- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hindari flu burung, Indonesia stop impor kok dari China


TS
dragonroar
Hindari flu burung, Indonesia stop impor kok dari China

kok bulu tangkis. ©pilgrimopen.com
Pemerintah Indonesia memutuskan akan menghentikan impor bulu bebek yang biasa digunakan untuk membuat kok olah raga bulu tangkis. Penghentian itu lantaran merebaknya penyakit flu burung tipe H7N9 di China yang telah membunuh 7 orang dan menyerang 24 lainnya.
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengatakan selama ini sekitar 40 persen kok itu diimpor dari China.
"Saya harap penghentian impor ini tidak lama karena bisa berdampak pada ketersediaan kok," kata juru bicara PBSI Ricky Subagja, seperti dilansir situs news.com.au, Rabu (10/4).
Wakil Menteri Pertanian Rusman Hariawan membenarkan Indonesia telah memutuskan menghentikan segala jenis produk impor unggas dari China. Keputusan itu akan mulai berlaku segera.
Sejauh ini di Indonesia belum ada korban terkena virus H7N9 yang berasal dari unggas itu.
Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Pada kurun 2005 hingga 2012 sebanyak 160 orang tewas akibat virus flu burung H5N1 di Indonesia. Di seluruh dunia korban telah mencapai 365 jiwa.
Media pemerintah China menyebut korban meninggal akibat flu burung jenis H7N9 di China naik menjadi sembilan orang. Pihak berwenang China mengatakan vaksin untuk virus tersebut mesti tersedia dalam beberapa bulan ini.
Kantor berita Xinhua melaporkan, korban terakhir adalah seorang warga dari provinsi Anhui.
Virus H7N9, yang dipastikan menyerang manusia untuk pertama kali bulan lalu, sejauh ini sudah menulari 28 orang, seluruhnya di China timur, dan sembilan di antara mereka meninggal, demikian data dari Komisi Nasional Kesehatan dan Keluarga Berencana China yang disiarkan Xinhua.
Surat kabar itu juga mengatakan tambahan korban termasuk empat orang yang tertular, yaitu dua di Shanghai dan dua lagi di Provinsi Zhejiang dan salah satunya dalam keadaan kritis.
Menurut Jurnal Keamanan China pada Rabu, vaksin untuk virus N7H9 sedang ditangani oleh Badan Pangan dan Obat-Obatan China, diharapkan pada paruh pertama tahun ini sudah bisa beredar di pasar.
Sumber utama penularan belum terungkap, meskipun hasil pemeriksaan contoh yang diambil dari sejumlah unggas di pasar positif menunjukkan keberadaan virus tersebut, dan hal itu tetap menjadi pusat perhatian untuk penyelidikan oleh pemerintah China dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
WHO pada Selasa mengatakan sedang memeriksa secara ketat dua kelompok keluarga di China yang diduga tertular virus itu, dan mungkin menjadi bukti pertama penularan H7N9 pada manusia.
Virus baru itu ditemukan pada manusia, sehingga menimbulkan kekhawatiran virus tersebut mudah menular dan bisa menyebarkan penularan flu yang mematikan.
Juru Bicara WHO, Gregory Hartl, dalam jumpa pers di Jenewa mengatakan sejauh ini belum ada bukti atas penularan virus antar-manusia, dan pemerintah China juga menyatakan hal serupa.
merdeka.com
0
1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan