ngeliatnya bilang ama mbak2
udah kasih 1 bungkus nasi pake telor...
ya ama mbaknya dibikinin juga, kan bokap ane yang bayar.
ya kira2 begitu gan yang bisa ane ikut share...
maaf ane ga bisa cendolm blm iso...
tapi ane rate yah gan

Quote:
Original Posted By PrasastiSelaras►Baru 2 hari yang lalu ane melakukan perjalanan menggunakan Jasa PT. KAI dengan tujuan Malang, dan pesersis seperti yang ts ceritakan, banyak sekali pelajaran hidup yang bisa ane ambil dari pemandangan sekitar.
Yang paling menarik adalah saat ini PT. KAI sedang menertibkan peraturan dan larangan penjual asongan di kereta, tetapi yang namannya pedagang asongan tetap saja kekeuh dan sulit di atur.
Tengah malam ane gag tau persisnya di mana lokasi kereta, ada 2 orang ibu2 berlarian di gerbong ane, dan tiba2 1orang itu langsung duduk di samping ane, dengan badan yang penuh keringat dan bawaan dalam bentuk kardus yang besar.
Ane kaget diem aja dan bingung kenapa ini si Ibu berlarian dan penuh keringet, iseng ane tanya Jawabanya adalah "saya pedagang Asongan yang sedang di kejar putugas Dek"
kaget banget ane dan serba salah, mau melindungi atau berteriak ke petugas.
Si Ibu pedagang asongan itu cerita lagi "sekarang sudah sulit Dek berjualan di kereta sejak peraturan mulai di tegakkan oleh PT. KAI, saya bingung dek harus usaha apa lagi, jadi satu2nya cara, saya selalu kejar2an dengan petugas"
Ane Tanya ke Ibu pedagang asongan itu "kenapa gag coba jualan di depan stasiun Bu"
si Ibu menjawab "di dalam kereta aja harus bayar jatah preman dek, apalagi menetap diam di depan stasiun, semua sudah serba uang dek"
Ane kaget gan dengernya, orang mau usaha kok ada saja oknum oknum yang tidak bertanggung jawabnya.
Ane setuju dengan penegasan peraturan PT. KAI, tapi PT. KAI juga harus bisa memberantas oknum2 yang tidak bertanggung jawab di dalam dan di sekira stasiun KA.
Yang paling menarik adalah saat ini PT. KAI sedang menertibkan peraturan dan larangan penjual asongan di kereta, tetapi yang namannya pedagang asongan tetap saja kekeuh dan sulit di atur.
Tengah malam ane gag tau persisnya di mana lokasi kereta, ada 2 orang ibu2 berlarian di gerbong ane, dan tiba2 1orang itu langsung duduk di samping ane, dengan badan yang penuh keringat dan bawaan dalam bentuk kardus yang besar.
Ane kaget diem aja dan bingung kenapa ini si Ibu berlarian dan penuh keringet, iseng ane tanya Jawabanya adalah "saya pedagang Asongan yang sedang di kejar putugas Dek"
kaget banget ane dan serba salah, mau melindungi atau berteriak ke petugas.
Si Ibu pedagang asongan itu cerita lagi "sekarang sudah sulit Dek berjualan di kereta sejak peraturan mulai di tegakkan oleh PT. KAI, saya bingung dek harus usaha apa lagi, jadi satu2nya cara, saya selalu kejar2an dengan petugas"
Ane Tanya ke Ibu pedagang asongan itu "kenapa gag coba jualan di depan stasiun Bu"
si Ibu menjawab "di dalam kereta aja harus bayar jatah preman dek, apalagi menetap diam di depan stasiun, semua sudah serba uang dek"
Ane kaget gan dengernya, orang mau usaha kok ada saja oknum oknum yang tidak bertanggung jawabnya.
Ane setuju dengan penegasan peraturan PT. KAI, tapi PT. KAI juga harus bisa memberantas oknum2 yang tidak bertanggung jawab di dalam dan di sekira stasiun KA.
Quote:
Original Posted By officialspb►Keren gan pengalamannya...
Harusnya anak-anak itu di lindungi oleh negara...
Jangan biarkan anak bangsa terlantar gan...
UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1!
Andai dana subsidi, dana pajak dll lebih dimanfaatkan untuk mereka dan tidak hanya menggerogiti hak mereka demi kepentingan pribadi... Koruptor merajalela. Bangsa kita dijajah oleh bangsa sendiri yg menjelma menjadi ** SENSOR **!

Harusnya anak-anak itu di lindungi oleh negara...
Jangan biarkan anak bangsa terlantar gan...
UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1!
Spoiler for Fakir Miskin dan Anak-anak yg terlantar di pelihara oleh Negara:

Spoiler for sindiran untuk para petinggi negeri:
Alangkah lucunya negeri ini

Andai dana subsidi, dana pajak dll lebih dimanfaatkan untuk mereka dan tidak hanya menggerogiti hak mereka demi kepentingan pribadi... Koruptor merajalela. Bangsa kita dijajah oleh bangsa sendiri yg menjelma menjadi ** SENSOR **!


Spoiler for SUMBER:
Diubah oleh JazzyDee10 10-07-2013 02:18
0
43.7K
Kutip
632
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan