- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kritik atas Tulisan "Mengapa Ganja Harus Dilegalkan?"


TS
N15K4L4
Kritik atas Tulisan "Mengapa Ganja Harus Dilegalkan?"

Menyambung trit ane sebelumnya tentang
Spoiler for trit pertama:
Ini adalah catatan saya setelah membaca tulisan berjudul ”Mengapa Ganja Harus Dilegalkan?”, yang bersumber dari: http://www.legalisasiganja.com/menga...us-dilegalkan/
Mengapa Ganja Harus Dilegalkan?
By cipta On July 9, 2012 • In Edukasi, Kampanye LGN
Manusia memiliki hak dasar untuk membuat pilihan bagi diri mereka sendiri asalkan tindakan mereka tidak merugikan orang lain.
Individu yang bertanggung jawab dalam masyarakat bebas harus dibiarkan untuk memilih apakah iya atau tidaknya mereka menggunakan ganja. Kebebasan individu merupakan nilai fundamental.
Kritik:
Pendapat ini bertentangan dengan Islam. Dalam Islam, manusia memang memiliki hak dasar untuk membuat pilihan bagi diri mereka sendiri, tetapi tidak dibatasi oleh “asalkan tindakan mereka tidak merugikan orang lain”, melainkan dibatasi oleh “asalkan tindakan mereka tidak bertentangan dengan hukum Allah (halal-haram). Islam juga menjelaskan konsekuensi pilihan bebasnya itu, yakni pahala atau dosa, kenikmatan surga atau siksa neraka. Islam tidak mengenal kebebasan individu. Pegangan fundamental seorang muslim adalah keterikatan dengan hukum-hukum Allah. Meski dikonsumsi sendiri di dalam kamar pribadi (tidak merugikan orang lain), minuman keras (khamr) tidak lantas menjadi halal. Meski dilakukan suka sama suka (tidak merugikan orang lain), berzina tidak otomatis menjadi boleh.
"Terangkanlah kepada-Ku tentang orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)."
(Al-Furqan, 43-44).
Pemerintah membuang-buang waktu dan uang dengan melarang penggunaan marijuana.
Pembayar pajak dipaksa untuk membayar pajak, yang salah satunya untuk menganiaya, mengadili, dan memenjarakan orang yang memiliki & menggunakan ganja. Jika ganja menjadi legal dan diatur oleh pemerintah (seperti alkohol dan tembakau), keuntungan financialnya, ditambah dengan pendapatan pajak dari penjualan ganja, bisa digunakan untuk keperluan lain seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.
Kritik:
Adanya keuntungan finansial akibat pelegalan ganja oleh pemerintah tidak serta merta membuat ganja menjadi halal. Baik-buruk, terpuji-tercela, legal-ilegalnya benda atau perbuatan dalam pandangan Islam tidak didasarkan pada keuntungan finansial maupun manfaatnya, tetapi semata-mata dari penggalian hukum syara dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Dalam Islam, pajak dari barang halal saja tidak boleh, apalagi dari barang yang kehalalannya belum dapat dipastikan (syubhat). "Sesungguhnya pelaku/pemungut pajak (diadzab) di neraka." (HR Ahmad 4/109, Abu Dawud kitab Al-Imarah : 7. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah)
Larangan bukan solusi yang efektif untuk masalah yang terkait dengan penggunaan marijuana.
Marijuana, seperti tembakau dan alkohol, dapat disalahgunakan. Tapi larangan itu mahal dan tidak efektif, pendidikan dan peraturan lah solusi yang lebih baik. Mengatur penjualan ganja dan mengajar orang tentang kebenaran mengenai dampak marijuana pada kesehatan akan memungkinkan kita untuk meminimalkan biaya dan kerugian yang terjadi pada masyarakat.
Kritik:
Lalu apakah pelegalan (pengaturan) ganja merupakan solusi yang efektif dan murah? Ini masih bisa kita perdebatkan. Mengedukasi masyarakat (khususnya kaum muslim) tentang bahaya sekularisme dan apa yang lahir darinya–seperti kebebasan individu, dan wajibnya terikat dengan hukum-hukum Allah jauh lebih penting dan layak jadi prioritas untuk meminimalisasi kerusakan masyarakat.
Kita harus belajar dari sejarah.
