- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tokek Asia Tenggara terancam punah
TS
GoogleChroome
Tokek Asia Tenggara terancam punah
Para aktivis memperingatkan bahwa populasi liar tokek Asia Tenggara terancam punah karena perburuan besar-besaran untuk dijadikan bahan obat tradisional di Cina dan negara-negara lain.
Menyebut perdagangan tokek sebagai "kolosal", jejaring pemantau perdagangan hewan liar TRAFFIC meminta pemerintah di kawasan Asia Tenggara untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat dan membatasi perdagangan tokek serta kadal.
"Mayoritas tokek yang dikonsumsi dalam perdagangan ini diburu dari alam liar," demikian riset TRAFFIC seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Berdasarkan studi mereka, meski tokek memiliki tingkat reproduksi dan kemampuan beradaptasi tinggi, spesies ini "terancam dari perburuan besar" dan mengatakan populasi hewan ini Thailand dan Indonesia telah menurun.
Tokek berukuran 40 cm dengan berat 300 gram serta menyolok dengan kulit yang berwarna cerah dan suaranya yang nyaring.
Obat asma
Hewan ini banyak ditemukan di Asia Tenggara dan bukan merupakan spesies yang dilindungi.
Tokek diramu sebagai obat tradisional di Cina, Hong Kong, Taiwan dan Vietnam untuk mengobati asma, diabetes dan penyakit lainnya, kata TRAFFIC.
Seekor tokek laku dijual seharga ratusan dollar.
Meski tidak ada volume perdagangan yang diketahui, data impor menunjukkan Taiwan telah mengimpor 15 juta tokek sejak 2004.
Permintaan semakin tinggi sejak ada laporan bahwa tokek bisa mengobati penyakit AIDS dan hal itu telah dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Di Indonesia sendiri. berdasarkan studi tokek dan cicak sejak lama diyakini dapat mengobati penyakit asma dan penyakit kulit.
Menyebut perdagangan tokek sebagai "kolosal", jejaring pemantau perdagangan hewan liar TRAFFIC meminta pemerintah di kawasan Asia Tenggara untuk menerapkan regulasi yang lebih ketat dan membatasi perdagangan tokek serta kadal.
"Mayoritas tokek yang dikonsumsi dalam perdagangan ini diburu dari alam liar," demikian riset TRAFFIC seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Berdasarkan studi mereka, meski tokek memiliki tingkat reproduksi dan kemampuan beradaptasi tinggi, spesies ini "terancam dari perburuan besar" dan mengatakan populasi hewan ini Thailand dan Indonesia telah menurun.
Tokek berukuran 40 cm dengan berat 300 gram serta menyolok dengan kulit yang berwarna cerah dan suaranya yang nyaring.
Obat asma
Hewan ini banyak ditemukan di Asia Tenggara dan bukan merupakan spesies yang dilindungi.
Tokek diramu sebagai obat tradisional di Cina, Hong Kong, Taiwan dan Vietnam untuk mengobati asma, diabetes dan penyakit lainnya, kata TRAFFIC.
Seekor tokek laku dijual seharga ratusan dollar.
Meski tidak ada volume perdagangan yang diketahui, data impor menunjukkan Taiwan telah mengimpor 15 juta tokek sejak 2004.
Permintaan semakin tinggi sejak ada laporan bahwa tokek bisa mengobati penyakit AIDS dan hal itu telah dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Di Indonesia sendiri. berdasarkan studi tokek dan cicak sejak lama diyakini dapat mengobati penyakit asma dan penyakit kulit.
Spoiler for SUMBER:
0
2.6K
45
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan