Kabupaten Nunukan Kaltim memiliki sumur gas yang merupakan peninggalan penjajah Belanda dengan kandungan gas yang tergolong besar.

Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Nunukan, Abd Azis Muhammadiyah di Nunukan, Selasa mengakui adanya dua sumur yang mengandung gas yang terletak di Km 25 Desa Binusan Kecamatan Nunukan.

Sumur gas yang terletak di tengah hutan Pulau Nunukan tersebut diduga kuat pernah dikelola Belanda saat menjajah Indonesia pada perang dunia I (1939-1942), jelasnya.

Berkaitan dengan penemuan dua sumur gas itu, lanjut Abd Azis, telah disurvei oleh tim geologis PT Star Energy dan diakui kandungan gasnya sangat besar yang masuk kategori kelas I.

“Waktu disurvei oleh tim geologi PT Star Energy dengan mengambil sampel air di sumur itu hasilnya dikatakan ‘good’. Ini menandakan kandungan gas pada ke dua sumur itu sangat baik,” ujarnya.

Ia menambahkan, kebenaran bahwa ke dua sumur itu pernah dikelola oleh Belanda pada masa perang dunia I dibuktikan dengan masih adanya bekas-bekas pipa baja ukuran besar dan sejumlah fasilitas lainnya di lokasi tersebut.
Abd Azis menegaskan, pada ke dua sumur gas itu sejumlah fasilitas bekas pengeboran masih terpasang sepeti pipa baja dan tembok-tembok bangunan lainnya.

Hanya saja, kata dia, telah banyak yang hilang yang kemungkinan diambil oleh warga setempat.

Menurut analisa Dinas Pertambangan Energi dan SDM Kabupaten Nunukan, diduga Belanda menutup pengeboran gas pada ke dua sumur itu saat Jepang masuk di wilayah itu pada 1942, bertepatan dengan dimulainya perang dunia II.

“Kalau analisa saya, kemungkinan pengeboran gas di lokasi itu terpaksa ditutup oleh penjajah Belanda karena masuknya Jepang ke Indonesia,” ujarnya.

Jadi, sebut dia, masih berdasarkan survey yang dilakukan PT Star Energy, ke dua sumur gas tersebut pernah berproduksi. Mengenai jumlah kandungan gas pada ke dua sumur itu, Abd Azis mengaku belum mendapatkan informasi dari tim survei PT Star Energy tetapi pada intinya kandungan gas di lokasi itu tergolong terbesar dan terbaik.

Ditambahkan bahwa sumur gas ini akan dieksplorasi oleh PT Star Energy dan mengenai kelanjutannya masih dalam tahap negosiasi dengan pemerintah Kabupaten Nunukan.

Dengan ditemukannya ke dua sumur gas ini Pemkab Nunukan ingin dilibatkan dalam pengelolaannya dengan menganut prinsip participating interest (PI) dengan membenarkan pemda berpartisipasi sebesar 10 persen.

“Kita minta kepada PT Star Energy supaya secepatanya mengelolanya karena kandungan gasnya besar. Waktu dites sampelnya dengan mengambil air dari sumur itu saat dibakar langsung menyala,” pinta Abd Azis.(ant/mnk)

sumber

PT. Star Energy adalah perusahaan migas nasional , itu yg ane tau dari prof. Google .. CMIIW ...