Pada tahun 30an minuman alkohol sempat dilarang peredarannya dan bersamaan dengan itu lahirlah gangster/mafia yang mengendalikan perdagangan gelap miras. Larangan minuman alkohol tidak bekerja dan tidak ada alasan logis untuk percaya bahwa larangan ganja adalah ide yang lebih baik.
Kritik:
Jika diketahui ada mafia/gengster yang mengendalikan perdagangan barang ilegal, maka yang harus ditindak adalah mafia/gengsternya, bukan melegalkan barangnya. Pengambilan keuntungan di atas penderitaan pihak lain, selain perdagangan gelap oleh gengster/mafia, juga sering dilakukan terang-terangan oleh para kapitalis lokal maupun asing yang rakus karena dilegalkan oleh undang-undang. Ini lebih berbahaya, seperti UU Migas, yang melegalkan perusahaan asing menguasai aset-aset kekayaan negeri, baik di sektor hulu hingga ke hilir. Akhirnya, lebih dari 80% minyak kita dikuasai asing sehingga sebagian besar keuntungannya dinikmati asing, bukan oleh rakyat sendiri.
Ganja dan teori “Gateway To Drugs”.
Apakah yang dimaksud dengan teori “Gateway”?
Beberapa orang mengklaim bahwa menggunakan ganja akan membuat anda ingin menggunakan obat lain, seperti heroin, kokain, LSD, amfetamin, dan ekstasi. Mereka berpendapat bahwa ganja bertindak sebagai jembatan atau “gateway” yang menyebabkan orang untuk mencoba narkoba lainnya. Mereka mendukung argumen mereka dengan statistik yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang menggunakan obat keras pernah mencoba ganja sebelumnya.
Apa yang salah dengan teori Gateway?
Teori “Gateway” tidak benar-benar menjelaskan apa pun. Ini hanya sebuah pengamatan yang telah terdistorsi. Memang benar bahwa pengguna narkoba keras umumnya mencoba ganja sebelum mereka mencoba obat keras, tapi itu bisa terjadi karena ganja adalah narkoba yang lebih populer dan lebih mudah untuk didapatkan dibandingkan narkoba ilegal lainnya. Pengamatan yang paling penting adalah bahwa umumnya orang yang menggunakan ganja TIDAK ada keinginan untuk menggunakan obat-obatan keras lainnya. Tidak ada yang special tentang ganja yang bisa membuat orang ingin menggunakan narkoba lainnya.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Pada dasarnya, hubungan antara ganja dan obat-obatan terlarang lainnya berasal dari fakta bahwa mereka adalah ilegal. Karena mereka adalah ilegal, ganja dan obat ilegal lainnya hanya tersedia di pasar gelap, dan siapa saja yang memasuki pasar gelap narkotika mungkin akan mencoba lebih dari satu obat. Solusinya sangat sederhana: dengan melegalkan dan mengatur penjualan ganja, kita akan menghilangkan koneksi pengguna ganja terhadap narkoba yang ilegal.
Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse),
“Menggunakan ganja menempatkan anak-anak dan remaja dalam lingkaran pengguna dan penjual narkoba lain. Jadi ada resiko lebih dari sekedar menggunakan ganja, yaitu mereka akan terpengaruh dan berniat untuk mencoba obat-obatan lainnya” (Dari Marijuana: Facts for Teens, 1998).
Kutipan dari NIDA diatas benar-benar mendukung apa terjadi; adanya hubungan antara ganja dan narkoba itu oleh karena ganja adalah barang yang ilegal. Oleh sebab itu maka kita perlu melegalkan dan mengatur peredaran ganja untuk menutup “gerbang” bermasalah tersebut.
Kritik:
Kita belum bicara halal-haramnya ganja dalam tinjauan syariat Islam. Namun, kenyataan bahwa ganja tidaklah mendorong orang untuk menggunakan narkotika lainnya, jelas bukan dalil kehalalan (legalnya) ganja dalam pandangan Islam.
Spoiler for lanjut ke post 2:
Tapi sebelum lanjutin tolong diresapi dan

Ane gak ngarepin


ane cuman berniat melestarikan ide yang baik dan tidak

Diubah oleh N15K4L4 16-04-2013 09:04
0
3.5K
42


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan